Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari
Selain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
pohon bonsai![Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2024/1/26/1706252996872-7g4obg.jpeg)
Selain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
![Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/1/26/1706252944904-ex1qp.jpeg)
Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari
![Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/1/26/1706254178625-xz19j.jpeg)
Salah satu bentang alam paling menakjubkan di Nusa Tenggara Timur adalah Hutan Bonsai di Desa Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Di sini, ribuan pohon kerdil tumbuh dan bentuknya mirip orang sedang menari.
Pohon Ratusan Tahun
Penyebutan hutan bonsai dikarenakan ribuan pohon ampupu di sini hanya tumbuh hingga ketinggian dua hingga lima meter. Padahal pohon ampupu di sini sudah berusia ratusan tahun. Sementara itu, secara umum pohon ampupu bisa mencapai ketinggian 40 meter.
![Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/1/26/1706253559743-mlvry.jpeg)
Ciri khas pohon ampupu di Hutan Bonsai yakni akar dan batang berbonggol-bonggol besar dan berlekuk-lekuk seperti seorang penari. Ranting pohon menjulur saling bersentuhan dengan pohon ampupu lainnya dan daun berukuran kecil.
Eksotisme Desa Fatumnasi
Mengutip situs indonesia.go.id, Hutan Bonsai Fatumnasi memiliki luas 30.777 kilometer persegi. Warga setempat menyebut hutan ini dengan nama akuna. Sementara itu, Desa Fatumnasi berada pada ketinggian 1.480 meter di atas permukaan laut. Desa ini memiliki pemandangan eksotis berupa perbukitan marmer diselingi padang rumput hijau tempat satwa kuda, sapi, dan rusa timor mencari makan.
- Jenderal TNI Kerahkan 2.010 Prajurit Sisir Gunung Lawu, Angkut 50 Ton Sampah dan Tanam 23.000 Pohon
- Bukan Sembarang Batu, Pemandu Turis Temukan Fosil Buah Pinus Berusia 115 Juta Tahun di Pinggir Pantai
- Mencicipi Aia Niro, Minuman Khas Solok yang Wajib Dicoba
- Jelang Nyepi, Umat Hindu Tengger Turun Gunung Gelar Upacara Melasti di Pantai Watu Pecak Lumajang
- KY Turunkan Tim untuk Pantau Sidang Praperadilan Pegi Setiawan di Kasus Vina Cirebon
- Cabuli Mahasiswi saat Bimbingan Skripsi, Dosen Unram Dipecat
![Lebih Dekat dengan Hutan Bonsai](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/1/26/1706254065730-lh0ks.jpeg)
Lebih Dekat dengan Hutan Bonsai
Kelembapan daerah tersebut membuat spesies lumut jenggot tumbuh subur pada bagian bonggol hingga batang tanaman ampupu di Hutan Bonsai Fatumnasi.
![Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/1/26/1706254167836-e4ngo.jpeg)
Bahkan, pada siang hari kawasan ini diselimuti kabut tipis. Sinar mentari yang menghujam di antara kabut tipis serta batang pohon tua setinggi tak lebih dari lima meter itu menghadirkan siluet cahaya yang indah.