Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Resmi Terbitkan Surat Berharga Syariah, Imbal Hasil Capai 6,55 Persen per Tahun

Pemerintah Resmi Terbitkan Surat Berharga Syariah, Imbal Hasil Capai 6,55 Persen per Tahun

Pemerintah Resmi Terbitkan Surat Berharga Syariah, Imbal Hasil Capai 6,55 Persen per Tahun

ST012-T4 dengan tenor empat tahun dan imbal hasil (kupon) minimalnya 6,55 persen per tahun.

Pemerintah Resmi Terbitkan Surat Berharga Syariah, Imbal Hasil Capai 6,55 Persen per Tahun

Pemerintah resmi menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) mulai 26 April hingga 29 Mei 2024. Ini merupakan kedua di tahun ini, yakni Sukuk Tabungan seri ST012.


ST012 hadir dalam dua tipe produk. Pertama, ST012-T2 dengan tenor dua tahun dan imbal hasil (kupon) minimalnya 6,40 persen per tahun. Kedua, ST012-T4 dengan tenor empat tahun dan imbal hasil (kupon) minimalnya 6,55 persen per tahun.

Sama dengan pendahulunya, yakni ST010 dan ST011 yang ditawarkan 2023 silam, ST012 juga memiliki imbal hasil floating with floor. Artinya, jika suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) naik, imbal hasil ST012 juga akan ikut naik.


Sebagai informasi, di tengah tren kenaikan suku bunga, ditambah BI baru saja menaikkan suku bunga pada bulan April 2024 dari 6 persen menjadi 6,25 persen, berinvestasi di produk SBN yang memiliki imbal hasil floating with floor seperti ST012 ini dapat makin menguntungkan investor. Karena, adanya potensi kenaikan imbal hasil jika BI kembali menaikkan suku bunga.

Pemerintah Resmi Terbitkan Surat Berharga Syariah, Imbal Hasil Capai 6,55 Persen per Tahun

Di sisi lain, apabila suku bunga acuan BI turun, imbal hasil ST012 tidak akan turun dan akan tetap di batas imbal hasil minimalnya yaitu, 6,40 persen per tahun untuk ST012-T2 dan 6,55 persen per tahun untuk ST012-T4.

Pembelian/pemesanan minimal untuk ST012-T2 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum Rp5 miliar, sementara pembelian/pemesanan minimal untuk ST012-T4 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum Rp10 miliar.


"Selain 100 persen dijamin oleh negara, ST012 juga merupakan produk Syariah yang diawasi oleh Dewan Syariah Nasional MUI. Dibandingkan dengan deposito yang dikenakan pajak 20 persen, pajak yang dikenakan pada ST012 hanya 10 persen. Dari segi imbal hasil, ST012 khususnya yang tenor 4 tahun dengan imbal hasil 6,55 persen per tahun, merupakan ST dengan imbal hasil tertinggi selama 3 tahun terakhir," kata Angie Anandita Tjhatra selaku Head of Marketing Bibit.id.

Baik ST012-T2 maupun ST012-T4 dipandang sebagai alternatif passive income jangka menengah yang aman dan menarik. Sebab, imbal hasil ST012 akan dibayarkan tiap bulan setiap tanggal 10 dengan imbal hasil (kupon) pertama untuk ST012 akan diterima pada tanggal 10 Juli 2024 (long coupon).


ST012 pun dapat dicairkan maksimal 50 persen sebelum jatuh tempo pada periode early redemption. Investasi ST012-T2 dapat dicairkan maksimal 50 persen setelah satu tahun (pada periode early redemption 25 April-5 Mei 2025), sedangkan ST012-T4 dapat dicairkan maksimal 50 persen setelah dua tahun (pada periode early redemption 24 April-4 Mei 2026).

Sebagai mitra distribusi penjualan Surat Berharga Negara (SBN), Bibit.id melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat Indonesia mengenai keuntungan berinvestasi di instrumen SBN, termasuk ST012.


Ini dilakukan dengan tujuan mendukung pembangunan nasional serta memperkuat pasar keuangan domestik. Angie menuturkan, ada setidaknya tiga alasan mengapa masyarakat Indonesia memilih Bibit sebagai mitra investasi mereka.

Pertama, Bibit merupakan mitra distribusi (midis) yang reputasi dan rekam jejaknya sudah terbukti dan dipercaya masyarakat Indonesia. Pada bulan Desember 2023 lalu, Bibit memperoleh empat penghargaan bergengsi dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Pemerintah Resmi Terbitkan Surat Berharga Syariah, Imbal Hasil Capai 6,55 Persen per Tahun

Kedua, dari segi benefit kepada investor, Bibit memberikan promosi berupa cashback yang menarik. Bagi investor yang membeli ST012 lebih cepat pada periode 26 April-12 Mei 2024, bisa mendapatkan cashback lebih besar hingga Rp30 juta.


Sementara itu, investor yang membeli ST012 pada periode 13-29 Mei 2024 bisa mendapatkan cashback hingga Rp20 juta.

Ketiga, dari segi kemudahan, investor bisa membeli ST012 selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu di Bibit lewat smartphone mereka.


Para pengguna cukup mengklik icon atau banner “Surat Berharga Negara (SBN)” di homepage aplikasi maupun website Bibit.

Dalam hal ini, Bibit bermitra dengan Stockbit Sekuritas untuk mengelola pencatatan dan penyimpanan Rekening Dana Investor SBN milik investor.


Nantinya, setelah investor melakukan pembayaran untuk transaksi SBN, investor akan menerima bukti transaksi berupa Bukti Penerimaan Negara (BPN). Di dalam BPN, terdapat Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN) yang diterbitkan langsung oleh negara serta menjadi bukti kepemilikan SBN yang dibeli.

Pemerintah Tarik Utang Rp407 Triliun Sepanjang 2023
Pemerintah Tarik Utang Rp407 Triliun Sepanjang 2023

Sri Mulyani menjabarkan realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang 2023 sebesar Rp308,7 triliun.

Baca Selengkapnya
Dapat Izin dari Pemerintah, Bulog Bebas Impor Beras Sepanjang 2024
Dapat Izin dari Pemerintah, Bulog Bebas Impor Beras Sepanjang 2024

Bulog janji penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran di pasaran.

Baca Selengkapnya
Pembelian Sempat Dibatasi, Bolehkah Kampanye dengan Beras SPHP?
Pembelian Sempat Dibatasi, Bolehkah Kampanye dengan Beras SPHP?

Beras SPHP merupakan beras yang dikelola pemerintah dengan harga ekonomis namun kualitas premium.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Bakal Beri Diskon Pajak Hiburan, tapi Masih Tunggu Aturan Resmi
Pemerintah Bakal Beri Diskon Pajak Hiburan, tapi Masih Tunggu Aturan Resmi

Sudah ada beberapa Pemda menyampaikan niat untuk memberikan insentif. Tetapi pihaknya masih menunggu aturannya terbit secara resmi.

Baca Selengkapnya
Mendag Akhirnya Buka Suara soal Penyebab Mahalnya Harga Beras di Awal Ramadan
Mendag Akhirnya Buka Suara soal Penyebab Mahalnya Harga Beras di Awal Ramadan

Sejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Penyebab Harga Bawang Merah Bertahan Mahal Hingga Tembus Rp80.000 per Kg
Ternyata, Ini Penyebab Harga Bawang Merah Bertahan Mahal Hingga Tembus Rp80.000 per Kg

Pemerintah sedang melihat ketersediaan stok bawang merah yang berada di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya
Sederet Bantahan SYL Mulai dari Pelesiran ke Luar Negeri hingga Bagi-Bagi Sembako Hasil Peras Anak Buah
Sederet Bantahan SYL Mulai dari Pelesiran ke Luar Negeri hingga Bagi-Bagi Sembako Hasil Peras Anak Buah

Pemerasan anak buah itu sebelumnya terungkap dalam persidangan, di mana ada arahan dari SYL melalui staf khususnya menggelontorkan dana hampir Rp2 miliar.

Baca Selengkapnya
Perkuat SDM, Pemkab Taliabu Gelar Bimtek Penatausahaan Keuangan Berbasis SPID
Perkuat SDM, Pemkab Taliabu Gelar Bimtek Penatausahaan Keuangan Berbasis SPID

Aliong Mus pun mengucapkan rasa terima kasih kepada narasumber atas kesediaanya memberikan materi

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya