Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sudah Ada sejak Zaman Belanda, Ini Fakta Menarik Kelok 9 yang Hubungkan Sumatra Barat dan Riau

Sudah Ada sejak Zaman Belanda, Ini Fakta Menarik Kelok 9 yang Hubungkan Sumatra Barat dan Riau<br>

Sudah Ada sejak Zaman Belanda, Ini Fakta Menarik Kelok 9 yang Hubungkan Sumatra Barat dan Riau

Kelok 9 merupakan ruas jalan yang begitu terkenal dengan liuk-liuknya berbalut dengan keindahan alam tebing pegunungan yang eksotis.

Kelok 9 merupakan ruas jalan yang membentang di Jorong Ulu Air, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh, Provinsi Sumatra Barat. Jalan ini merupakan bagian dari ruas jalan penghubung antara Lintas Tengah Sumatra dan Pantai Timur Sumatra.

Meskipun hanya berupa ruas jalan, Kelok 9 ini juga bisa dijadikan salah satu destinasi wisata jika sedang berkunjung ke Sumatra Barat. Pesona keindahan alam yang membentang di Kelok 9 ini berada di antara dua cagar alam, yaitu Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau.

Di balik keindahannya saat ini, Kelok 9 juga memiliki catatan sejarah yang cukup panjang. Penasaran? Simak ulasannya berikut ini.

<b>Dibangun Kolonial Belanda</b>

Dibangun Kolonial Belanda

Mengutip dari Liputan6.com, ruas jalan Kelok 9 ini ternyata dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1908-1914.

Dulunya, jalan ini dibangun meliuk-liuk melintasi bentangan perbukitan Bukit Barisan dari arah Utara ke Selatan Pulau Sumatra.

Pembangunan ruas jalan Kelok 9 ini dulunya hanya sepanjang 300 meter dengan lebar 5 meter dan tingginya lebih kurang 80 meter.

Tujuan dibangunnya Kelok 9 ini untuk mempermudah akses transportasi dari Pelabuhan Teluk Bayur ke wilayah Timur.

Sejarah Ruas Jalan Kelok 9

Arus Kendaraan Bertambah

Keberadaan Jalan Kelok 9 yang membantu akses transportasi menjadi lebih cepat mengakibatkan meningkatnya volume kendaraan yang melintas. Namun kondisi tersebut tidak diimbangi dengan fasilitas yang ada.

Kondisi jalan saat itu diwarnai tanjakan curam, belokan tajam, dan membahayakan para pengguna jalan terutama truk bermuatan berat yang sering kali gagal menanjak di Kelok 9.

Kondisi jalan saat itu diwarnai tanjakan curam, belokan tajam, dan membahayakan para pengguna jalan terutama truk bermuatan berat yang sering kali gagal menanjak di Kelok 9.

Pada tahun 2000, arus kendaraan dari dan ke Sumatra Barat sudah mencapi ribuan kendaraan yang mayoritas dilewati oleh kendaraan pengangkut barang.

Separuh barang tersebut adalah hasil pertanian dan peternakan. Akibat jalan Kelok 9 yang sempit dan berbahaya, ruas jalan ini justru memperlambat waktu perjalanan yang semula 4 jam menjadi 5 sampai 6 jam.

Lokasi Rawan Longsor

Jalan Kelok 9 mengalami pembangunan kembali pada tahun 2013 dan berhasil membentangkan jalan sepanjang 1,5 kilometer untuk mengatasi masalah sebelumnya.

Meski pesona Kelok 9 sangatlah memukau, tetapi dulunya muncul anggapan bahwa Kelok 9 rawan bencana longsor pada tahun 2003 silam.

Hal tersebut menjadi alasan pemerintah setempat untuk melakukan rekonstruksi ulang pada ruas jalan tersebut.

<b>Bangun Jembatan</b>

Bangun Jembatan

Pemerintah akhirnya membangun sebuah jembatan atau fly over dengan total ruas jalan sepanjang 2.537 meter. Terdiri dari enam jembatan sepanjang 959 meter dan jalan penghubung sepanjang 1.537 meter.

Jembatan-jembatan tersebut memiliki panjang yang berbeda-beda karena menyesuaikan dengan struktur dan topografi tanah.

Setelah pembangunan itulah, fasiltas Kelok 9 mulai dirasakan oleh pengguna jalan, mulai dari faktor keamanan sampai daya tempuh yang lebih cepat.

5 Fakta Unik Tanah Lot yang Perlu Diketahui
5 Fakta Unik Tanah Lot yang Perlu Diketahui

Ada banyak fakta unik dan menarik seputar Tanah Lot Bali yang jarang diketahui banyak orang.

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Burung Kakatua Jambul Kuning Abbotti, Satwa Endemik Sumenep yang Jadi Perhatian Dunia
Fakta Menarik Burung Kakatua Jambul Kuning Abbotti, Satwa Endemik Sumenep yang Jadi Perhatian Dunia

Burung endemik Sumenep ini punya beragam keunikahn.

Baca Selengkapnya
Ada Plakat untuk Mengenang Pendaki yang Hilang, Ini 4 Fakta Gunung Singgalang Sumatra Barat
Ada Plakat untuk Mengenang Pendaki yang Hilang, Ini 4 Fakta Gunung Singgalang Sumatra Barat

Di balik pesonanya, tersimpan cerita tragis yang dialami oleh para pendaki Gunung Singgalang ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Keunikan Gulo Puan, Kudapan Manis dari Palembang yang Mulai Langka
Keunikan Gulo Puan, Kudapan Manis dari Palembang yang Mulai Langka

Gulo Puan merupakan kudapan manis dan gurih dari Palembang, Sumatra Barat. Makanan ini sudah tergolong langka karena bahan bakunya yaitu Kerbau Rawa yang hampir punah.

Baca Selengkapnya
Menguak Fakta Jalur Kuno
Menguak Fakta Jalur Kuno "Ondo Budho", Jalan Utama Para Peziarah Menuju Dieng di Masa Lalu

Bukti jalur kuno itu ditemukan terpisah-pisah. Tugas berat para peneliti untuk menyusun teka-teki yang tersebar di kawasan pegunungan.

Baca Selengkapnya
Air Tersejuk Kedua di Dunia Setelah Zamzam, Ini 4 Fakta Unik Petirtaan Jolotundo Mojokerto
Air Tersejuk Kedua di Dunia Setelah Zamzam, Ini 4 Fakta Unik Petirtaan Jolotundo Mojokerto

Air tersejuk kedua di dunia berada di Indonesia yakni sumber mata air Petirtaan Jolotundo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik IKN: Luasnya 4 Kali Lebih Besar dari Jakarta dan 3,5 Kali Singapura
Fakta Unik IKN: Luasnya 4 Kali Lebih Besar dari Jakarta dan 3,5 Kali Singapura

IKN Nusantara akan dibangun menjadi kota green dan smart

Baca Selengkapnya
Fakta Baru, Eks Kepala Bea Cukai Makassar jadi Bos di Perusahaan Berkelas Dunia
Fakta Baru, Eks Kepala Bea Cukai Makassar jadi Bos di Perusahaan Berkelas Dunia

Andhi Pramono juga disebut sebagai makelar barang di luar negeri dan memberi karpet merah kepada pengusaha yang bergerak di bidang ekspor-impor.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Terowongan Kereta Api Sawahlunto, Salah Satu yang Terpanjang di Pulau Sumatra
Menyusuri Terowongan Kereta Api Sawahlunto, Salah Satu yang Terpanjang di Pulau Sumatra

Panjang terowongan ini sekitar 828 meter. Maka wajar jika pembangunannya memakan waktu cukup lama.

Baca Selengkapnya