Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Sosok Teuku Nyak Arif, Tokoh Pergerakan Nasional Melawan Belanda hingga Gubernur Pertama Aceh

Mengenal Sosok Teuku Nyak Arif, Tokoh Pergerakan Nasional Melawan Belanda hingga Gubernur Pertama Aceh<br>

Mengenal Sosok Teuku Nyak Arif, Tokoh Pergerakan Nasional Melawan Belanda hingga Gubernur Pertama Aceh

Teuku Nyak Arif, sosok pejuang dan gubernur pertama Aceh.

Saat kolonialisme menguasai tanah Aceh, muncul orang-orang yang ingin melawan dan mengusir Belanda dengan berbagai cara. Hingga pada titik dikumandangkannya kemerdekaan, tubuh pemerintahan tiap daerah di Indonesia masih dalam keadaan pincang.

Salah satu putra Aceh yang jasanya patut dikenang dan diingat oleh masyarakat sampai saat ini adalah Teuku Nyak Arif. Ia termasuk dalam tokoh pahlawan Aceh sekaligus menjadikan dirinya sebagai gubernur pertama Aceh saat perlemen dibentuk.

Meski namanya kini jarang didengar, namun kiprahnya di dunia politik dan perjuangan Indonesia sudah tak perlu diragukan lagi. Berikut sosok Teuku Nyak Arif yang merdeka.com rangkum dari berbagai sumber.

Putra Ulee Lheue

Teuku Nyak Arif lahir pada 17 Juli 1899 di Ulee Lheue, Kutaraja atau sekarang disebut Banda Aceh. Ayahnya adalah seorang Ulee Balang (Kepala Pemerintah), yaitu Teuku Nyak Banta dan ibundanya bernama Cut Nyak Rayeuk.

Teuku Nyak Arif menempuh pendidikan di Volksschule atau sekolah rakyat di Kutaraja. Kemudian melanjutkan pendidikan di sekolah Kweekschool di Bukittinggi dan sekolah di Pamong Praja OSVIA di Banten.

Ia dikenal sebagai orator yang andal meskipun dalam kehidupan sehari-harinya jarang sekali berbicara. Gemar membaca buku tentang politik dan pemerintahan, membuat jiwanya tergoyah untuk ikut perjuangan melawan penjajah.

Kegiatan Sosial

Dalam mempertahankan tanah kedaulatan Aceh, Nyak Arif tak surut membantu meningkatkan pendidikan anak di Aceh. Ia bersama Mr. Teuku Muhammad Hasan mendirikan Perguruan Taman Siswa pada 1937.

Masih bersama koleganya, Nyak Arif menjadi pelopor berdirinya organisasi Atjehsche Studiefonds atau Dana Pelajar Aceh yang diperuntukkan anak-anak Aceh yang tidak mampu bersekolah dengan baik.

Selain itu berdiri juga Persatuan Ulama Aceh (PUSA). Para tokoh pemuda mengadakan hubungan dengan Jepang pada tahun 1940-an. Pada akhirnya PUSA "ditumpangi" oleh Jepang untuk melawan Belanda di Aceh. Nyak Arif begitu prihatin dengan pergerakan PUSA yang menganggap sebagai kemunduran.

Lawan Penjajah

Ketika masa pendudukan Jepang, Nyak Arif menuntut untuk menyerahkan kekuasaan kepadanya namun ditolak oleh Residen Aceh. Hal tersebut memicu Nyak Arif begitu kontra dan memberontak terhadap pemerintah Hindia Belanda.

Kedatangan Jepang ke Aceh bukanlah berita baik. Mereka melakukan peperangan melalui propaganda dan melahirkan partai-partai politik. Tak heran Muhammadiyah hingga PUSA mengalami kemunduran dalam dunia perpolitikan di Indonesia.

Saat kemunduran tentara Jepang dalam perang Asia Timur Raya, momen ini dimanfaatkan pemerintah untuk mendirikan Dewan Penasihat Daerah Aceh atau Atjeh Shu Sangi Kai yang dipimpin oleh Nyak Arif.

Gubernur Pertama

Ketika Proklamasi dikumandangkan pada 17 Agustus 1945, berita itu tidak langsung sampai ke Aceh. Berkat seorang pemuda yang mendengar kabar proklamasi kemerdekaan, Nyak Arif langsung memanggil tokoh penting untuk mengibarkan bendera merah putih pada 24 Agustus.

Tepat pada 29 Agustus 1945, Nyak Arif ditunjuk menjadi Ketua Komite Nasional Indonesia Daerah Aceh. Bahkan, dirinya rela menjual aset pribadi miliknya untuk memikul biaya demi kelancaran mempertahankan Indonesia.

Hingga sampai pada 3 Oktober 1945, Nyak Arif diangkat menjadi Residen atau gubernur Aceh pertama.

Jabatannya hanya berlangsung selama setahun saja. Nyak Arif kemudian ditangkap ketika peristiwa Perang Cumbok yang melibatkan perpecahan antara ulama dan golongan bangsawan.

Namanya Diabadikan

Nyak Arif wafat pada 4 Mei 1946 di Takengon karena sakit yang dideritanya selama berada di penjara. Jenazahnya dimakamkan di Lamreung, Aceh Besar.

Sebagai bentuk penghormatan, namanya kini diabadikan menjadi nama jalan menuju kompleks makamnya, yaitu Jalan Makam Teuku Nyak Arief.

Mengenang 76 Tahun Wafatnya Pahlawan Nasional Bagindo Azizchan, Sosok Teladan Panutan Rakyat di Tanah Minang
Mengenang 76 Tahun Wafatnya Pahlawan Nasional Bagindo Azizchan, Sosok Teladan Panutan Rakyat di Tanah Minang

Bagindo Azizchan adalah Wali Kota Padang yang gugur di tangan penjajah Belanda pada saat usianya belum genap 37 tahun.

Baca Selengkapnya
Jelang Pengumuman UMP DKI, Buru Demo di Balai Kota Harap Pj Gubernur Adil
Jelang Pengumuman UMP DKI, Buru Demo di Balai Kota Harap Pj Gubernur Adil

Yusup pun menyinggung soal kenaikan UMP DKI 2023. Kala itu, Heru bisa menaikkan UMP sebesar 5,6 persen.

Baca Selengkapnya
Pj Gubernur Sulsel Puji Keberhasilan Mentan SYL Wujudkan Lumbung Pangan
Pj Gubernur Sulsel Puji Keberhasilan Mentan SYL Wujudkan Lumbung Pangan

Bahtiar Baharuddin memuji segudang prestasi yang dicapai Syahrul Yasin Limpo baik kiprahnya sebagai kepala daerah maupun Mentan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Banjir Doa dan Ucapan Terima Kasih jelang Purna Tugas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo
Banjir Doa dan Ucapan Terima Kasih jelang Purna Tugas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo dinilah telah memberikan perhatian lebih terhadap wayang kulit dan kesenian lainnya, selama menjabat Gubernur dua periode.

Baca Selengkapnya
Eks Gubernur Aceh Diperiksa Kejari Aceh Barat Terkait Dugaan Korupsi Perkebunan
Eks Gubernur Aceh Diperiksa Kejari Aceh Barat Terkait Dugaan Korupsi Perkebunan

Penyidik menanyakan 35 pertanyaan terkait izin usaha perkebunan PT CA pada 2007.

Baca Selengkapnya
Pesan Gus Baha hingga Gus Mus Buat Ganjar dari Rembang
Pesan Gus Baha hingga Gus Mus Buat Ganjar dari Rembang

Dalam pertemuan itu, Ganjar dan ulama se-Indonesia menyepakati dan memutuskan 8 poin.

Baca Selengkapnya
Daftar Panjang Kosongnya Jabatan Eselon II Pemprov DKI di Era Pj Gubernur Heru Budi
Daftar Panjang Kosongnya Jabatan Eselon II Pemprov DKI di Era Pj Gubernur Heru Budi

Jabatan kosong di lingkungan Pemprov DKI kini diisi kepada pelaksana tugas (Plt).

Baca Selengkapnya
Buruh Tolak UMP DKI 2024 Rp5,06 Juta, Ancam Mogok Kerja Nasional
Buruh Tolak UMP DKI 2024 Rp5,06 Juta, Ancam Mogok Kerja Nasional

Said Iqbal mengatakan, seharusnya kenaikan upah pegawai swasta lebih tinggi daripada pegawai negeri.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Kegagalan Heru Budi Selama 1 Tahun Jabat Pj Gubernur DKI Versi NasDem
Ini Daftar Kegagalan Heru Budi Selama 1 Tahun Jabat Pj Gubernur DKI Versi NasDem

Pj Gubernur DKI Heru Budi dinilai gugup memimpin Ibu Kota.

Baca Selengkapnya