Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Debat Soal Maritim: Jokowi Tenggelamkan Kapal, Prabowo Beri Modal Nelayan

Debat Soal Maritim: Jokowi Tenggelamkan Kapal, Prabowo Beri Modal Nelayan Debat kedua Pilpres 2019. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Debat kedua capres memberikan kesempatan kepada Jokowi dan Prabowo bertarung bebas. Salah satu tema yang dibahas yakni tentang roadmap mengelola sumber daya maritim untuk mewujudkan kemakmuran.

Capres petahana Jokowi mengatakan, laut adalah masa depan ekonomi negara Indonesia. Jokowi membanggakan kebijakan penenggelaman kapal pencuri ikan asing.

"Kita telah mengejar 7000 kapal asing ilegal fishing yang melakukan pencurian ikan di perairan kita. Ada 488 kapal yang telah kita tangkap, kita tenggelamkan. Sekarang ini kapal banyak 7000 bisa dikatakan sudah tidak ada lagi, menjadi kesempatan nelayan kita untuk manfaatkan SDA laut kita agar bisa mereka lebih sejahtera," kata Jokowi di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2).

Bukan cuma itu, Jokowi juga menilai, tambang minyak tengah laut bisa dimanfaatkan oleh rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan.

"Selain ikan kita memiliki offshore banyak sekali, ladang minyak kita belum tereksplorasi dengan baik. Oleh sebab itu, kita akan dorong ladang minyak agar bisa berikan manfaat kepada negara berikan income, pendapatan yang banyak kepada negara," kata Jokowi.

Ketiga, kata Jokowi, perlu ke depan infrastruktur berkaitan dengan laut. Misalnya soal tol laut.

"Kita kerjakan terutama Indonesia bagian timur, karena kita memiliki 17 ribu pulau, konektivitas antar pulau, pelabuhan, harus konsisten kita kerjakan," kata Jokowi.

Prabowo memiliki pandangan yang berbeda dengan program Jokowi. Dia lebih mementingkan kepada nasib para nelayan. Menurut Prabowo, banyak kebijakan yang justru memperberat kesejahteraan nelayan.

"Yang jadi masalah sekarang adalah, para nelayan miskin itu tidak punya akses kepada teknologi tidak punya akses kepada kapal, akses kepada modal dan dibatasi oleh peraturan yang sangat membatasi kemampuan nelayan kecil untuk melaut dan untuk melaksanakan pekerjaannya," jelas Prabowo.

Prabowo pun menawarkan program alternatif. Dia ingin ada BUMN yang khusus memikirkan di bidang laut.

"Kami akan membuat BUMN-BUMN khusus di bidang laut dan di bidang perikanan. Nelayan-nelayan dilatih dengan teknologi tepat, diberikan akses alat, kapal, modal, diberikan prasarana, pengalaman dan pemasaran dibantu pemerintah, jadi kita ingin mengendalikan, memberdayakan nelayan miskin untuk bisa hidup dengan layak," tambah Prabowo.

Jokowi pun menjawab pernyataan Prabowo. Dia mengatakan, sudah ada BUMN yang mengurusi perikanan. Mengenai aturan pun sudah dibuat menjadi sangat ramah dengan para nelayan kecil.

"Mengenai BUMN, perikanan mungkin bapak belum tahu, kita memiliki Perindo, itu membantu beli ikan yang ada di rakyat.

"Mengenai perizinan nelayan kecil yang memiliki kapal 10 GT sudah tidak pakai izin lagi, hanya yang 10-30 GT ke atas harus mendapatkan izin,

Ketiga, lanjut Jokowi, pemerintah telah membentuk bank mikro nelayan, agar nelayan punya akses keuangan.

Prabowo melanjutkan, apa yang dikatakan adalah jeritan hati nelayan selama ini yang ditemui saat kampanye di beberapa daerah. Prabowo melihat, masih banyak nelayan yang kesulitan mencari ikan karena aturan pemerintah.

"Saya hanya menyampaikan apa yang saya tangkap dalam keliling ke daerah, memang nelayan yang paling miskin itu yang sekarang masih mengalami sangat berat kehidupan mereka pak, jadi mungkin laporan ke bapak laporan bagus-bagus. Tapi biasanya di republik ini biasa pak kita sudah lama jadi warga negara, laporan bagus ternyata tidak sebagus apa yang dilaporkan ke bapak. Terima kasih," jelas Prabowo.

Jokowi pun menjawab santai soal keluhan Prabowo tersebut. Dia menceritakan pernah diam-diam bertemu nelayan untuk mendengarkan keluh kesah. Tidak melulu hanya mendapatkan laporan dari anak buahnya.

"Itu tugas pemimpin agar yang tidak bagus jadi bagus. Saya hampir setiap minggu, bulan ke kampung nelayan. Bahkan ke kampung nelayan jam 12 malam, tengah malam, saya berdua saja ke sana untuk memastikan bagaimana kondisi nelayan, banyak laporan ke saya tidak baik, yang baik, tapi saya ingin memastikan nelayan betul-betul saya tengah malam ke tambak Lorok, kampung nelayan di utara kota Semarang, saya ingin betul masalah itu masuk ke telinga saya, kita bisa buat kebijakan yang pas, bank mikro nelayan," tambah Jokowi.

Mendengar Jokowi, Prabowo tak lagi mau menanggapi lebih dalam. Menurut dia, topik tentang maritim sudah cukup. "Terima kasih cukup jelas pak. Kalau sudah jelas saya kira cukup ya," kata Prabowo.

Jokowi yang diberi kesempatan melanjutkan, jika memang ada hal-hal yang kurang baik dan belum dilakukan, dirinya berkomitmen akan terus bekerja dengan sebaik-baiknya. Sebab, dia mengakui, negara besar seperti Indonesia memiliki persoalan yang beragam.

Namun Prabowo menggarisbawahi, antara dirinya dan Jokowi memiliki cara pandang yang berbeda soal maritim.

"Bagi kami masalah strategi yang berbeda, strategi kami berbeda, kita mengerti maritim sangat penting, tapi yang jadi persoalan pelabuhan di bawah pemerintahan bapak operasionalnya diserahkan ke asing ini kurang tepat sebagai strategi. Jadi ini yang jadi masalah kita," tutup Prabowo.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo Kembali Memuji Jokowi dan SBY Setinggi Langit

Prabowo Kembali Memuji Jokowi dan SBY Setinggi Langit

Prabowo menyebut kekayaan Indonesia juga sudah pernah diperas selama masa penjajahan.

Baca Selengkapnya
Prabowo Janji Tambah Armada Kapal: Kita Tidak Mau Orang Asing Ambil Ikan di Laut Indonesia

Prabowo Janji Tambah Armada Kapal: Kita Tidak Mau Orang Asing Ambil Ikan di Laut Indonesia

Prabowo Subianto berjanji akan menambah armada kapal Indonesia bila terpilih menjadi Presiden.

Baca Selengkapnya
Prabowo Yakin Transisi Pemerintahan Baru Berjalan Mulus, Ini Alasannya

Prabowo Yakin Transisi Pemerintahan Baru Berjalan Mulus, Ini Alasannya

Prabowo mengakui bagian dari tim Jokowi, yang akan melanjutkan kebijakan-kebijakannya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Prabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki

Prabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki

Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.

Baca Selengkapnya
Prabowo Lepas KRI dr Radjiman Kirim Bantuan ke Gaza: Saudara akan Melewati Kawasan Laut Berbahaya

Prabowo Lepas KRI dr Radjiman Kirim Bantuan ke Gaza: Saudara akan Melewati Kawasan Laut Berbahaya

Kapal akan mengarungi laut dan diprediksi mencapai waktu sekitar 52 hari perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kini jadi Jenderal Bintang 4, Begini Detik-Detik Prabowo Subianto Dicopot dari Jabatannya Tahun 1998 'Tersenyum Legowo'

Kini jadi Jenderal Bintang 4, Begini Detik-Detik Prabowo Subianto Dicopot dari Jabatannya Tahun 1998 'Tersenyum Legowo'

Momen Prabowo saat dicopot dari jabatannya di tubuh militer kembali jadi sorotan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Ramai Kritik Prabowo Terima Penghargaan Jenderal Bintang 4, Ada Pelanggaran Aturan?

Ramai Kritik Prabowo Terima Penghargaan Jenderal Bintang 4, Ada Pelanggaran Aturan?

Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.

Baca Selengkapnya
Prabowo di Debat Pilpres Ketiga: Saya kok Banyak Sependapat dengan Pak Ganjar

Prabowo di Debat Pilpres Ketiga: Saya kok Banyak Sependapat dengan Pak Ganjar

Prabowo mengaku sependapat dengan Ganjar terkait solusi tumpang tindihnya kewenangan mengatasi persoalan keamanan.

Baca Selengkapnya