Bisakah Manusia Melakukan Hibernasi dan Apa Dampaknya bagi Tubuh?
Hibernasi merupakan suatu hal yang biasa dilakukan oleh hewan di musim dingin. Namun bisakah hal yang sama juga dilakukan oleh manusia?
Hibernasi merupakan suatu hal yang biasa dilakukan oleh hewan di musim dingin. Namun bisakah hal yang sama juga dilakukan oleh manusia?
Dilansir dari Healthline, menurut Dr. Sandy Martin, seorang ahli hibernasi, manusia mungkin tidak berevolusi untuk berhibernasi karena itu tidak akan meningkatkan keberlangsungan hidup dan reproduksi. Saat dalam kondisi torpor atau hibernasi, manusia tidak dapat berkembang biak, memberikan keuntungan bagi spesies lain yang tetap aktif.
Selain itu, saat berada dalam torpor, manusia tidak dapat membela diri dari predator, memberikan kerugian evolusioner.
Meskipun manusia memiliki nenek moyang prasejarah yang mungkin berhibernasi, gen-gen yang terlibat dalam proses ini mungkin telah hilang seiring evolusi. Namun, beberapa peneliti percaya bahwa manusia masih memiliki gen yang diperlukan untuk berhibernasi, dan penelitian terus dilakukan untuk memahami cara mereproduksinya.
Hipotermia Terkontrol
Salah satu pendekatan untuk mencapai hibernasi manusia adalah dengan menggunakan hipotermia terapeutik. Proses ini melibatkan penurunan suhu tubuh untuk melambatkan proses metabolisme, seperti sirkulasi darah dan pernapasan. Meskipun bukan hibernasi dalam arti sejati, terapi hipotermia telah digunakan dalam situasi medis tertentu, seperti perawatan pasien yang berisiko tinggi.
Pendekatan lain melibatkan mencari cara untuk memicu proses yang digunakan oleh hewan lain untuk mencapai torpor. Hal ini melibatkan pemahaman lebih lanjut tentang mekanisme kompleks yang memungkinkan hewan berhibernasi. Beberapa hewan mencapai torpor melalui tidur gelombang lambat, yang secara alami dialami manusia setiap malam.
Hibernasi manusia juga dapat membantu dalam pengobatan penyakit dan kanker. Proses hibernasi dapat mematikan sementara pertumbuhan tumor dan memberikan waktu yang diperlukan bagi perawatan medis lebih lanjut. Selain itu, proses hibernasi dapat meningkatkan kelangsungan hidup pasien selama operasi intens, seperti transplantasi organ.
Meskipun hibernasi dapat memberikan manfaat besar, ini juga melibatkan risiko yang perlu diperhatikan. Beberapa risiko termasuk masalah jantung akibat penurunan suhu tubuh dan risiko kesehatan lainnya seperti pembekuan darah, pendarahan, dan ketidakseimbangan elektrolit.
Ukiran ini dipastikan hasil buatan tangan manusia Neanderthal, 57.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSebelumnya diperkirakan Homo sapiens pertama kali muncul sekitar 195.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKegemaran menggambar sesuatu di pasir pantai atau membuat patung pasir ternyata tidak hanya dilakukan orang di zaman modern.
Baca SelengkapnyaMuncul anggapan sejak dulu bahwa perkakas batu pertama dibuat oleh hominid atau nenek moyang manusia.
Baca SelengkapnyaTulang ini ditemukan di situs Paleolitikum terluas, yang ada di Prancis.
Baca SelengkapnyaFeses ini diduga kotoran manusia purba yang bekerja membangun Stonehenge.
Baca SelengkapnyaIlmuwan merekonstruksi wajah perempuan dari masa 45.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSetelah Homo Sapiens muncul di Afrika sekitar 300.000 tahun yang lalu, para ilmuwan memahami para manusia purba hidup bersama dengan hominin lainnya.
Baca SelengkapnyaPeneliti menemukan fosil-fosil ikan laut dalam yang usinya mencapai 130 juta tahun lalu
Baca Selengkapnya