Merdeka.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima tamu kehormatan dari sejumlah negara di Istana Wakil Kepresidenan, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Minggu (20/10), malam. Serangkaian pertemuan itu digelar sejak pukul 19.30 WIB sampai dengan 20.46 WIB.

Pantauan merdeka.com, tamu negara sahabat lebih dulu datang adalah Wakil Presiden RRC, Wang Qishan. Dia bersama rombongan tiba pukul 19.30 WIB dan disambut langsung oleh Ma'ruf Amin. Usai tiba, keduanya langsung memasuki ruangan tertutup.

Usai pertemuan dengan Wakil Presiden RRC, tak selang beberapa lama Wakil Presiden Vietnam, Dang Thi Ngoc Thinh pun tiba di Istana Wakil Kepresidenan sekitar pukul 19.56 WIB. Dia berserta rombongan kembali disambut hangat oleh Ma'ruf Amin.

Setelah bertemu dengan Wakil Presiden RRT dan Vietnam terakhir Ma'ruf Amin menerima Wakil Presiden Myanmar Henry Van Thio. Henry tiba bersama rombongan pada pukul 20.19 WIB. Pertemuan ini menjadi pertemuan terlama setelah sebelumnya hanya berjarak sekitar 20-25 menit.

Usai melangsungkan serangkaian pertemuan, Ma'ruf Amin mengaku belum terbiasa menerima para tamu-tamu kehormatan negara tersebut. Apalagi, ini menjadi hari pertama kerjanya usai dilantik sebagai Wakil Presiden.

"Pertama kerja saya menerima wakil Presiden Tiongkok, kemudian Vietnam dan Myanmar. Ya belum tau apa-apa sudah langsung menerima tamu," ujarnya kepada awak media usai melakukan serangkaian pertemuan.

Ma'ruf Amin menyampaikan pada dasarnya kedatangan sejumlah wakil presiden dari ketiga negara tersebut yakni upaya untuk saling kenal dengan pemerintah yang baru saat ini. Dan paling penting kata dia, adalah meningkatkan kerja sama baik di bidang pendidikan, pengembangan sumber daya manusia, hingga kepada investasi.

"Karena itu, kunjungan mereka ini sangat penting, terutama juga dalam memperkuat di negara-negara Asean, dengan Tiongkok, saya kira tinggal memperkuat kerjasamanya, juga dalam bidang SDM, pendidikan vokasi, yang memang Pak Jokowi tadi sampaikan dalam pelantikannya, yaitu kita akan terus memperbesar investasi, memperkuat ekspor, memprioritaskan pengembangan SDM, di samping meneruskan juga pembangunan infra," pungkas dia.