6 Perusahaan yang berambisi meretas otak manusia agar lebih 'sempurna'
Merdeka.com - Kita seringkali menemui masalah di mana kita sering kesulitan dan tidak optimal dalam belajar, dan optimalisasi otak seringkali selalu berbeda di tiap manusia. Oleh karena teknologi yang sudah makin maju dan mesin diprediksi akan dengan mudah gantikan manusia, para ilmuwan berpikir bahwa manusia juga butuh upgrade.
Sebuah teknologi yang bernama brain hacking atau peretasan otak, sudah banyak diinisiasi oleh para ilmuwan. Hal ini bahkan telah disokong oleh Elon Musk hingga DARPA.
Namun kita tentu tahu bahwa otak manusia adalah organ yang paling rumit yang pernah ada. Kemampuannya sungguh luar biasa dan tentu untuk memaksimalkannya ilmuwan masih butuh riset yang tak ada habisnya. Siapa sajakah yang mencoba hal ini, berikut ulasannya.
Neuralink
Tak cuma memiliki Tesla dengan mobil listrik revolusionernya, dan Space X dengan misi mendarat di Mars, Elon Musk juga memiliki startup lain dengan keinginan mengubah dunia: Neuralink. Kali ini, ia ingin memasang sebuah chip di otak manusia.
Neuralink dalam websitenya menyebut bahwa mereka memiliki tujuan untuk "mengembangkan antarmuka otak-mesin berbandwith ultra-tinggi untuk mengkoneksikan manusia dan komputer."
Tujuan paling akhir dan yang sudah sangat dekat ke ranah fiksi ilmiah di dunia nyata dari Neuralink adalah untuk mampu berkomunikasi dengan berjuta-juta orang lain yang otaknya sudah disisipi oleh mesin, hanya dengan 'pikiran.'
RAM sensor dari DARPA
DARPA, yang merupakan badan Pemerintah AS untuk mengembangkan teknologi militer, juga punya tujuan serupa.
Saat ini mereka sedang mengembangkan teknologi sensor otak, yang dikerjakan bersama Lawrence Livermore National Laboratory, yang diharapkan mampu membaca sinyal otak dan merangsang saraf manusia untuk melawan hilangnya memori.
Hal ini sangat penting bagi para tentara karena menurut data DARPA, lebih dari 270.000 orang tentara harus berjuang melawan cidera otak ketika berperang. Oleh karena itu para ilmuwan mencoba mengembangkan perangkat yang bisa dipasang di otak dan langsung menarget stimulasi neural dan membantu hilangnya memori karena cidera otak.
Kernel
Kernel adalah startup yang sedang mengembangkan teknologi memori prstetik, di mana perangkat ini mampu membantuk kita mengingat apapun dengan sangat mudah. Jika telah berhasil, mereka akan mengkomnersilkan alat ini secara luas.
Ide ini datang dari petinggi venture capitalist OS Fund, Bryan Johnson, yang merelakan uang pribadinya sebesar 200 juta Dollar didedikasikan untuk pengembangan teknologi ini.
Tujuan utamanya tentu soal medis, di mana Kernel ingin membantu para pasien dengan permasalahan otak untuk tetap berfungsi layaknya manusia normal. Selain itu, Kernel juga ingin meluaskan cakupannya ke fase evolusi manusia yang memang harus berkompetisi dengan mesin.
Neurable
Tak seambisius DARPA ataupun Neuralink milik Elon Musk, startup asal Boston bernama Neurable ini berfokus untuk mengembangkan platform software yang dikontrol oleh otak untuk para produsen hardware atau software yang berbasis AR atau VR.
Jadi, jika Neurable telah berhasil mengembangkan perangkatnya, alih-alih menggunakan controller Oculus Touch atau perintah suara, Anda hanya tinggal berpikir saja untuk mengontrol kontennya.
Tujuan utamanya, hal ini tak hanya bisa diaplikasikan di dunia virtual, namun di dunia nyata. Seperti mematikan lampu atau menyalakan microwave hanya dengan pikiran.
Emotiv
Jika di berbagai film fiksi ilmiah, kita bisa mengontrol sesuatu menggunakan pikiran, Emotiv ingin melakukan hal tersebut di dunia nyata. Startup tersebut mengembangkan sebuah neuro-headset yang mampu membuat para pengguna mengirimkan pikiran yang telah terkonsentrasi ke perangkat yang terkoneksi.
Headset ini bekerja dengan cara memindai otak kita untuk mendapatkan sinyal, dengan perangkat cerdas bernama Emotiv EEG dan dengan mudah kita bisa menggerakkan mobil mainan hanya dengan pikiran. Tujuan utamanya? Untuk membantu mereka yang terbatasi oleh disabilitas.
Halo Neuroscience
Hampir serupa dengan Emotiv, Healo Neuroscience juga membuat headset yang memaksimalkan fungsi otak. Bedanya, Halo Neuroscience lebih condong untuk membantu para atlet dalam hal keamanan dan performa olahraga.
Halo menyebut bahwa headset yang mereka kembangkan dapat memperbaiki fungsi tubuh dengan merangsang motor cortex di otak melalui beberapa denyut yang akan ditangkap otak.
Teknologi ini bahkan telah sudah dipakai oleh para Olympian asal Amerika Serikat, antara lain Mike Rodgers serta Hafsatu Kamara yang merupakan pelari cepat, pelari halang rintang Michael Tinsley dan Mikel Thomas, serta athlete Pentathlon yakni Samanta Achterberg.Â
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut cara agar manusia punya peluang hidup jika kepalanya tersambar petir.
Baca SelengkapnyaSejak lahir hingga usia enam bulan, ASI eksklusif dianggap sebagai makanan terbaik untuk bayi. Namun, banyak ibu yang merasa cemas tentang kecukupan ASI.
Baca SelengkapnyaPenjelasan mengenai jenis teknologi dan manfaatnya untuk kehidupan manusia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berat badan ideal yang dimiliki anak sangat penting untuk pertumbuhan dan kesehatannya. Begini cara orangtua untuk membantu mengupayakannya.
Baca SelengkapnyaStandar ini memberikan pedoman bagi organisasi atau perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya, memenuhi kebutuhan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Baca SelengkapnyaVarises adalah pembuluh darah vena yang mengalami pembengkakan atau pelebaran.
Baca SelengkapnyaMeningkatkan massa otot tidaklah mudah. Butuh komitmen untuk mengubah gaya hidup secara menyeluruh.
Baca SelengkapnyaPada balita dengan berat badan kurang, pemilihan makanan yang tepat sangat penting untuk perkembangan dan pertumbuhan yang optimal.
Baca SelengkapnyaSulitnya mempertahankan konsentrasi bisa menjadi tantangan yang menghampiri banyak individu.
Baca Selengkapnya