Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mencicipi Aia Niro, Minuman Khas Solok yang Wajib Dicoba

Mencicipi Aia Niro, Minuman Khas Solok yang Wajib Dicoba<br>

Mencicipi Aia Niro, Minuman Khas Solok yang Wajib Dicoba

Olahan gula aren yang berasal dari hutan bukan kayu yang dimanfaatkan oleh petani di Solok, Sumatra Barat.

Indonesia dikenal begitu kaya akan hasil alamnya yang begitu beragam. Masyarakat di berbagai daerah telah lama memanfaatkan hasil alam di sekitar mereka untuk dijadikan bahan makanan hingga alat-alat untuk membantu kehidupan sehari-hari mereka.

Masyarakat Solok, Sumatra Barat juga memanfaatkan salah satu tumbuhan yang menghasilkan air aren atau disebut Aia Niro. Cairan manis ini diambil ketika kolang-kaling atau buah tap masih berbentuk putik.

Kemudian, pelapahnya dipukul-pukul atau dimemarkan selama beberapa hari hingga keluar cairan. Apabila sudah keluar, lalu digantung menggunakan bambu atau penampung agar air yang menetes bisa terkumpul.

Cairan Aia Niro ini berwarna bening, mirip kelapa. Rasanya segar dan begitu nikmat. Cairan manis yang diperoleh itu bernama Niro, warnanya sedikit keruh. Nah, Niro ini tidak akan bertahan lama, maka petani setempat langsung mengambilnya dan diolah.

Dari Hasil Hutan Bukan Kayu

Mengutip dari situs walhisumbar.org, Aia Niro ini merupakan salah satu dari sekian banyak Hasil Hutan Bukan Kayu (HHKB). Cairan ini kemudian banyak dimanfaatkan oleh para petani dan juga masyarakat setempat.

Biasanya, masyarakat akan memanfaatkan Aia Niro ini menjadi gula aren. Prosesnya pun masih menggunakan cara-cara tradisional.

Mencicipi Aia Niro, Minuman Khas Solok yang Wajib Dicoba

Pengolahan Gula Aren

Sebelum menjadi gula aren, proses pertama yang harus dilakukan yaitu mengumpulkan seluruh Aia Niro lalu disaring agar lebih bersih. Kemudian, setelah bersih baru dibawa ke tempat memasak.

Aia Niro yang sudah disaring kemudian dimasak dan jangan lupa untuk sesekali diaduk agar tidak gosong ketika mendidih. Aia Niro yang sudah dipanaskan akan mengeluarkan buih.

Buih-buih tadi tentu akan meluap dari panci. Agar tidak meluap berlebihan, tambahkan 2 butir kemiri yang sudah dihaluskan lalu ditabur di pinggir wajan. Jangan lupa untuk membuang buih yang sudah berlebihan.

Setelah direbus, cairan gula tadi akan berubah warna menjadi kecokelatan. Cairan yang sudah menjadi kecokelatan tadi akan berubah teksturnya menjadi kental dan mengeluarkan letupan.

Dicetak Satu per Satu

Apabila sudah direbus dalam beberapa waktu, untuk mengecek apakah gula aren sudah siap dicetak atau belum, hanya menambahkan gula aren tadi ke dalam air dingin. Apabila membeku, sudah siap cetak. Jika belum sempurna, akan menyebabkan tumbuhnya jamur.

Mencicipi Aia Niro, Minuman Khas Solok yang Wajib Dicoba

Ketika sudah siap dicetak, kemudian dituangkan ke dalam cetakan dari bambu atau batok kelapa lalu dinginkan selama satu malam penuh. Setelah itu, baru bisa dibungkus.

Biasanya, masyarakat setempat akan membungkusnya dengan daun pisang, upih pinang, daun jati, atau berbagai macam media alami lainnya.

Mencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda
Mencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda

Kudapan dari Pariaman ini terbuat dari kacang tanah yang dicampur dengan gula aren dan kerap dijadikan oleh-oleh.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah
Mencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah

Makanan tradisional khas Kepulauan Riau ini selalu diburu penggemarnya sebagai sajian berbuka puasa.

Baca Selengkapnya
Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari
Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari

Selain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mencicipi Lezatnya Mi Sagu, Kuliner Andalan Masyarakat Kabupaten Meranti
Mencicipi Lezatnya Mi Sagu, Kuliner Andalan Masyarakat Kabupaten Meranti

Kuliner khas Pulau Meranti ini tak lepas dari ciri khas wilayahnya yang terkenal akan produksi Sagu yang begitu melimpah.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Nasi Kelor Lumajang, Kuliner Bercita Rasa Nikmat Kaya Nutrisi Cocok untuk Orang yang Tak Suka Sayur
Mencicipi Nasi Kelor Lumajang, Kuliner Bercita Rasa Nikmat Kaya Nutrisi Cocok untuk Orang yang Tak Suka Sayur

Kuliner ini tidak hanya terkenal di Lumajang, tapi juga banyak diburu warga daerah lain.

Baca Selengkapnya
Pemudik di Pelabuhan Merak Ngeluh, Banyak Calo Sangar Tukang Palak Tak Ragu Aniaya Korban Jika Tak Dikasih Uang
Pemudik di Pelabuhan Merak Ngeluh, Banyak Calo Sangar Tukang Palak Tak Ragu Aniaya Korban Jika Tak Dikasih Uang

'Saya suami istri, dimintai ongkos Rp500.000 buat berdua. Padahal biasanya cuma Rp100.000."

Baca Selengkapnya
Ribuan Orang dan Puluhan Kiai Kumpul di Solo, Doakan Ganjar-Mahfud Menang Pilpres 2024
Ribuan Orang dan Puluhan Kiai Kumpul di Solo, Doakan Ganjar-Mahfud Menang Pilpres 2024

Ribuan orang hadir di Alun Alun Kota Surakarta Kecamatan Pasar Kliwon, Jawa Tengah (4/1)

Baca Selengkapnya
Mencicipi Uniknya Rujak Jaran yang Legendaris di Cirebon, Isinya Sayur bukan Buah
Mencicipi Uniknya Rujak Jaran yang Legendaris di Cirebon, Isinya Sayur bukan Buah

Rujak jaran ini tidak memakai buah sama sekali, tapi justru memakai sayur dan gorengan. Unik dan legendaris di Cirebon

Baca Selengkapnya