Merdeka.com - Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto mengklaim sudah unggul dari pesaingnya di angka 60 persen. Dirinya optimistis dapat memenangkan pemilu presiden 2019.

Hal itu diungkapkan Prabowo dalam orasi politik saat kampanye akbar terbuka di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Selasa (9/4). Ratusan ribu massa memenuhi acara yang berada di samping Sungai Musi dan Jembatan Ampera itu.

Menurut dia, berdasarkan hasil survei terpercaya, elektabilitasnya sudah tembus di angka 60 persen. Kemenangan sudah di depan mata karena gelombang yang ingin perubahan terus meningkat.

"Saya bukannya mau membesarkan hati, tidak. Sekarang sudah keluar survei yang benar bukan yang dibayar, bahwa kita sudah berada di atas 60 persen. Ada yang bilang 58, 59, ada 62 persen," ungkap Prabowo.

Menurut dia, masih ada delapan hari lagi sebelum hari pencoblosan. Di waktu tersisa dia berharap pendukungnya memberikan sumbangsih untuk tanah air.

"Kita bisa berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara. Kalau saudara nyoblos presiden 02, DPR RI, provinsi, kabupaten, pilih antara koalisi adil makmur karena mereka sama berjuang bersama kami, tanpa mereka saya tidak bisa jadi capres," ujarnya.

Sementara di Sumsel, Prabowo yakin dirinya unggul dari capres nomor urut 01 dengan persentase 80 persen. Dengan begitu, Sumsel dapat membantu daerah lain untuk membantu peningkatan suara secara nasional.

"Saya minta Sumsel harus bantu daerah kami di tempat lain. Kalau bisa 80 persen bisa membantu kita. Tapi di daerah lain pun akan ada tsunami perubahan, tsunami perubahan, hidup rakyat ingin hidup di atas kakinya sendiri. Tidak mau jadi kacung bangsa lain," ujarnya.

Prabowo juga tidak melarang pendukungnya menerima uang atau barang dari calon lain. Menurut dia, uang yang diberikan itu milik rakyat sendiri.

"Saudara kalau ada yang dikasih uang tanya dari mana? Terima saja. Itu uang rakyat. Kaos, sembako terima. Itu uang rakyat. Gak usah utang budi. Yang penting 17 April coblos sesuai hati nuranimu," pesannya.

Prabowo meyakinkan akan membentuk pemerintahan yang bersih dan bertekad membasmi koruptor. Dia bersumpah tidak akan memperlancar diri sendiri melainkan untuk kemakmuran rakyat.

"Saya berdiri di hadapanmu, bersaksi dan bersumpah saya tidak akan memperkaya diri saya dalam jabatan itu. Saya ingin menghadap yang Maha Kuasa dengan tersenyum saya sudah berbuat untuk Indonesia," tegasnya.