Polisi Ungkap Tiga Kasus Perkosaan di Asahan, Lima Pelaku Ditangkap
Satuan Reserse Kriminal Polres Asahan mengungkap tiga kasus pemerkosaan di wilayah hukumnya. Lima dari enam pelaku berhasil ditangkap.
Satuan Reserse Kriminal Polres Asahan mengungkap tiga kasus pemerkosaan di wilayah hukumnya. Lima dari enam pelaku berhasil ditangkap.
Laporan pemerkosaan yang dialami seorang bidan desa di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, berinisial YL, belum juga terungkap. Penyidik sulit membuktikan kasus itu tetapi pelapor ngotot menjadi diperkosa lima pelaku.
"Karena sama-sama saling penasaran. Keduanya pun akhirnya janjian untuk bertemu di salah satu wisata di Jakarta. Pada hari Sabtu tanggal 26 Januari 2019 sekitar jam 19.00 WIB keduanya bertemu di Ancol," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (6/3).
Lebih sepekan kasus laporan dugaan perkosaan yang dialami bidan desa di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, berinisial YL, belum juga terungkap. Polisi hingga saat ini masih kesulitan dalam membuktikannya.
Baru kenalan sehari di media sosial Facebook, tiga anak baru gede, AN (18), FE (17) dan BB (17) nekat memperkosa siswi SMA di Palembang berinisial AS (16) secara bergilir. Usai melakukan aksi bejatnya, ketiga pelaku dipergoki warga.
Penyidik Ditreskrimum Polda Sumsel terus menyelidiki laporan perampokan dan pemerkosaan yang dialami bidan desa berinisial Y, yang bertugas di salah satu pusat kesehatan desa (Puskesdes) di Ogan Ilir. Pasalnya, laporan itu banyak mengandung kejanggalan.
Bapak satu anak itu mengatakan, penculikan terjadi saat dirinya sedang istirahat usai mengantar batu untuk proyek tol bersama temannya di Desa Kamal, Kecamatan Pemulutan Barat, Ogan Ilir, Jumat (22/2) malam. Dia dibawa beberapa orang menggunakan dua mobil dan tiga sepeda motor.
Gadis berinisial AG (18) berulang kali menjadi korban nafsu JM, ayahnya dan dua saudara laki-lakinya SA dan YG. Peristiwa itu sudah terjadi sejak 2018 lalu.
AG memang diperlakukan bak budak oleh keluarganya. Selain merusak psikisnya dengan tindakan memerkosa, tenaganya juga dipakai untuk mencuci hingga memasak untuk ayah dan kakak adiknya.
Kasus ini terungkap setelah tetangga merasa curiga dengan kondisi korban AG yang belakangan semakin terlihat kurus tidak seperti pertama kali di bawa ke rumah pelaku JM, ayah korban.
JM mengaku tega memerkosa anaknya karena memanfaatkan mental si anak yang mengalami keterbelakangan. Sedangkan abang dan adiknya mengaku ikut memerkosa AG karena sering menonton film porno di ponselnya.
Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menyebut kasus pemerkosaan terhadap bidan Desa Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir berinisial Yl merupakan kejahatan luar biasa dan memerlukan penanganan secara khusus.
Korban akhirnya pulang ke rumah, Minggu (3/2) malam. Orangtua dan keluarga korban yang mencarinya selama 2 hari, menginterogasi korban yang terlihat memar di beberapa bagian tubuh.
Kapolres Muara Enim AKBP Afner Juwono membenarkan penangkapan terduga pelaku tersebut. Hanya saja, dia enggan menyebutkan identitasnya.
Hingga kini korban yang diantar pulang oleh pelaku ke rumahnya itu masih depresi, trauma dan menolak pergi ke sekolah.
Dalam kondisi mengenaskan itu, korban memiliki kesempatan chatting dengan temannya via handphone untuk meminta tolong. Sayang, upaya korban kepergok sang pacar, yang kemudian marah dan mencekik leher korban.
Pelaku pemerkosaan dan penyekapan Rm (20) diringkus unit Jatanras Polrestabes Makassar di Jalan Abdul Kadir, Kecamatan Tamalate, Makassar, Senin (14/1). Kaki kirinya sempat ditembak karena berusaha melawan petugas saat ditangkap. Korban berinisial Mu (16).
Turis Asal China Dilecehkan dan Nyaris Diperkosa di Pantai Sempaning Bali. Korban tidak tinggal diam, dengan melakukan perlawanan berusaha mencari batu dan memukulkan ke arah muka pelaku. Pelaku pun pergi dan meninggalkan korban. Atas kejadian tersebut, korban melaporkannya ke Mapolsek Kuta Selatan.