Supiansyah Diringkus Polisi Usai Perkosa Gadis Keterbelakangan Mental
Merdeka.com - Supiansyah alias Sapri (59), warga Jalan Cermai, Samarinda, Kalimantan Timur, dibekuk polisi. Dia diduga memerkosa D (24), anak gadis tetangganya yang memiliki keterbelakangan mental.
Sapri ditangkap saat bertugas menjaga bank, Senin (4/2) dini hari kemarin. Kasus itu terbongkar, setelah korban mengadu ke keluarganya, Minggu (3/2) malam sebelumnya.
Korban yang berketerbelakangan mental, punya kebiasaan kerap meninggalkan rumah dan berjalan-jalan di sekitar rumahnya. Pelaku pun kerap melihat korban saat jaga malam, hingga akhirnya berkenalan 2 bulan ini.
Pelaku pun punya niat jahat terhadap korban. Sabtu (2/2) malam lalu, dia mengajak korban ke rumah orangtua angkatnya di kawasan Jalan Biawan. Di situ, pelaku mengaku wanita yang dia bawa adalah istri sirinya.
"Orangtua angkat saya percaya. Di rumah orangtua saya itu, saya melakukan itu (memerkosa korban) 3 kali dalam semalam," kata Supiansyah ditemui wartawan di Mapolsek Samarinda Kota, Jalan Bhayangkara, Selasa (5/2).
Keesokan hari, Minggu (3/2) pagi, pelaku membawa korban ke pasar, dan membelikannya pakaian hingga meninggalkan pergi korban begitu saja. Hingga malam hari, pelaku kembali bertugas jaga di bank.
"Iya, saya sering nonton film porno. Tapi saya lakukan itu (memerkosa korban), karena suka sama suka kok," kilah Supiansyah, yang sudah punya 3 anak dan 6 cucu itu.
Korban akhirnya pulang ke rumah, Minggu (3/2) malam. Orangtua dan keluarga korban yang mencarinya selama 2 hari, menginterogasi korban yang terlihat memar di beberapa bagian tubuh. Akhirnya cerita usai diperkosa pelaku dengan ancaman parang. Kasus itu dilaporkan ke polisi, yang kemudian menangkap pelaku.
Kapolsek Samarinda Kota Kompol Nur Kholis, membenarkan peristiwa itu. Menurut dia, saat ini, kepolisian melakukan visum terhadap korban. "Tujuannya untuk memastikan terjadi kekerasan terhadap korban. Karena, pengakuan pelaku, suka sama suka," demikian Kholis.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaNida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa ini baru terjadi Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 07.30 WIB di Dusun Sindangjaya, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaEA diduga memakai modus iming-iming memberikan ponsel kepada korban untuk dimainkan apabila menuruti perintahnya.
Baca SelengkapnyaKetika dikonfirmasi soal pelaku adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), polisi masih melakukan pendalaman.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kondisi anak dan memberikan pendampingan psikologis dampak peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.
Baca Selengkapnya