Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Pasukan Marsose, Satuan Tentara Bayaran Belanda untuk Lawan Perjuangan Masyarakat Aceh

Kisah Pasukan Marsose, Satuan Tentara Bayaran Belanda untuk Lawan Perjuangan Masyarakat Aceh<br>

Kisah Pasukan Marsose, Satuan Tentara Bayaran Belanda untuk Lawan Perjuangan Masyarakat Aceh

Setiap prajuritnya bukanlah tentara resmi dari Belanda, melainkan mereka adalah tentara bayaran yang bisa membunuh siapa saja yang menghalanginya tanpa pandang bulu.

Tentara Kolonial Belanda menemui berbagai kesulitan dan kendala dalam menguasai setiap wilayah di Nusantara. Hal ini lantaran masyarakat pribumi memberikan perlawanan sengit demi mempertahankan tanah mereka.

Untuk memenangi perlawanan terhadap rakyat pribumi di Aceh, pemerintah Hindia Belanda membentuk sebuah pasukan bernama Korps Marechausee te Voet di Aceh atau yang dikenal dengan Marsose.

Pasukan ini dibentuk sebagai bentuk perlawanan taktis terhadap perlawanan gerilya di tanah Aceh. Setiap prajuritnya bukanlah tentara resmi dari Belanda, melainkan mereka adalah tentara bayaran yang bisa membunuh siapa saja yang menghalanginya tanpa pandang bulu.

Lantas bagaimana kisah dan sejarah pasukan Marsose ini? Simak ulasannya yang dirangkum oleh merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.

Asal Usul Marsose

Pasukan bayaran Belanda ini dibentuk pada 26 Oktober 1814 oleh Pemerintah Belanda yang bertujuan sebagai bentuk perlawanan balik terhadap pasukan gerilya di Tanah Aceh.

Pasukan Korps Marechausee te Voet ini biasa disebut dengan istilah tentara "Marsose" yang dicetuskan oleh Mohammad Syarif. Marsose juga disebut dengan istilah Mercanaries dalam bahasa Inggris.

Dalam penugasannya, pasukan ini tidak memiliki tugas khusus. Marsose akan membunuh siapa saja baik itu warga Pribumi ataupun orang asing. Mereka melaksanakan tugas sesuai dengan arahan orang yang membayar mereka.

Keberadaan pasukan ini sangatlah membantu Pemerintah Hindia Belanda dalam menumpas perlawanan orang-orang Aceh pada saat itu.

Marsose mirip dengan pasukan Infanteri atau pasukan jalan kaki yang cocok untuk melawan pasukan gerilya.

Satuan ini resmi diterjunkan di Aceh pada tahun 1890, tugasnya sama seperti satuan Kepolisian dan terkadang membantu tugas-tugas kemiliteran apabila dibutuhkan. Salah satu tugas Marsose ini di antaranya melawan pasukan yang dipimpin Sisingamangaraja XII di Sumatra Utara dan berhasil menewaskannya pada tahun 1907.

Dalam perang Aceh, pasukan Marsose berhasil menguasai perbukitan hutan untuk mencari dan memburu para pejuang gerilyawan Aceh.

Prajurit Mandiri

Ciri khas Marsose ini adalah dalam setiap tugasnya hanya beranggotakan 18 orang di setiap unitnya. Mereka memiliki teknik bertahan yang tidak dimiliki oleh prajurit manapun yaitu tidak bergantung dengan suplai logistik dan juga senjata berat.

Pasukan ini hanya menggunakan senjata tajam jenis klewang untuk menumpas lawan-lawannya dan selalu bertempur dalam jarak yang dekat. Mereka juga dilatih untuk memiliki daya tahan yang kuat, keahlian bertahan hidup di medan perang yang tinggi serta mobilitas tinggi.

Marsose juga dikenal oleh orang pribumi sebagai salah satu pasukan yang cukup kuat, bengis, dan kejam dalam membantai lawannya. Bahkan, mereka berhasil membantai ribuan orang dalam penugasannya.

Tokoh Marsose

Salah satu dalang Marsose adalah Hans Christoffel asal Swiss yang terkenal bengis dan kejam. Melansir dari beberapa sumber, Hans merupakan sosok yang ditugaskan untuk memburu Sisingamangaraja XII di Sumatra Utara.

Selain itu, Marsose juga disetujui oleh Mohammad Syarif atau Arif Putera Minangkabau yang menjadi Jaksa di Kutaraja, Aceh. Ia mendukung pengadaan pasukan tersebut untuk membantai para pasukan Gerilya di Aceh. Ia juga dikenal cukup pro dengan pihak Pemerintah Hindia Belanda.

Konon pasukan Marsose mencapai ribuan orang yang terdiri dari orang Belanda, Perancis, Swiss, Afrika, Ambon, Manado, Jawa, Madura, Sunda, Bali, Bugis dan lain sebagainya.

Kisah Perjuangan Kyai Makmur, Pahlawan Kemerdekaan dari Pemalang yang Tewas Tertembak Belanda
Kisah Perjuangan Kyai Makmur, Pahlawan Kemerdekaan dari Pemalang yang Tewas Tertembak Belanda

Kyai Makmur ditembak Belanda karena tidak mau diajak bekerja sama.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tulak Bala, Tradisi Khas Masyarakat Pesisir Pantai Barat Aceh
Mengenal Tulak Bala, Tradisi Khas Masyarakat Pesisir Pantai Barat Aceh

Tulak Bala, tradisi menolak bala dari bencana maupun wabah khas masyarakat pesisir Pantai Barat Aceh.

Baca Selengkapnya
Kisah Buruh Perkebunan Karet di Aceh Timur, Gelombang Rekrutan Kuli dari Masyarakat Jawa
Kisah Buruh Perkebunan Karet di Aceh Timur, Gelombang Rekrutan Kuli dari Masyarakat Jawa

Perkembangan perkebunan karet di Aceh Timur kerap menggunakan kuli yang berasal dari luar daerah, seperti Jawa hingga Tiongkok.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cerita AHY Datang ke Manado 'Disambut' Baliho Dirinya Berseragam Lengkap dengan Bintang 4
Cerita AHY Datang ke Manado 'Disambut' Baliho Dirinya Berseragam Lengkap dengan Bintang 4

AHY mengetahui baliho dirinya berseragam Kementerian ATR/BPN saat berkunjung ke Manado

Baca Selengkapnya
Sosok Panglima Polem, Panglima Aceh yang Bergerilya Bersama Teuku Umar Melawan Belanda
Sosok Panglima Polem, Panglima Aceh yang Bergerilya Bersama Teuku Umar Melawan Belanda

Atas jasa serta perjuangannya, namanya kini diabadikan menjadi nama sebuah ruas jalan yang ada di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Asrama Polisi di Aceh Besar Terbakar
Asrama Polisi di Aceh Besar Terbakar

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, Ridwan Jamil mengatakan, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Baca Selengkapnya
Tampang Pemuda Aceh Nekat Pasang Bendera Bulan Bintang di Kantor Polisi, Kini Minta Maaf
Tampang Pemuda Aceh Nekat Pasang Bendera Bulan Bintang di Kantor Polisi, Kini Minta Maaf

Pria itu mengaku emosi pada pihak polsek karena penanganan kasus yang dilaporkannya.

Baca Selengkapnya
Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara
Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara

Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.

Baca Selengkapnya
Kisah Umat Islam Tanah Air di Balik Agresi Militer Belanda I, Perang saat Puasa sambil Dihujani Timah Panas dan Bom
Kisah Umat Islam Tanah Air di Balik Agresi Militer Belanda I, Perang saat Puasa sambil Dihujani Timah Panas dan Bom

Pada 1947, umat islam Tanah Air berperang melawan Belanda pada hari ketiga puasa.

Baca Selengkapnya