Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sosok Panglima Polem, Panglima Aceh yang Bergerilya Bersama Teuku Umar Melawan Belanda

Sosok Panglima Polem, Panglima Aceh yang Bergerilya Bersama Teuku Umar Melawan Belanda<br>

Sosok Panglima Polem, Panglima Aceh yang Bergerilya Bersama Teuku Umar Melawan Belanda

Atas jasa serta perjuangannya, namanya kini diabadikan menjadi nama sebuah ruas jalan yang ada di Jakarta.

Panglima Polem IX yang memiliki nama lengkap Teuku Panglima Polem Sri Muda Perkasa Muhammad Daud dikenal sebagai salah satu pejuang asal Aceh. Hingga kini tidak diketahui pasti tanggal dan tahun lahirnya.

Ia lahir dari kalangan kaum bangsawan. Ayah Panglima Polem bernama Panglima Polem VIII Raja Kuala yang merupakan anak dari Teuku Panglima Polem Sri Imam Muda Mahmud Arifin atau yang dikenal dengan Cut Banta.

Mahmud Arifin sendiri adalah Panglima Sagoe XXII Mukim Aceh Besar. (Foto: Wikipedia)

Panglima Polem dikenal sebagai pahlawan nasional Indonesia yang melawan penjajahan Belanda. Atas jasa serta perjuangannya, namanya kini diabadikan menjadi nama sebuah ruas jalan yang ada di Jakarta.

Semasa hidup, Panglima Polem juga pernah bergerilya bersama dengan Teuku Umar. Lantas, seperti apa sosok dan profil dari Panglima Polem ini? Simak informasi selengkapnya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.

Diangkat Menjadi Panglima

Panglima Polem diangkat menjadi panglima setelah sang ayah meninggal dunia. Ia resmi menyandang status sebagai panglima pada Januari 1891.

Setelah mendapat gelar panglima, ia kemudian mewarisi gelar Teuku Panglima Polem Sri Muda Perkasa Wazirul Azmi. Dalam perjuangannya, Panglima Polem mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak, salah satunya para ulama serta syekh Aceh.

Berjuang Bersama Teuku Umar

Setelah dirinya diangkat menjadi panglima, Belanda masih terus berusaha menebus pertahanan Aceh sampai tahun 1896. Teuku Umar yang saat itu bergerilya bersama 15 orang panglimanya pura-pura menyerah kepada Belanda.

Singkat cerita, Panglima Polem bersama dengan 400 pasukannya memutuskan untuk bergabung dengan Teuku Umar untuk melawan tentara Belanda. Dari peperangan itu banyak korban berjatuhan dari pihak Belanda, hampir ratusan orang mengalami luka-luka dan puluhan lainnya tewas.

Tahun 1897, Belanda melakukan balas dendam dengan menambah pasukan di wilayah Aceh. Sejak saat itu, intensitas serangan terhadap Belanda mulai menurun dan Teuku Umar pun mengambil inisiatif untuk mundur ke daerah Daya Hulu sekaligus meninggalkan pasukan Panglima Polem.

Pergi ke Daerah Pidie

Saat Belanda melakukan serangan dengan kekuatan 4 kompi Infanteri, mereka pun berhasil menguasai benteng yang didirikan oleh Panglima Polem. Pada Oktober 1897, wilayah Seulimeum akhirnya dikuasai oleh Belanda tanpa perlawanan.

Melihat kondisi yang sudah tidak memungkinkan, Panglima Polem terpaksa harus mundur dan pergi ke daerah Pidie. Sebulan berikutnya, Panglima Polem diterima oleh Sultan Aceh (Muhammad Daud Syah) dan mengadakan musyawarah bersama dengan tokoh pejuang lain.

Panglima Polem bersama Sultan Aceh pun menyusun strategi untuk melakukan penyerangan terhadap Belanda. Mereka memutuskan mundur ke daerah Gayo dan menetapkan daerah itu menjadi pusat pertahanan Aceh.

Berdamai Dengan Belanda

Belanda sempat melakukan ancaman kepada keluarga Sultan. Mereka berhasil menangkap istri Sultan, apabila sang suami tidak segera menyerahkan diri kepada Belanda dalam tempo satu bulan, maka kedua istrinya akan mati.

Mendengar kabar ancaman tersebut, sang Sultan terpaksa menyatakan damai kepada Belanda. Kemudian Pemerintah Hindia Belanda mengasingkannya ke Ambon. Dari situlah Panglima Polem juga terpaksa ikut berdamai dengan Belanda pada 7 September 1903. Panglima Polem kemudian ditahan hingga ia meninggal dunia pada tahun 1939.

Kekar dan Berkumis Tebal, Panglima Biring Belanja Tempe ke Pasar Dayak 'Istri Sedang Sakit'
Kekar dan Berkumis Tebal, Panglima Biring Belanja Tempe ke Pasar Dayak 'Istri Sedang Sakit'

Momen lucu anggota polisi Aiptu Sabarno alias Panglima Biring saat belanja di pasar gantikan istri.

Baca Selengkapnya
Sopir Pemerkosa Penumpang Angkot di Aceh Barat Dicambuk 154 Kali
Sopir Pemerkosa Penumpang Angkot di Aceh Barat Dicambuk 154 Kali

Kejari Aceh Barat mengeksekusi hukuman cambuk sebanyak 154 kali terhadap RD (26), warga Labuhan Haji, Aceh Barat Daya yang terbukti memerkosa penumpang angkot,

Baca Selengkapnya
Sosok Nyi Mas Gamparan, Panglima Muslimah Asal Serang yang Tolak Keberadaan Belanda di Banten
Sosok Nyi Mas Gamparan, Panglima Muslimah Asal Serang yang Tolak Keberadaan Belanda di Banten

Wanita ini memimpin 30 perempuan dalam pertempuran melawan Belanda.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tanpa Seragam Loreng, Gaya Kasual Panglima TNI Temui Warga jadi Sorotan, Kenalkan Istrinya yang Cantik
Tanpa Seragam Loreng, Gaya Kasual Panglima TNI Temui Warga jadi Sorotan, Kenalkan Istrinya yang Cantik

Bukan berseragam loreng, sosoknya justru tampil dalam pakaian sipil.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Kini Panglima TNI, ini Sosok Teman Satu Angkatannya Lulusan Terbaik Akmil 1991 Pangkatnya Letjen
Jenderal Agus Subiyanto Kini Panglima TNI, ini Sosok Teman Satu Angkatannya Lulusan Terbaik Akmil 1991 Pangkatnya Letjen

Berikut sosok teman satu angkatan Panglima TNI sekaligus sebagai lulusan terbaik Akmil.

Baca Selengkapnya
Pernyataan Sopir Truk Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim, Bikin Geleng-geleng Kepala 'Saya Beli Semua Mobil Itu'
Pernyataan Sopir Truk Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim, Bikin Geleng-geleng Kepala 'Saya Beli Semua Mobil Itu'

Sopir truk di peristiwa kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim mengaku siap ganti rugi.

Baca Selengkapnya
Potret Gagah Kombes Ade Ary Salam Komando dengan Brigjen Trunoyudo 'Dulu Saya Manggil Bang. Sekarang Manggil Beliau Jenderal'
Potret Gagah Kombes Ade Ary Salam Komando dengan Brigjen Trunoyudo 'Dulu Saya Manggil Bang. Sekarang Manggil Beliau Jenderal'

Keakraban dua tokoh Humas Polri beda pangkat. Simak informasi berikut ini.

Baca Selengkapnya
Panglima Perang Moro Kogoya dari Suku Dani Bentak Prajurit Kopassus Ini Untuk Angkat Kayu 'Laki-laki Harus Bisa Ngangkat'
Panglima Perang Moro Kogoya dari Suku Dani Bentak Prajurit Kopassus Ini Untuk Angkat Kayu 'Laki-laki Harus Bisa Ngangkat'

Momen Panglima Perang Suku Dani bentak prajurit Kopassus lantaran tak bisa angkat kayu. Begini selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Penampilan Sok Gagah Perwira Polisi Palsu Penipu Wanita, Ketemu Kombes Asli Tertunduk Lesu
Penampilan Sok Gagah Perwira Polisi Palsu Penipu Wanita, Ketemu Kombes Asli Tertunduk Lesu

Saat ditemui Kombes asli, sosoknya berbalik tertunduk lesu. Pelaku diketahui mengincar wanita demi mendapatkan uang.

Baca Selengkapnya