Duduk Perkara Polisi Diserang Saat Kejar Tersangka Narkoba Dekat Asrama TNI AD di Medan
Adapun yang menjadi target dalam penangkapan itu adalah GS, warga sipil. Dan rumahnya memang berada di jalan mengarah ke asrama TNI dan Polisi.
penggerebekan narkoba![Duduk Perkara Polisi Diserang Saat Kejar Tersangka Narkoba Dekat Asrama TNI AD di Medan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/5/2/1714641185984-dfwr.jpeg)
Tidak ada korban dalam peristiwa, hanya mobil polisi yang mengalami kerusakan.
![Duduk Perkara Polisi Diserang Saat Kejar Tersangka Narkoba Dekat Asrama TNI AD di Medan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/2/1714641111154-12c4u.jpeg)
Duduk Perkara Polisi Diserang Saat Kejar Tersangka Narkoba Dekat Asrama TNI AD di Medan
Anggota Satresnarkoba Polrestabes Medan disebut diserang orang tak dikenal. Disebut-sebut pula, penyerangan itu terjadi saat melakukan penggerebekan dan penangkapan di dekat asrama TNI AD Glugur Hong di Sidorame Barat I, Medan, Sumatera Utara pada Rabu (1/ 5) malam.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi menegaskan informasi penggerebekan bukan dilakukan di Asrama TNI AD. Melainkan di salah satu rumah warga di dekat arena yang sama dan sudah menjadi target operasi (TO).
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
"Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI," kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
Adapun yang menjadi target dalam penangkapan itu adalah GS, warga sipil.
Namun diakuinya, saat itu sempat terjadi keributan saat petugas hendak membawa paksa GS. Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya.
"Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya," kata dia.
"Karena mengundang perhatian keluarganya, nah keluarganya mengambil paksa. Sempet ada masyarakat yang membantu, karena memang TO kita. ada yang membantu polisi."
- Mahasiswa di Medan Dirampok dan Dianiaya, Pelaku Mengaku Anggota Polisi
- Polisi Ditembak 11 Peluru Tetap Hidup Turun Gunung, Pembobol Rumah saat Tarawih Gasak Emas Ratusan Juta Diciduk
- Gaya Kocak Perwira Polisi saat Datangi Kodim, Bikin Kaget Anggota TNI Berkepala Pelontos
- Polisi Tembak Kaki Perampok Toko Jam Mewah di PIK 2
- VIDEO: Anggota DPR Komisi VI Protes ke Bahlil soal Pembangunan Pabrik Pupuk: Pakai Otak Dikit
- PN Jakpus Putuskan Tak Berwenang Adili Gugatan TPDI Soal Pencalonan Gibran
Polda Sumut kembali menengaskan, penggerebekan tak dilakukan di asrama TNI. Sebab rumah GS berlokasi di jalan yang menjadi akses menuju Asrama TNI. Sehingga informasi yang beredar dipastikan salah persepsi.
"Di Jalan Pelita 5, di situ ada asrama asrama polisi, ke sananya lagi asrama tentara. Jadi bukan anggota TNI, bukan di asrama TNI, bukan diserang OTK. itu keluarganya (dari tersangka)" ujar Polda Sumut.
Meski demikian, Kombes Hadi memastikan tidak ada korban dalam penyerangan tersebut. Kerugian hanya kerusakan mobil yang mengalami kaca pecah. Dan target penggerebekan tersangka GS tetap ditangkap
"Mobil polisi dilempar sama keluarganya. Gak ada korban jiwa. Tersangka tetap ditangkap, diproses di polrestabes," kata Kabid Humas.