Memiliki Nama yang Unik, Ini Sebelik Sumpah Cendera Mata Tradisional Orang Rimbo di Jambi
Perhiasan Sebelik Sumpah, sebuah cendera mata atau sejenis perhiasan milik Orang Rimbo di Provinsi Jambi.
Perhiasan Sebelik Sumpah, sebuah cendera mata atau sejenis perhiasan milik Orang Rimbo di Provinsi Jambi.
Tiap daerah di Indonesia memiliki kerajinan tradisional yang digunakan sebagai perhiasan atau cendera mata oleh penggunanya. Bahkan, benda tersebut disebut-sebut memiliki kisah dan mitos dibaliknya.
Di Provinsi Jambi, ada sebuah perhiasan bernama Sebelik Sumpah yang biasa digunakan oleh Orang Rimbo, masyarakat yang tinggal di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas.
Alih-alih menjadi perhiasan atau cendera mata, Sebelik Sumpah ini bukanlah benda hiasan saja. Konon, aksesoris ini memiliki aura mistis dan nilai spiritual.
Mengutip warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Sebelik Sumpah terbuat dari buah yang berasal dari jenis pohon yang tumbuh di sekitar tempat tinggal Orang Rimbo atau Suku Anak Dalam tepatnya di Taman Nasional Bukit Dua Belas.
Nama pohonnya adalah Sibaleik Sumpah, memiliki karakter yang tumbuh tinggi dan besar. Pohon ini menghasilkan buah yang berbentuk bulat, apabila sudah tua buah itu akan jatuh dengan sendirinya.
Buah yang sudah jatuh itu lalu dibelah dan di dalamnya terdapat biji buah berbentuk bulat lonjong berwarna kecoklatan. Namun, yang digunakan sebagai perhiasan hanya buahnya saja.
Konon, kepercayaan masyarakat Suku Anak Dalam atau Orang Rimbo, siapa yang menggunakan kalung atau gelang Sebelik Sumpah akan terhindar dari sumpah serapah dari orang yang ingin berniat jahat.
Sebelik Sumpah layaknya penangkal sumpah. Sumpah-sumpah jelek dari orang yang ingin berniat jahat justru akan kembali kepadanya.
Selain penolak bala, perhiasan ini bisa menjaga pemakainya dari unsur-unsur mistis dan gaib yang kemungkinan besar bisa merugikan atau bahkan melukai diri sendiri.
Sebelik Sumpah yang dalam bentuk kalung maupun gelang ini tak hanya menjadi aksesoris penuh nilai spiritual. Beberapa masyarakat setempat juga menggunakan Sebelik Sumpah sebagau barang barter.
Tak heran jika perhiasan ini menjadi barang barteran. Karena yang memakai kalung atau gelang Sebelik Sumpah ini hanya orang-orang Rimbo atau Suku Anak Dalam.
Selain Sebelik Sumpah yang keramat, ternyata pohon penghasil buah tersebut juga dianggap keramat oleh marga setempat. Untuk mengambil satu buah saja, perlu adanya "Rayuan" yang dibawakan secara puitis.
"Rayuan" itu bertujuan untuk membuat pohon Sibaleik Sumpah luluh dan memberikan izin untuk dipanjat dan diambil buah. Tradisi ini juga sebuah keunikan yang dimiliki masyarakat setempat dalam menghargai sekaligus merawat alam yang ada di sekitarnya.
Nama Kujang berasal dari Kudihyang, atau asal katanya Kudi dan Hyang dalam bahasa Sunda kuno artinya sakti dan memiliki kekuatan tertentu.
Baca SelengkapnyaKain Tenun Ikat Inuh, kerajinan tradisional penuh nilai-nilai luhur dan menjadi simbol masyarakat Lampung.
Baca SelengkapnyaDalam tradisi lokal masyarakat Batak, terdapat upacara khusus untuk orang tua sebagai bentuk penghormatan dan balas budi.
Baca SelengkapnyaSeperti namanya, tari ini menggunakan properti mirip dengan tanduk kerbau.
Baca SelengkapnyaBagi orang tua yang sedang mencari-cari nama yang cocok untuk si kecil, nama bayi berikut ini bisa menjadi salah satu pilihan
Baca SelengkapnyaPersonel Brimob hanya bisa menangis di tengah bahagia lantaran orang tua tak hadir saat penerimaan Bintara Brimob. Berikut ulasannya.
Baca SelengkapnyaIndonesia tumbuh dengan ragam budaya. Setiap budaya memiliki kekhasannya tersendiri. Salah satu ciri khas dari ragam budaya ini adalah kain tradisional.
Baca SelengkapnyaKerambit, senjata tradisional dari Minangkabau yang sudah mendunia.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat Melayu Riau, corak pada tenun Siak tidak hanya menjadi hiasan semata, tetapi juga mengandung makna yang mendalam serta berisi nilai-nilai luhur.
Baca Selengkapnya