Komnas HAM sebut 9 ribu penghuni Lapas di Jatim berpotensi kehilangan hak suara
Merdeka.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mencatat, 9 ribu dari 19 ribu penghuni lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Jawa Timur berpotensi kehilangan hak suara di Pilkada serentak 2018. Sisanya, atau 10 ribu orang sudah terverifikasi masuk Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang jumlahnya mencapai 30.385.986 orang.
Menurut salah satu Komisioner Komnas HAM, M Choirul Anam, persoalan 9 ribu penghuni Lapas dan Rutan di Jawa Timur itu, karena tidak memiliki identitas.
"Untuk itu, Komnas HAM merekomendasikan agar KPU RI membuat regulasi khusus untuk penghuni Lapas dan Rutan (yang tidak memiliki identitas tapi punya hak suara)," katanya usai Deklarasi Pilkada Damai yang Ramah HAM di kantor KPU Jawa Timur, Jalan Tenggilis, Surabaya, Kamis (19/4).
Karena tidak ada identitas, kata Anam, para penghuni Lapas dan Rutan tak bisa terverifikasi. Seperti misalnya, data para penghuni Lapas dan Rutan ini hanya nama dan alamat tanpa NIK dan KTP, termasuk tak memiliki e-KTP.
"Juga tidak ada suket (surat keterangan). Dan ini menjadi hambatan saat pencoblosan," keluh Anam.
Anam menyebut, data para penghuni Lapas dan Rutan yang berpotensi kehilangan hak suara itu, paling banyak berada di Sidoarjo. "Ada dua Rutan dan empat Lapas di Sidoarjo yang butuh perhatian lebih untuk diberikan hak suaranya saat Pilgub Jatim."
Sementara terkait kelompok minoritas, salah satunya pengungsi Syiah di Sidoarjo maupun kelompok difabel, Komnas HAM meyakinkan, bahwa hal tersebut tidak ada masalah. Sebab, sarana dan prasarana sudah tercover.
"Misalnya di Sidoarjo. Semua template khusus disabilitas telah disediakan di TPS," tandasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaPolresta Pekanbaru Gandeng Diskominfo untuk Sosialisasi Pemilu & Tangkal Hoaks
Masyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaKominfo: Sektor Kesehatan Paling Banyak Diterpa Isu Hoaks
Isu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi
Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaKomjak Soroti Permohonan JPU Pindahkan Penahanan Dito Mahendra ke Lapas Gunung Sindur
Penetapan penahanan terdakwa saat ini berada di bawah wewenang majelis hakim
Baca Selengkapnya'Suhu' Lapangan Diperintah Komandan Pakai Seragam Dinas Polisi, Begini Potretnya Langsung jadi Sorotan
Polisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaKapolsek Mandau Basah-basahan Bawa Sembako ke Lokasi Banjir
Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.
Baca Selengkapnya187 Kecelakaan Lalu Lintas Terjadi saat Libur Nataru di Sulsel, 16 Orang Meninggal
Kecelakaan lalu lintas selama momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Sulawesi Selatan terdata sebanyak 187 kasus yang mengakibatkan 16 orang meninggal.
Baca SelengkapnyaBerlangsung Lancar dan Haru, Ini Momen Pisah Sambut Kapolsek Medan Barat
Dalam kesempatan itu, Kompol Riski Amalia menyampaikan permintaan maaf jika selama kurang lebih 9 bulan menjabat ada kesalahan dalam melayani masyarakat.
Baca Selengkapnya