Karena Setya Novanto, Akbar Tandjung takut Golkar tak lolos ke parlemen
Merdeka.com - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung mengaku prihatin menurunnya opini publik terhadap partainya. Akbar yakin, penurunan opini tersebut dipengaruhi citra buruk publik terhadap Setya Novanto selaku Ketua Umum Partai Golkar. Apalagi belakangan Setya Novanto mempolisikan pembuat meme di media sosial.
"Nah kami warga Golkar pernah memimpin Golkar bahkan pernah menangkan Golkar tentu sangat prihatin, dan sedih penurunan opini publik kepada Golkar akhir akhir ini," ungkap Akbar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/11).
Dari berbagai hasil survei nasional, lanjut dia, tingkat opini publik terhadap partai Golkar terus merosot, bahkan sudah berada di bawah angka 10. Bahkan, dia menyebut ada survei yang mengatakan Golkar hanya mampu dapat meraup angka 7 persen. Jika ini terus terjadi dan terus merosot, maka dikhawatirkan tidak dapat mengirim perwakilan ke parlemen karena tak mampu memenuhi syarat parlementary threshold sebesar 4 persen.
"Kalau tren terus turun yang saya takutkan, 6 sekian, 5 sekian, 4 sekian, 3 sekian, dan kalau sampai 3 sekian itu artinya tidak melewati batas Threshold. Berarti kita tidak punya wakil. Itu yang saya takutkan," jelasnya.
Akbar mengatakan, citra sebuah partai itu sangat penting. Jika partai mendapat citra baik dari publik maka peluang keterpilihan di Pemilu semakin tinggi. Namun jika memperoleh citra buruk, maka tingkat keterpilihan di Pemilu sangat kecil.
"Karena itu citra sangat penting," tegasnya.
Untuk memulihkan citra yang semakin merosot, Akbar berharap Golkar melakukan pembenahan. Dengan begitu, publik bisa mengubah cara pandangnya terhadap partai berlambang pohon beringin ini.
"Perubahan itu artinya bisa macam macam, salah satunya bisa itu. Tapi saya tidak mengatakan eksplisit itu. Perubahan bisa berbagai arah," ucapnya.
Sebelumnya, Setya Novanto menegaskan, akan terus memproses penyebaran meme yang diduga dibuat oleh kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), DKA. Hal ini disampaikan usai menjalani sidang kasus korupsi proyek e-KTP sebagai saksi dengan terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong.
Dia juga bersikukuh perkara tersebut telah diserahkan sepenuhnya ke Polri.
"Iya pokoknya kita teruskan soal meme itu. Sudah kita serahkan ke penyidik," kata Setnov di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Jumat (3/11).
Diketahui, pihak Mabes Polri sempat menangkap DKA atas tindakannya membuat meme Setya Novanto saat menjalani perawatan di rumah sakit. DKA diduga melanggar Pasal 7 Ayat 23 Undang-Undang Informatika Transaksi Elektronik.
DKA pun berstatus tersangka atas perbuatannya tersebut. Namun usai menjalani pemeriksaan selama proses penangkapan, DKA tidak ditahan.
Meski tersandung hukum, DKA notabene politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu tidak diberi bantuan hukum oleh partai politik tempatnya bernaung. Sebab PSI yang diwakili Raja Juli Antoni selaku Sekjen PSI menganggap permasalahan tersebut merupakan ranah pribadi tidak mewakili partai politik.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaGibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaEmpat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim
Suhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemilu 2024, Airlangga Dinilai Jadi Faktor Utama Melejitnya Perolehan Suara Golkar
Partai Golkar meraih 23.208.654 atau 15,28 persen suara di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaKetum Golkar Airlangga Bicara Peluang Ridwan Kamil: Antara Cagub Jakarta atau Jawa Barat
Golkar dan Partai Gerindra sudah memberikan tiket untuk Ridwan Kamil berlaga di Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaHasto Blak-blakan Tuding Jokowi Bakal Rebut Partai Golkar, Begini Respons Airlangga
Peristiwa tersebut, dilakukan Presiden Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung
Baca SelengkapnyaPolitisi Golkar Minta Senior di Partai Tak Main Isu Percepatan Munas Gembosi Airlangga
Apalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaGolkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?
Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca Selengkapnya