Cagub Sumsel Herman Deru mengaku pernah dilabrak Alex Noerdin
Merdeka.com - Calon Gubernur (Cagub) Sumatera Selatan nomor urut 1, Herman Deru mengaku dilabrak Gubernur Sumsel Alex Noerdin gara-gara sindirannya terhadap cagub nomor urut 4 Dodi Reza Alex yang tak lain putra sulung Alex Noerdin. Kampanye perdana Pilgub Sumsel diprediksi akan memanas.
Herman Deru mengungkapkan, peristiwa itu terjadi saat mereka sama-sama menumpangi pesawat tujuan Jakarta-Palembang, Senin (12/2). Tiba-tiba Alex Noerdin mendatanginya dengan raut muka marah dan membentaknya.
"Dia (Alex Noerdin) marah dan bilang, ngapo kau ngatoi anak aku (kenapa kamu menghujat anak saya/Dodi Reza)," ungkap Herman Deru saat menggelar kampanye dialogis di Palembang, Kamis (15/2).
Tak ingin tersulut emosi, Deru tak ambil pusing dan memilih bersikap dingin. Dia pun meminta Alex Noerdin sabar dan meninggalkannya.
"Ini kan pertarungan politik, kenapa mau jadi pertarungan fisik. Karena saya tahu ada peraturan di penerbangan, saya tinggalkan saja," ujarnya.
Deru menilai, sikap emosional Alex Noerdin tersebut disinyalir lantaran dirinya kerap menyindir prestasi Dodi Reza Alex yang telah banyak menerima penghargaan meski baru delapan bulan menjabat Bupati Musi Banyuasin. Menurutnya, penghargaan itu bisa saja diberikan oleh Alex Noerdin sendiri selaku Gubernur Sumsel.
"Yang memberikan penghargaan itu baknyo dewek (ayahnya sendiri), memang apa yang dia (Dodi) kerjakan? Ini seperti halnya pertengkaran anak SD (Sekolah Dasar), anaknya bertengkar, bapaknya marah," ujarnya.
Diketahui, Herman Deru maju sebagai Cagub Sumsel berpasangan dengan Mawardi Yahya. Pada Pilgub Sumsel 2013 lalu, Herman Deru kalah melawan Alex Noerdin meski dilakukan pemungutan suara ulang.
Sedangkan di Pilgub Sumsel 2018, Herman Deru melawan Dodi Reza Alex yang berpasangan dengan Giri Ramanda Kiemas, dan dua Paslon lain. Dodi Reza Alex merupakan putra sulung Alex Noerdin yang baru menjabat Bupati Musi Banyuasin.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sopir Truk Penyebab Kecelakaan KA di Semarang Dituntut 6 Bulan Penjara
Heru Susanto sopir truk scania penyebab kecelakaan kereta api di perlintasan Madukoro, Semarang dituntut pidana selama 6 bulan penjara.
Baca SelengkapnyaTanggapan Menohok Aurel Hermansyah yang Kerap Dapat Sindiran Pedas Mengenai Tubuhnya yang Disebut Gendut
Aurel seringkali menjadi sasaran sindiran pedas terkait dengan penampilannya yang dianggap gendut oleh beberapa orang.
Baca SelengkapnyaMengenal Awaloedin Djamin, Mantan Kapolri Asal Sumbar yang Lahir dari Keluarga Bangsawan
Selama menjadi Kapolri, Awaloedin mempelopori lahirnya satpam. Tak heran hingga saat ini ia dijuluki Bapak Satpam Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sangar dan Gondrong, Kang Komar Pemain Preman Pensiun Menangis Tersedu-sedu Ingat Sosok Ibunda
Mat Drajat atau lebih dikenal dengan nama Kang Komar lantaran perannya di sinetron Preman Pensiun yang sukses itu tak kuasa menitikan air matanya
Baca SelengkapnyaCak Imin Curhat: Ada Kawan Saya 'Dibeli' Paslon Lain Sampai Lupa Punya Teman Bernama Muhaimin
Cak Imin mengatakan, temannya beralih dukungan ke pihak lain lantaran telah diiming-imingi sesuatu.
Baca SelengkapnyaMenegangkan, Detik-Detik Heru Gundul Evakuasi Buaya Muara di Bantul Milik Mendiang Pencinta Satwa
Sebelumnya, buaya ini dipelihara oleh sosok pencinta satwa.
Baca SelengkapnyaDeretan Aksi Nyeleneh Caleg Gagal Dapat Suara, Bakar Petasan hingga Bongkar Makam
Beberapa Caleg yang diduga tak meraup suara banyak pun mengalami kekecewaan.
Baca SelengkapnyaDishub DKI Buka Suara Terkait Stiker Heru Budi di Halte TransJakarta
Stiker bergambar Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono terpasang di halte-halte TransJakarta, seperti Bundaran Hotel Indonesia.
Baca SelengkapnyaDitinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk
"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaSEMENIT PAHAM: Ajak Orang Golput di Pemilu Bisa Dipidana, Ini Aturannya
Jangan sembarangan memprovokasi orang untuk tidak memilih di pemilu. Karena hal itu bisa melanggar pidana
Baca Selengkapnya