Merdeka.com - Selama ini, banyak lansia yang ragu-ragu untuk mendapatkan vaksinasi. Hal ini terutama pada lansia dengan sejumlah penyakit bawaan termasuk demensia.

Namun, ternyata lansia dengan demensia boleh vaksinasi COVID-19, kata Direktur Eksekutif Alzheimer's Indonesia, Michael Dirk Roelof Maitimoe. Menurut Michael dalam webinar Lansia dengan Alzheimer Boleh Divaksin? belum lama, vaksinasi COVID-19 aman untuk lansia ODD atau orang dengan demensia, "Vaksinasi sangat disarankan untuk ODD.".

Michael, menjelaskan, demensia adalah penurunan fungsi otak yang memengaruhi daya ingat, emosi, pengambilan keputusan, dan fungsi otak lainnya.

Lebih lanjut Michael mengimbau agar keluarga ODD memerhatikan riwayat penyakitnya. Jika ada penyakit penyerta seperti diabetes atau hipertensi, perlu dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum vaksinasi COVID-19.

Michael menyampaikan ada hal penting yang perlu dilakukan sebelum lansia dengan demensia mendapat suntikan vaksin COVID-19.

Pertama, saturasi oksigen, tekanan darah, dan sebagainya sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter atau dokter keluarga. Michael berharap, gerakan vaksinasi, termasuk pada lansia, bisa terus berjalan sehingga mampu menekan angka kasus COVID-19.

"Lansia rentan terhadap pandemi. Lansia paling banyak terjadi korban," terangnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.

Vaksinasi COVID-19 di Indonesia

Pada kesempatan berbeda, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, cakupan vaksinasi COVID-19 lansia tergolong rendah. Meski secara keseluruhan Indonesia berada di peringkat enam vaksinasi COVID-19 secara global.

Pemerintah melalui Kemenkes RI mengupayakan peningkatan jumlah vaksinasi COVID-19 lansia.

"PR (pekerjaan rumah) kita bagaimana meningkatkan jumlah vaksinasi pada lansia. Rata-rata 1,2 -1,4 juta dosis per hari," kata Nadia.

Nadia, mengatakan, data yang dihimpun hingga Selasa, 7 September 2021, pukul 18.00 WIB, dari target sasaran 21.553.118 lansia, hanya 25,32 persen yang menjalani vaksinasi pertama dan 18,02 persen yang sudah mendapatkan vaksin COVID-19 dosis lengkap.

"Kita berharap Pemda memberikan fokus prioritas mengejar vaksinasi untuk lansia, yang rata-rata cakupannya masih rendah," tandasnya.