Viral Perpisahan SMK Negeri di Buleleng Undang DJ dengan Hentakan Musik Dugem, Ini Reaksi Gubernur Koster
Dalam perayaan acara kelulusan di lingkungan pendidikan itu, terlihat ada penampilan Disk Joke (DJ) dengan baju mini.

Viral di media sosial video merekam pesta kelulusan siswa SMK Negeri 1 Tejakula, di Kabupaten Buleleng, Bali. Dalam perayaan acara kelulusan di lingkungan pendidikan itu, terlihat ada penampilan Disk Joke (DJ) dengan baju mini.
Video itu direspons, Gubernur Bali, I Wayan Koster.
"Saya ceks dulu," kata Koster di Denpasar, Bali, Jumat (9/4).
Hal yang sama juga disampaikan Seketaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra. Dia akan mengonfirmasi peristiwa itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa.
"Saya belum tau, nanti saya tanyakan, saya belum dapat info," ujar Indra.
Terpisah, Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Bali, Crisna Adijaya mengatakan pihaknya sudah mengklarifikasi kejadian itu dan video sudah di-takedown.
"Kemudian, atas klarifikasi sekolah dan artis yang diundang itu akhirnya kita sudah mengerti bagaimana kejadian itu," kata Crisna saat dikonfirmasi.
Saat ditanya terkait pakaian seksi yang dikenakan, dia pastikan bukan dari siswa tapi dari pengisi acara.
"Yang terlihat seksi itu bukan siswa tapi artis yang pakai baju siswa. Sebenarnya kegiatan kreativitas itu diinisiasi oleh para siswa yang akan lulus," ujarnya.
Dia juga pastikan bahwa semua sekolah di Bali menjunjung tinggi norma dan adab. Tetapi yang terjadi, acara ditampilkan terlalu berlebihan.
"Kalau kami dari dinas kami berharap sekolah lain banyak melakukan perpisahan dgn cara-cara yg baik misal, bakti sosial, perpisahan dengan guru yang sesuai norma-norma yang berlaku di Bali," ujarnya.
Dia menyebut kejadian ini baru pertama kali di Bali. Pihaknya langsung menghubungi pihak sekolah.
"Kami sudah mengantongi klarifikasi dari artis maupun pihak sekolah. Evaluasi internal kami berencana akan mengundang dalam waktu dekat semua sekolah SMK agar bisa menjadi pembelajaran kita bersama," ujarnya.
Ke depannya, dinas mengingatkan sekolah agar membuat acara perpisahan yang mengarah pada pentas acara sosial dan budaya.
"Saya pikir sanksi tidak sampai kita berikan. Karena pendidikan itu sebaiknya tidak berbasis sanksi tapi berbasis pembelajaran," ujarnya