Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan

Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan<br>

Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan

Dari tahap awal sampai akhir, tradisi ini melibatkan orang banyak alias dikerjakan secara bergotong-royong dan dilaksanakan dengan penuh suka cita dan rasa ikhlas.

Muara Enim merupakan sebuah kabupaten yang masuk dalam wilayah provinsi Sumatra Selatan. Daerah ini begitu terkenal dengan hasil buminya di bidang pertambangan. Maka dari itu, di sini terdapat perusahaan tambang yang cukup besar yaitu PT Bukit Asam.

Tak hanya kaya dengan hasil buminya saja, Muara Enim juga memiliki beragam adat istiadat dan budaya yang sudah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat. (Foto: Pixabay)

Salah satu tradisi di Muara Enim adalah bebehas, yakni kegiatan mengumpulkan beras yang dulunya dilakukan ketika sebuah keluarga mengadakan hajat, atau acara pernikahan yang disebut Ngantenkan.

Kegiatan Kaum Perempuan

Melansir dari situs indonesiakaya.com, tradisi Bebehas ini secara umum dilakukan oleh kaum perempuan yaitu ibu-ibu dan remaja putri. Dalam prosesnya, Bebahas dilaksanakan secara gotong-royong.

Dalam tradisi Bebahas ada beberapa tahapan yang harus dilaksanakan, di antaranya mulai dari memisahkan padi dari tangkainya atau yang biasa disebut dengan mengirik.

Setelah seluruh padi dipisahkan dari tangkainya, biji-biji padi tadi kemudian dijemur. Tahap ini mereka sebut dengan mengisal.

Tahapan selanjutnya, padi yang sudah dijemur kemudian masuk ke tahap ditumbuk dengan menggunakan lesung. Proses ini berguna untuk memisahkan isi padi dengan kulitnya.

Barulah setelah bulir padi terkupas dimasukkan ke sebuah alat yang terbuat dari balok kayu atau disebut isaram.

Bawa Hasil ke Tuan Hajat

Setelah seluruh rangkaian di atas selesai dilakukan, hasil panen padi tadi dibawa ke tempat tuan rumah yang akan mengadakan hajat. Sebagai ucapan terima kasih, tuan rumah hajat akan memberikan oleh-oleh berupa bakul berisi bahan makanan.

Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan

Dari tahap awal sampai akhir, tradisi ini melibatkan orang banyak alias dikerjakan secara bergotong-royong dan dilaksanakan dengan penuh suka cita dan rasa ikhlas.

Tergerus Zaman

Salah satu tradisi warisan masyarakat Muara Enim ini sudah semakin jarang dilakukan karena tergerus zaman.

Hal ini dipicu oleh kehidupan masyarakat yang mulai jarang menerapkan konsep gotong-royong dan cenderung memiliki rasa individual.

Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan

Hal ini dipicu oleh kehidupan masyarakat yang sudah tidak menerapkan konsep gotong-royong. Masyarakat modern cenderung memiliki rasa individual.

Mengenal Tradisi Nengget, Upacara Berikan Kejutan agar Memperoleh Anak Ala Masyarakat Karo
Mengenal Tradisi Nengget, Upacara Berikan Kejutan agar Memperoleh Anak Ala Masyarakat Karo

Tradisi kuno dan unik dari Karo Sumut ini dilakukan dengan diam-diam dan bertujuan agar sebuah keluarga bisa segera memiliki anak laki-laki.

Baca Selengkapnya
Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana
Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana

Ini merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Nganggung, Bentuk Gotong Royong Masyarakat Bangka Belitung
Mengenal Tradisi Nganggung, Bentuk Gotong Royong Masyarakat Bangka Belitung

Biasanya, tradisi ini dilaksanakan ketika hari besar Islam yaitu Idulfitri, Maulid Nabi, dan juga Iduladha.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kini Mulai Tertelan Zaman, Ini Kisah Mbah Atmo Sang Pelestari Perajin Mainan Anak Tradisional di Bantul
Kini Mulai Tertelan Zaman, Ini Kisah Mbah Atmo Sang Pelestari Perajin Mainan Anak Tradisional di Bantul

Nenek berusia 86 tahun ini merupakan satu-satunya perajin mainan tradisional yang masih eksis bertahan hingga saat ini.

Baca Selengkapnya
Mengenal Syawalan Morodemak, Tradisi Sedekah Laut Masyarakat Demak saat Lebaran
Mengenal Syawalan Morodemak, Tradisi Sedekah Laut Masyarakat Demak saat Lebaran

Walaupun pesisir Demak diterjang banjir rob sekalipun, tradisi itu tetap digelar

Baca Selengkapnya
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak

Tradisi ini jadi salah satu pesta adat masyarakat Sunda yang unik untuk meminta hujan

Baca Selengkapnya
Mengenal Ngalungsur Geni, Tradisi Pembersihan Benda Pusaka di Kabupaten Garut
Mengenal Ngalungsur Geni, Tradisi Pembersihan Benda Pusaka di Kabupaten Garut

Ngalungsur Geni, tradisi turun-temurun pembersihan benda pusaka di Kabupaten Garut.

Baca Selengkapnya
Serunya Tradisi Sedekah Laut di Brebes, Bentuk Rasa Syukur Para Nelayan
Serunya Tradisi Sedekah Laut di Brebes, Bentuk Rasa Syukur Para Nelayan

Tradisi tersebut telah diwariskan secara turun-temurun selama puluhan tahun.

Baca Selengkapnya
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita

Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.

Baca Selengkapnya