Cewek Indonesia Jadi Guru di Jepang, Blak-blakan Ungkap Fakta Mencengangkan soal Kepala Sekolah & Siswa
Pengalaman WNI yang kerja jadi guru di Jepang, sebut perbedaan mencolok sekolah di Indonesia dan Jepang.

Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) pemilik akun TikTok @naaradiaries membagikan pengalamannya saat bekerja sebagai guru di Jepang.
Alih-alih menghadapi sistem kerja yang sama, wanita cantik itu justru mengaku tertekan akibat banyak perbedaan sistem dan budaya kerja antara Indonesia dan Jepang.
Dalam rutinitasnya, ia menyebut beberapa hal yang tak pernah ia jumpai di Indonesia namun menjadi hal yang lumrah di Jepang.
Alhasil pengalamannya itu mendapat beragam respons dari netizen Tanah Air. Seperti apa?
Melansir dari akun Instagram @folkshitt, Rabu (30/4) berikut informasinya.

Rutinitas yang Tidak Ada di Indonesia
Perbedaan pertama yang membuatnya kaget saat menjadi guru di Jepang adalah saat bertemu atasannya alias Kepala Sekolah.
Jika biasanya Kepala Sekolah akan langsung masuk ke kantor, di tempatnya bekerja, Kepala Sekolah justru rutin mengepel seluruh gedung selama jam belajar berlangsung.
"Kepala sekolah ngepel seluruh gedung sekolah. Pas mulai jam pelajaran formal, kepala sekolah mulai ngepel sambil ngawasin kegiatan belajar mengajar," ucapnya.
Selain melihat kebiasaan atasannya, ia juga awalnya merasa aneh karena peraturan seorang guru yang dilarang bermain HP di depan murid kecuali urusan yang sifatnya mendesak. Bahkan hal tersebut tetap harus dihindari.
"Main HP depan murid a big NO! Kecuali ada urusan penting banget, usahakan hindarin," sambungnya.

Disiplin Waktu dan Etika
Jepang dikenal dengan kedisiplinan dalam hal waktu. Hal tersebut ia buktikan sendiri bahwa ketepatan waktu menjadi sistem yang diterapkan sejak di sekolah.
Menariknya, setiap sekolahan baik elite maupun negeri selalu memasang jam berukuran besar di depan sekolah sebagai pengingat waktu.
"TEPAT WAKTU. Kenapa orang Jepang disiplin? Yap, karena sejak sekolah, ini sudah ditanamkan (gak hanya sekolah elit, tapi sekolah negeri juga). Jam dinding besar pasti ada di depan sekolah," tandasnya.
Selain disiplin waktu, orang Jepang juga mengedepankan disiplin etika. Salah satunya tidak sembarangan memanggil seseorang yang memiliki jabatan tertentu.
Di Jepang, seorang guru akan sejajar dengan dokter dengan panggilan 'sensei' atau berarti 'guru'.
"Guru dan dokter sama-sama dipanggil 'sensei'. Pernah ke dokter buat medical check up dan lucu banget karena 'bercanda' sama-sama manggil sensei dalam konteks yang berbeda," ucapnya lagi.

Jam Kerja yang Produktif
Perbedaan terakhir yang ia jumpai saat menjadi pegawai asing adalah jam kerja yang berbeda. Meski mendapat toleransi waktu yang sedikit dalam bekerja, ia mengaku tak bisa memakai untuk bersantai-santai lantaran budaya bekerja yang berlaku di tempat kerjanya.
"Jam istirahat 1 jam. Tapi dipake cuma 15 menit. Sisanya kerja lagi. Anti banget keliatan gabut di meja kerja. Jujur ini pressure banget," kata sang guru.
Bahkan ia membandingkan jam kerjanya sebagai pegawai asing dengan guru lokal yang jam kerjanya sering lembur hingga malam.
"Guru asing: Kerja maksimal 8 jam (no lembur). Guru Jepang: Lembur bisa sampai malam, basically mereka hidup di sekolah," tambahnya.
Meski dirasa berat, ia tetap menghargai proses selama menjadi guru. Terlebih para muridnya sangat menghargai keberadaanya.
"Terima ratusan 'surat cinta' dari murid. Sudah biasa! Mereka dididik untuk memberikan 'thank you card' kepada gurunya setiap kenaikan kelas," pungkasnya.
Ragam Komentar Netizen
Pengalaman wanita tersebut mendapat beragam reaksi dari publik di Indonesia. Selain mendukung keputusannya untuk terus mengajar di sana, sistem dan budaya kerja di Jepang juga layak mendapat pujian.
"Disitu aja mba, nggak usah balik ke konoha, ga bakal dihargain sama negara sendiri 😢," tulis akun @rms.storeeee
"Meanwhile di Konoha : sibuk main tiktok velocity dan menghibah 😂," tulis akun @callmezeyn_
"Hal yg harus diterap di indo guru jngn main HP depan murid pas jam pelajaran," tulis akun @aapryyy_18
"Full disiplin Gpp sih worth it dg gajinya," tulis akun @windo_anjarwiwoho
"OMG berbanding Terbalik banget sama sekolah anakku😂😂😂😂😂😂," tulis akun @keke_martha
"Menarik ya meskipun memang ada +/- nya seperti yg disampaikan di video, tapi gak bisa dipungkiri sih hasilnya jelas ada bukti nyata dari budaya itu yg sudah dibangun bertahun2 sama Jepang bahkan hasilnya dirasakan juga sama warga dunia mulai dari teknologinya bahkan sampai attitude sebagian besar warganya ketika berada di negara lain 🔥🔥🔥," tulis akun @shotbyrflo