ATSI: Layanan 5G Harus Betul-betul Prima
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi seluruh Indonesia (ATSI) Merza Fachys mengatakan 5G merupakan jawaban atas ‘meledaknya’ trafik internet saat ini. Pasalnya, jika tidak berpindah ke 5G akan ada kekhawatiran yang muncul terhadap layanan yang diberikan kepada pelanggan.
"Sekarang sendi-sendi kegiatan masyarakat digerakan oleh digital. Ini yang menyebabkan teknologi yang kemarin dikhawatirkan tidak bisa menanggulangi pertumbuhan data yang pesat. Bagi kami, 5G ini adalah sebuah keniscayaan," ungkap Merza saat menjadi pembicara di sebuah stasiun televisi, Jumat (27/8).
Meski begitu, ia mengakui bahwa kehadiran 5G ini jangan hanya sekadar ada. Tetapi harus menghadirkan layanan 5G yang betul-betul prima. Kesiapan spektrum frekuensi sebagai alat berjalannya jaringan ini harus dipersiapkan.
"Begitu 5G dihidangkan di masyarakat, itu harus betul-betul 5G. Ini tentu trafiknya akan sangat besar. Agar trafik yang besar ini tidak macet, perlu sumber daya alam yang mendukung, dalam hal ini adalah spektrum frekuensi. Ini perlu kita tata ulang lagi," jelas dia.
Selain spektrum, yakni lebar pita. Lebar pita maksudnya adalah jaringan penghubung antara menara-menara BTS dengan central-central di mana internet akan terhubung. Ini, kata Merza, harus diperluas dengan menggunakan jaringan fiber optic.
"Nah, untuk menggelar fiber optic ini tidak mudah dan butuh waktu. Butuh perizinan yang juga tidak mudah. Ini perlu ditata ulang semua. Maka itu, kita pelan-pelan mulai implementasi 5G secara spot-spot area yang betul-betul butuh, sampai kita siap dengan ekosistem pendukungnya. Maka pada suatu saat nanti layanan 5G yang prima bisa dipenuhi," terangnya.
Sejauh ini sudah ada tiga operator seluler yang telah mengantongi izin Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO). Dengan SKLO ini, ketiga operator seluler tersebut diperbolehkan untuk mengkomersilkan layanan 5G. Ketiga operator seluler itu ialah Telkomsel, Indosat Ooredoo, dan XL Axiata.
Hal yang senada juga diungkapan oleh Direktur Penataan Sumber Daya, Ditjen SDPPI, Kemkominfo, Denny Setiawan. Dia mengatakan terdapat lima aspek yang sedang digodok pemerintah untuk mendorong percepatan 5G secara nasional. Lima aspek itu adalah regulasi, spektrum, infrastruktur, model bisnis, serta perangkat dan talenta digital.
"Ini perlu disiapkan secara parael untuk bisa mendapatkan manfaatkan 5G yang tepat sasaran. Ini sudah disiapkan sejak setahun lalu dibantuk mulitstakholder," jelas dia saat acara di sebuah stasiun televisi.
Ekspektasi Pasar terhadap 5G
Laporan riset dari Ericsson mengungkap ekspektasi pasar terhadap 5G meningkat lebih cepat dari yang diperkirakan. Laporan mengungkap sejumlah temuan. Pertama, pengguna smartphone berintensi untuk meng-upgrade ke 5G terlepas dari situasi pandemi. Diprediksi ada sekitar 300 juta perangkat smartphone yang akan mengadopsi 5G di 2021.
Kedua, 5G juga diyakini akan mengubah kebiasaan pengguna dalam memakai WiFi. Bahkan, sekitar 20 persen akan mengurangi penggunaannya terhadap WiFi setelah meng-upgrade ke 5G. Ketiga, coverage 5G di dalam ruangan (indoor) akan menjadi perhatian utama pengguna.
Adapun yang keempat, kalangan pengguna early adopter mengaku puas dengan kecepatan 5G sekarang tetapi mengungkap bahwa jaringan ini masih butuh banyak inovasi untuk ke depannya. Yang terakhir, mereka juga malah lebih memilih paket bundling 5G dengan layanan digital dengan harga lebih tinggi 20-30 persen. Laporan di atas menyimpulkan bahwa kebutuhan pengguna terhadap 5G jelas melonjak.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Trafik Pengguna Internet XL Diprediksi Melonjak saat Hari Pencoblosan Pemilu 2024
Upaya terkait kenaikan trafik internet disebut pihak XL sudah diantisipasi.
Baca SelengkapnyaPengguna Internet di Indonesia 2024 Mencapai 221 Juta
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaTerus Komitmen Berikan Layanan Terbaik, Telkom Kembangkan Next-Generation Digital Connectivity
Seiring dengan perkembangan di bidang teknologi, Telkom Indonesia terus mengembangkan layanan Next-Generation Digital Connectivity.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
XL Jamin Jaringan Internet Aman saat Lebaran 2024
Momen Lebaran selalu menghadirkan tantangan operator telekomunikasi dan data karena trafik selalu melonjak cukup signifikan.
Baca SelengkapnyaSekjen Kementerian ATR/BPN Targetkan Bali Menjadi Provinsi Full Layanan Elektronik
Kementerian ATR/BPN terus meningkatkan layanan pertanahan secara elektronik.
Baca SelengkapnyaRakernas ASKOMPSI 2024, Komitmen Dukung Percepatan Transformasi & Keterpaduan Layanan Digital
Rakernas ASKOMPSI 2024 sendiri digelar pada pada 21-23 Februari 2024 di Hotel Horison Ultima Majalengka, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaJokowi Tekan Aturan Percepatan Transformasi Digital, Begini Isinya
Pertimbangan penerbitan perpres itu untuk mendorong terwujudnya pelayanan publik berkualitas dan terpercaya.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bilang Pilih Internet Otaknya Lambat, Begini Reaksi Ganjar
Ganjar menilai, tak mungkin seseorang memilih internet otaknya lambat.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Bentuk Samsat Digital Pertama di Indonesia, Simak Keunggulannya
"Dengan digitalisasi Samsat ini, pelayanan masyarakat dimudahkan, tidak perlu turun lagi mengantri," kata Irjen Aan
Baca Selengkapnya