Gus Yahya soal Cak Imin Dapat Restu Ulama: Klaim Didukung Kiai PBNU Tidak Benar
Tidak ada calon presiden dari NU, jika ingin maju dengan kapasitas sendiri.
Tidak ada calon presiden dari NU, jika ingin maju dengan kapasitas sendiri.
“Pertama kami hanya bisa mengucapkan selamat sudah dapat jodoh, enggak jomblo lagi. Kemudian kalau soal sikap, sudah saya sebutkan berulang kali, saya tegaskan lagi di sini tidak ada calon atas nama NU. Jadi kalau ada calon itu kredibilitasnya sendiri, kapasitasnya sendiri, track record-nya sendiri dan seterusnya. Tidak ada calon atas nama NU,” kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (2/9).
“Kalau ada klaim kiai-kiai PBNU merestui itu sama sekali tidak benar, karena tidak pernah ada sama sekali pembicaraan di PBNU mengenai calon sama sekali, sama sekali nggak pernah ada pembicaraan di PBNU tentang calon-calon presiden,” sambung Gus Yahya.
Gus Yahya menyatakan, pembahasan soal capres-cawapres merupakan domain partai politik. Hal itu pun di luar dari kapasitas PBNU sebagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan.
“Silakan berjuang untuk mendapatkan kepercayaan rakyat, tapi saya ulangi sekali lagi tidak ada calon atas nama NU,” kata Gus Yahya.
Sebelumnya, Politisi PKB Abdul Rokhim alias Cak Rokhim mengungkapkan, proses Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menerima tawaran menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan terbilang sangat cepat.
“Ini komunikasinya sangat cepat. Ini mungkin takdir ya, takdir yang menjodohkan antara Pak Anies dengan Gus Muhaimin. Karena prosesnya memang sangat cepat, jadi komunikasinya ini begitu ada tawaran dari Nasdem, PKB menyambut baik, akhirnya dirapatkan,” tutur Cak Rokhim Live YouTube Trijaya FM, Sabtu (2/9).
“Ya dalam satu, dua hari kemarin. Kemudian ada tawaran, kemudian kemarin pagi digelar rapat pleno di DPP PKB di Kantor PKB di Jakarta oleh jajaran Dewan Syuro dan Tanfiz,” sambung Cak Rokhim.
Menurut Cak Rokhim, jajaran PKB di Surabaya pun turut langsung menggelar rapat serupa pada sore harinya dengan melibatkan lebih banyak lagi internal partai.
“Sekaligus melibatkan para ulama dari berbagai pesantren di Jawa Timur, karena budaya kita adalah kita mendengarkan nasihat para ulama para kyai terkait langkah-langkah strategis yang diambil oleh PKB,” jelas Cak Rokhima.
Cak Rokhim mengatakan, pihaknya mendapatkan masukan dari para ulama dan kyai, hingga akhirnya menyepakati tawaran Nasdem untuk menyiapkan Cak Imin menjadi bacawapres Anies Baswedan.
“Secara bulat para elit PKB dan perwakilan DPW sepakat untuk menerima pinangan dari Nasdem dengan menduetkan Pak Anies dengan Gus Muhaimin ini. Ini amanat dari mukhtamar PKB bahwa Gus Muhaimin harus maju dalam pemilu 2024 nanti. Dan ini ada pintu yang terbuka, kesempatan yang baik, dan akhirnya tentu berdasarkan istikhoroh para kyai karena begitu mendapatkan tawaran dari Nasdem, Ketum dan para elit PKB lainnya langsung meminta sowan ke para kyai, keliling,” Cak Rokhim menandaskan.
Ketika menjadi mahasiswa, Karni pernah melalui masa sulit karena sisa uang yang dimilikinya hanya Rp5.000. Tak banyak hal yang dapat dia lakukan.
Baca SelengkapnyaPKS legowo tidak mendapatkan kursi calon wakil presiden. Dan tak masalah jika AHY menjadi Cawapres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaTerkait putusan itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus berkonsultasi dengan DPR untuk mengubah peraturan KPU. Namun, saat ini anggota DPR sedang reses.
Baca Selengkapnya“Kami tentu ya menghormati berbagai keputusan itu," kata Presiden PKS Ahmad Syaikhu
Baca SelengkapnyaCak Imin terpaksa mengambil keputusan tanpa meminta restu kepada para senior di PKB. Ada apa ya?
Baca SelengkapnyaCak Imin menyampaikan bahwa pernyataan tersebut merupakan hak masing-masing partai.
Baca SelengkapnyaPKS menegaskan mengusung Anies sebagai calon presiden.
Baca SelengkapnyaCak Imin dan PKS sampai saat ini masih belum melakukan pertemuan untuk membahas koalisi Anies.
Baca SelengkapnyaPKB gerah koalisinya dengan Gerindra belum juga memutuskan siapa calon wakil presiden yang akan diusung. 11 bulan koalisi berjalan tetapi belum ada keputusan.
Baca Selengkapnya