Bersihkan Kebun, Warga Aceh Temukan Bom Masa Kolonial
Syafrizal (56), warga Gampong Pango Raya, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh menemukan bom di pekarangan rumahnya, Selasa (20/6). Amunisi mortir itu diduga peninggalan masa kolonialisme.
Syafrizal (56), warga Gampong Pango Raya, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh menemukan bom di pekarangan rumahnya, Selasa (20/6). Amunisi mortir itu diduga peninggalan masa kolonialisme.
Kemudian pada pukul 08.00 WIB, dia membawa pulang benda tersebut. Sesampai di rumah, Heru kemudian mengecek benda yang ditemukannya, dan ternyata adalah bom.
Belum diketahui motif pelemparan bom molotov ke rumah pimpinan Pesantren Majelis Belajar Iqra.
Fahri mengatakan ketiga nelayan menemukan satu peti bom martir di perairan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, saat mereka sedang mengangkat jaring ikan. Selanjutnya, peti tersebut dibawa ke Cirebon. Mereka kemudian memberi tahu temuan itu kepada Babinsa dan Babinkamtibmas.
Kantor sini yang dimaksud saksi adalah markas Denpom IV/4 Surakarta yang berada di samping lokasi penemuan. Lokasi penemuan benda mirip bom sendiri masuk wilayah Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasarkliwon.
Nelayan asal Kelurahan Sulamu, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rusdi Monde (26), menemukan amunisi artileri. Benda itu menyangkut di sauh atau jangkar perahunya.
Bom itu justru disebut warganet sebagai mentimun hingga berbagai benda lainnya.
Tim Gegana juga memeriksa beberapa barang bukti seperti rekaman CCTV dan sejumlah saksi, guna mengetahui pelaku penaruh barang tersebut.
Selanjutnya Muliono membawa bom mortir tersebut ke rumahnya. Ia menjelaskan, setelah beberapa hari kemudian paman Muliono melihat mortir itu dan mengatakan kalau benda tersebut berbahaya.
Sebuah ranjau darat ditemukan warga Kampung Cicadas Subur RT02 RW 09, Desa Cicadas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Pengganti Sementara (Pgs) Komandan Kodim 0621/Kabupaten Bogor, Letkol Sukur Hermanto mengatakan bahwa ranjau darat terdapat tulisan TNT 17.
Bom itu ditemukan oleh seorang warga Kelapa Dua, Desa Jenis, kecamatan Kakuluk Mesak, saat sedang mencari kayu di hutan.
Roland menambahkan masih melakukan pemeriksaan terhadap dua orang dan terus mendalami kasus penemuan bom tersebut.
Dia mengungkapkan, granat yang ditemukan warga Jalan Agus Salim, Gang Darma Bakti, Kelurahan Kaliawi, Bandarlampung itu jenis CS Hand Hrenade IEA STOCk NO 1330-YE-TI-80834-G-519 Lot No F-331-3-86.
Polisi memburu dua penjual 60 mortir dan tiga proyektil peluru aktif ke pengusaha barang rongsokan Dafir (37) di Cipondoh Kota Tangerang, Rabu (7/11). Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota AKBP Deddy Supriyadi menjelaskan, dua orang tak dikenal itu salah satu berpenampilan pekerja proyek.
Dafir (37) pengusaha barang rongsokan di Tangerang, awalnya tak pernah menaruh curiga kepada setiap penjual barang bekas yang datang kepadanya. Namun, malam kemarin, Rabu (7/11), dia terkaget, seketika melihat puluhan kilo besi yang dia beli dari dua orang tidak dikenal, ternyata adalah puluhan batang mortir aktif.
Mortir yang sudah karatan itu ditemukan saat pekerja kebun mengolah lahan untuk penanaman tebu. Saat penggalian dengan alat berat tiba-tiba dirasa alat penggalian seperti tersangkut benda keras. Akhirnya digali terus hingga mencapai kedalaman satu meter dan ditemukanlah mortir itu.
Peralatan perang ini diduga bekas perang dunia ke II atau ditanam saat masa perjuangan Indonesia.
"Bom itu masih aktif, jika meledak kemungkinan radiusnya hingga 500 meter, habislah kodim," ucap Budiman.