Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Air Tersejuk Kedua di Dunia Setelah Zamzam, Ini 4 Fakta Unik Petirtaan Jolotundo Mojokerto

Air Tersejuk Kedua di Dunia Setelah Zamzam, Ini 4 Fakta Unik Petirtaan Jolotundo Mojokerto

Air Tersejuk Kedua di Dunia Setelah Zamzam, Ini 4 Fakta Unik Petirtaan Jolotundo Mojokerto

Air tersejuk kedua di dunia berada di Indonesia yakni sumber mata air Petirtaan Jolotundo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Air zamzam dikenal sebagai air paling sejuk sedunia. Menariknya, air tersejuk kedua di dunia disebut berada di Indonesia yakni sumber mata air Petirtaan Jolotundo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Air zamzam dikenal sebagai air paling sejuk sedunia. Menariknya, air tersejuk kedua di dunia disebut berada di Indonesia yakni sumber mata air Petirtaan Jolotundo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Lokasi

Petirtaan Jolotundo terletak di kawasan hijau seluas 3.019,75 meter persegi pada ketinggian 525 mdpl yakni di lereng barat Gunung Penanggungan, Dukuh Balekambang, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Masyarakat Jawa kuno mengenal dataran ini sebagai daerah suci bernama Gunung Pawitra, seperti disebut dalam kitab Negarakertagama. Pawitra diartikan sebagai sumber air.

Air Tersejuk Kedua di Dunia Setelah Zamzam, Ini 4 Fakta Unik Petirtaan Jolotundo Mojokerto

Air Petirtaan Jolotundo bersumber dari mata air Penanggungan yang dikelilingi empat gunung lebih kecil, yakni Saraklopo (1.275 mdpl), Bekel (1.238 mdpl), Kemuncup (1.227 mdpl), dan Gajahmungkur (1.087 mdpl). Selain itu, juga dikelilingi bukit Semodo (719 mdpl), Jambe (747 mdpl), Bende (927 mdpl), dan Wangi (987 mdpl).

(Foto: Google Maps Muhammad fahmi)

Tersejuk Kedua di Dunia

Tersejuk Kedua di Dunia

Kesejukan dan kualitas air Petirtaan Jolotundo nomor dua terbaik di dunia setelah zamzam di tanah suci Makkah, Arab Saudi.

Pengujian air Petirtaan Jolotundo sudah dilakukan tiga kali. Pertama, dilakukan pihak Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Trowulan pada tahun 1984. Kemudian dilakukan tim arkeologi Indonesia-Belanda pada 1991. Ketiga dilakukan oleh Ikatan Dokter Indonesia 9IDI) Pusat pada tahun 1994.

(Foto: Google Maps Joytofa)

Air Tersejuk Kedua di Dunia Setelah Zamzam, Ini 4 Fakta Unik Petirtaan Jolotundo Mojokerto

Sejarah

Petirtaan merupakan tempat istimewa bagi raja tempo dulu. Mengutip buku Patirtaan Jalatunda karya guru besar arkeologi Universitas Leiden, Belanda, Frederik David Kan Bosch. Keberadaan Petirtaan Jolotundo berawal dari keinginan Raja Udayana membangun sebuah tempat pemandian khusus di lereng Pawitra. Petirtaan itu jadi bentuk syukur atas kelahiran Airlangga, buah hati pernikahan Udayana dengan Mahendradatta (Putri Gunapriya Dharmapatni).

Petirtaan ini dinamai Jolotundo. Jolo berarti air dan tundo adalah bertingkat. Jolotundo berarti pemandian air bertingkat atau berundak. Pada pahatan di salah satu undakan tertera aksara tiga angka Jawa kuno bertuliskan 899 dalam tarikh Saka atau 977 Masehi.

Air Tersejuk Kedua di Dunia Setelah Zamzam, Ini 4 Fakta Unik Petirtaan Jolotundo Mojokerto

Pada dinding-dinding Petirtaan Jolotundo diukir relief cerita Mahabharata dan kelahiran Udayana berdasar kisah Kathasaritsagara, dari kitab pertama Mahabharata.

(Foto: Petirtaan Jolotundo)

Petirtaan Jolotundo sempat terabaikan. Surveyor Hindia Belanda Johannes Willem Bartholomeus Wardenaar menemukan kembali Petirtaan Jolotundo pada 1815 saat penjelajahan belantara Jatim atas perintah Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles. Saat ditemukan, kondisinya berantakan dan tertutup semak belukar.

Ada hiasan batu andesit berbentuk oval menyerupai bunga teratai atau padma pada bagian utama yakni di dinding sebelah timur. Batu-batu andesit yang dihaluskan memiliki lubang tempat mengucurnya air. Ada 16 lubang pancur di tingkat terbawah dan 14 lubang pancur di undakan berikutnya. Air mengalir deras dari lubang-lubang pancur dan jatuh ke kolam di bawahnya. Pada masanya, Petirtaan Jolotundo menjadi lokasi semedi favorit raja-raja Kerajaan Majapahit yang berkuasa di tanah Mojokerto antara abad 13 sampai abad 15.

Dugaan Lain

Arkeolog Universitas Negeri Malang M Dwi Cahyono menyakini Petirtaan Jolotundo sudah ada sebelum Udayana. Tepatnya ketika Kerajaan Medang berkuasa di periode Mataram kuno dari Wangsa Isyana di Jawa Timur. Ia menyebut, awalnya petirtaan itu berwujud empat undakan, kini dn hanya tersisa dua tingkat.

Pada tingkat kedua ada sebuah bidang datar mirip altar yang semula menjadi tempat berdirinya arca Raja Airlangga berwujud Dewa Wisnu menunggang garuda. Arca tersebut saat ini tersimpan di Museum Trowulan. Kemudian, di kedua sisi undakan pancuran ada dua bilik, sisi kiri ada tempat khusus perempuan dengan penanda air memancur dari mulut arca naga. Sisi kanan untuk pria terdapat pancuran air mulut arca garuda.

Air Tersejuk Kedua di Dunia Setelah Zamzam, Ini 4 Fakta Unik Petirtaan Jolotundo Mojokerto

Petirtaan Jolotundo dibangun dengan konsep mutakhir di eranya. Mengalirkan mata air lereng Penanggungan melewati terowongan bawah tanah dan menembus ke kawasan petirtaan. Air kembali dialirkan lewat drainase bawah tanah menuruni perbukitan Petirtaan Jolotundo menuju kawasan permukiman sebagai air bersih dan sumber pengairan sawah warga.

(Foto: Google Maps Adelia Silvana)

Penuh Bahaya, Kisah Kakek Anies Baswedan Bawa Surat 'Sakti' dari Mesir ke Tanah Air
Penuh Bahaya, Kisah Kakek Anies Baswedan Bawa Surat 'Sakti' dari Mesir ke Tanah Air

Dua tahun pascakemerdekaan Indonesia, Menteri Muda Penerangan AR Baswedan, Menteri Muda Luar Negeri H Agus Salim dan rombongan delegas berangkat ke sejumlah negara timur tengah untuk mencari dukungan dan pengakuan negara lain atas kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Deretan Anggota BPK Terima 'Duit Panas' dari Koruptor, Teranyar Achsanul Qosasi
Deretan Anggota BPK Terima 'Duit Panas' dari Koruptor, Teranyar Achsanul Qosasi

Achsanul Qosasi diduga telah menerima uang kurang lebih Rp 40 miliar dari Irwan Hermawan.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru, Eks Kepala Bea Cukai Makassar jadi Bos di Perusahaan Berkelas Dunia
Fakta Baru, Eks Kepala Bea Cukai Makassar jadi Bos di Perusahaan Berkelas Dunia

Andhi Pramono juga disebut sebagai makelar barang di luar negeri dan memberi karpet merah kepada pengusaha yang bergerak di bidang ekspor-impor.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Fakta Menarik Burung Kakatua Jambul Kuning Abbotti, Satwa Endemik Sumenep yang Jadi Perhatian Dunia
Fakta Menarik Burung Kakatua Jambul Kuning Abbotti, Satwa Endemik Sumenep yang Jadi Perhatian Dunia

Burung endemik Sumenep ini punya beragam keunikahn.

Baca Selengkapnya
Kabar Duka, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono Meninggal Dunia
Kabar Duka, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono Meninggal Dunia

Jenazah Gembong, saat ini berada di rumah duka Jalan Peninggalan Timur, Kebayoran Lama Utara.

Baca Selengkapnya
Momen Eks Panglima TNI ke Rumah Penjual Nasi Goreng 'Tau Gitu Saya Samperin Malam-Malam'
Momen Eks Panglima TNI ke Rumah Penjual Nasi Goreng 'Tau Gitu Saya Samperin Malam-Malam'

Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Hadi Tjahjanto aktif dalam memberikan sertipikat tanah kepada masyarakat di penjuru daerah tanah air.

Baca Selengkapnya
Sederet Fakta yang Perlu Diketahui dari Piala Dunia U-17
Sederet Fakta yang Perlu Diketahui dari Piala Dunia U-17

Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17. Banyak hal yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya
Menguak Fakta Artefak Kuno di Situs Kerto Bantul, Diduga Peninggalan Majapahit
Menguak Fakta Artefak Kuno di Situs Kerto Bantul, Diduga Peninggalan Majapahit

Artefak serupa juga ditemukan di Situs Trowulan, Mojokerto

Baca Selengkapnya
Telan Biaya Rp2,5 M, Ini Fakta Patung Jokowi yang Dibangun Masyarakat Karo
Telan Biaya Rp2,5 M, Ini Fakta Patung Jokowi yang Dibangun Masyarakat Karo

Fakta pembangunan Patung Jokowi di Kabupaten Karo, telan dana mencapai Rp2,5 Miliar.

Baca Selengkapnya