Sejumlah elemen masyarakat menolak penyebaran nyamuk Wolbachia di Gedung Bappenas.
Baca SelengkapnyaSelama enam bulan nanti nyamuk Aedes Aegypti yang sudah Berwolbachia itu akan menyebar ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi Gunadi Sadikin rapat dengan DPR membahas implementasi teknologi nyamuk Wolbachia.
Baca SelengkapnyaPeneliti Wolbachia Mosquito Program (WMP) Yogyakarta Profesor Adi Utarini memberikan perkembangan dampak dari penyebaran nyamuk Wolbachia
Baca SelengkapnyaKemenkes meluruskan informasi yang beredar bahwa pemerintah menebarkan nyamuk mengandung bakteri wolbachia ke lima kota di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRiset terkait teknologi nyamuk ber-Wolbachia di Indonesia dilakukan oleh World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaNyamuk wolbachia diyakini bisa menekankan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Baca SelengkapnyaKemenkes telah menebar jentik nyamuk Wolbachia di lima kota endemis dengue di Indonesia sepanjang 2023. Nyamuk ini diyakini mampu menurunkan kasus DBD.
Baca SelengkapnyaSejak 2013, dia sudah bergelut dengan penelitian tentang nyamuk bersama World Mosquito Program Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaNyamuk mengandung bakteri wolbachia mulai disebar ke lima kota di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenggunaan nyamuk wolbachia diklaim lebih efektif dibandingkan dengan penanganan DBD melalui pengasapan.
Baca SelengkapnyaKemenkes menegaskan, penggunaan nyamuk wolbachia tidak menjadikan manusia sebagai kelinci percobaan.
Baca SelengkapnyaPeneliti menegaskan, nyamuk wolbachia tidak berubah menjadi bionik atau transgenik.
Baca SelengkapnyaKemenkes menebar jentik nyamuk mengandung bakteri wolbachia di lima kota di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut Nadia, hasil penelitian menunjukkan bakteri wolbachia tidak menginfeksi manusia atau vertebrata lain.
Baca SelengkapnyaNyamuk wolbachia sudah diuji coba di sembilan negara.
Baca SelengkapnyaNyamuk berbakteri wolbachia atau biasa dikenal ‘Nyamuk Bill Gates’ disebut bukan nyamuk dari hasil rekayasa genetika.
Baca SelengkapnyaNyamuk wolbachia adalah nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi oleh bakteri wolbachia, yang dapat menghambat perkembangan virus demam berdarah.
Baca Selengkapnya