Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini tiga faktor berpontensi buat Pilkada 2018 berlangsung 'panas' versi KPU

Ini tiga faktor berpontensi buat Pilkada 2018 berlangsung 'panas' versi KPU Pemungutan suara Pemilu 2014 di Bali. ©AFP PHOTO/Sonny Tumbelaka

Merdeka.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman, menjabarkan ada tiga faktor pemicu potensi dalam Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2018. Dari segi kontestasi, Pilkada 2018 memiliki potensi persaingan yang sangat tinggi lantaran berdekatan dengan Pilpres 2019.

Dalam faktor pemilih, Pilkada 2018 mencapai rekor pemilih terbanyak. Perkiraan KPU, data untuk pemilihan Presiden 2019 mencapai 197 juta pemilih. Sedangkan Pilkada 2018 tercatat mencapai 158 juta orang.

"158 Juta pemilih itu diperebutkan di 2018. Itu artinya hampir 80 persen total pemilih nasional akan diperebutkan dari Pemilu 2018," ungkap Ketua KPU RI Arief Budiman saat diskusi publik Potensi Konflik Pilkada Serentak 2018 di gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (7/11).

Perputaran uang pada pilkada serentak mendatang juga sangat besar. Totalnya Rp 11.9 triliun. Itupun baru anggaran untuk KPU. Belum mencatat dana yang dianggarkan kepada Bawaslu, Polri, TNI, maupun para kandidat.

"Karena kompetisinya sangat ketat, uang yang terlibat banyak, jumlah pemilih yang diperebutkan banyak, maka kompetisi ini akan berlangsung sangat ketat makanya KPU sangat berhati-hati betul," tutur Arief.

Faktor terakhir adalah KPU sendiri sebagai pihak penyelenggara. Pada pilkada serentak, banyak anggota KPU yang masa jabatannya habis. Lebih lagi bertepatan pada pemungutan suara. Berdasarkan undang-undang yang mengatur sekarang, tidak bisa dilakukan masa perpanjangan waktu. Sedangkan, harus dilakukan perekrutan kembali.

"Peserta dalam proses rekrutmen ada upaya 'cawe-cawe'," kata Arief.

Sementara itu, Direktur Rumah Bebas Konflik (Rubik), Abdul Ghofur, setuju dengan paparan Arief. Faktor yang sama, menurutnya, menjadi pemicu konflik lantaran dekat dengan Pilpres 2019. Dia memandang Pilkada 2018 ini berpotensi menjadi batu loncatan untuk 2019. Bahkan ditambah dengan duplikasi konflik yang terjadi di 2017 lalu, khususnya pilkada DKI Jakarta.

"Bahwa stepping stone, batu loncatan mencapai target lebih besar lebih spesifik pilpres," ucapnya.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap

Menelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap

Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.

Baca Selengkapnya
Survei Temukan Fakta: Jokowi Efek Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas PSI, Ini Penyebabnya

Survei Temukan Fakta: Jokowi Efek Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas PSI, Ini Penyebabnya

80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo

Baca Selengkapnya
Ini Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI

Ini Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI

Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ketahui Kapan Pemilu Presiden, Tahapan, dan Para Calon Pemimpinnya

Ketahui Kapan Pemilu Presiden, Tahapan, dan Para Calon Pemimpinnya

Kapan Pemilu Presiden? Pemilu presiden 2024 adalah pemilu kelima di Indonesia yang bertujuan untuk memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya
PSI Sebut Keberpihakan Jokowi ke Capres Bukan Dosa, Sindir Kampanye Megawati di Pilpres 2004

PSI Sebut Keberpihakan Jokowi ke Capres Bukan Dosa, Sindir Kampanye Megawati di Pilpres 2004

Menurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.

Baca Selengkapnya
Efek Kaesang, Perolehan Kursi DPRD PSI di Maluku Naik 10 Kali Lipat

Efek Kaesang, Perolehan Kursi DPRD PSI di Maluku Naik 10 Kali Lipat

Karena karakter dari putra bungsu Presiden Joko Widodo dinilai membuat masyarakat Maluku terpukau.

Baca Selengkapnya
Jawaban Presiden Jokowi soal Tudingan Politisasi Bansos

Jawaban Presiden Jokowi soal Tudingan Politisasi Bansos

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan bantuan sosial (bansos) dipolitisasi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pemilu 2004: Pelaksanaan, Peserta, dan Hasil Pemilihan

Sejarah Pemilu 2004: Pelaksanaan, Peserta, dan Hasil Pemilihan

Pemilu 2004 menjadi pemilihan bersejarah karena untuk pertama kalinya rakyat dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden mereka.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Ikut Kampanye dan Memihak, Ini Aturannya di UU Pemilu

Jokowi Sebut Presiden Boleh Ikut Kampanye dan Memihak, Ini Aturannya di UU Pemilu

Presiden Jokowi menyatakan Presiden boleh ikut kampanye dan memihak salah satu calon di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya