Merdeka.com - Sendratari Meras Gandrung yang rutin digelar di Taman Gandrung Terakota (TGT) Banyuwangi tak berhenti memikat wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi. Para pelancong yang menyaksikan pagelaran seni tersebut diajak menyaksikan bagaimana prosesi seorang penari ditasbihkan menjadi seorang 'Gandrung'.
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi, menyaksikan sendratari Meras Gandrung bisa menjadi pilihan. Digelar di Taman Gandrung Tarakota, yang berada di lereng Gunung Ijen seni pertunjukan "wisudanya penari gandrung" tersebut menjadi atraksi yang menarik.
Salah satunya Ari (56), wisatawan asal Semarang yang berlibur ke Banyuwangi bersama 4 rekannya. Ari bersama temannya menghabiskan liburan Nyepi di Banyuwangi selama tiga hari.
"Ini pertama kalinya saya berkunjung ke Banyuwangi. Sangat menarik pentas seni ini, bercerita tentang bagaimana menjadi seorang Gandrung. Dan lokasi pertunjukannya juga sangat keren," puji Ari saat melihat Meras Gandrung pada Rabu (22/3).
Sendratari Meras Gandrung merupakan pementasan kolosal para penari gandrung. Menggambarkan prosesi perjuangan seorang penari dalam mengatasi tantangan dan ujian agar dapat "lulus"menjadi penari gandrung. Sendratari ini menjadi pertunjukan tetap yang digelar setiap bulan sepanjang tahun.
Ditambahkan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, pertunjukan seni yang terjadwal ini akan menambah selling point Banyuwangi sebagai tujuan wisata. Mengingat seni budaya Banyuwangi yang sangat kental telah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi.
"Siapapun yang ingin tahu tentang Gandrung, silakan mengunjungi Taman Gandrung Terakota. Tidak hanya disuguhkan sendratarinya, tapi bisa melihat banyak patung Gandrung serta cerita tentang Gandrung itu sendiri," kata Ipuk.
Meras Gandrung digelar di Taman Gandrung Terakota, kawasan Jiwa Jawa Resort, Kecamatan Licin, Banyuwangi. Taman Gandrung Terakota ini berdiri di atas hamparan sawah produktif seluas tiga hektare di lereng Gunung Ijen. Terdapat ratusan patung gandrung dari gerabah (terakota) yang diletakkan di sawah tanpa mengubah fungsi sawah. Di kawasan tersebut terdapat amphiteater dan sebuah panggung dari bambu yang menjadi pentas bagi penari.
Sendratari Meras Gandrung sendiri menceritakan prosesi penari untuk menjadi seorang Gandrung profesional, yang tidak hanya menari namun juga piawai menjadi sinden. Dimainkan seniman asli Banyuwangi dari berbagai usia, mulai anak-anak hingga Gandrung senior ini berhasil memikat penonton yang hadir.
Sementara itu, Sigit Pramono penggagas sendratari dan pemilik Jiwa Jawa Resort menjelaskan event ini akan menjadi sebuah daya tarik bagi pariwisata dan juga gandrung terakota ini sebagai kawasan pelestarian seni budaya Banyuwangi.
"Sekaligus mendukung kawasan ini menjadi sebuah situs geopark yang serasi antara alam dan manusia yang tinggal dan hidup di dalamnya," kata Sigit.
Menurut Sigit, sendratari ini digagas sebagai upaya melestarikan dan menghidupkan seni dan budaya daerah Banyuwangi. "Seni tidak hanya sekedar untuk ditampilkan, namun seni juga harus menghidupi pelakunya,. Dan di Banyuwangi ini sudah mulai berkembang," kata Sigit.
[hhw]Puji-pujian Fahri Hamzah Buat Jokowi
Sekitar 52 Menit yang laluMahasiswa UNS Luncurkan Mobil Formula, Siap Ikut Kompetisi di Jepang
Sekitar 1 Jam yang laluPrakiraan Cuaca BMKG Hari Ini: Jakarta Cerah Berawan, Bogor dan Depok Hujan Ringan
Sekitar 1 Jam yang laluMasih Erupsi, Gunung Anak Krakatau Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 2.000 Meter
Sekitar 2 Jam yang laluIkut Wali Kota Cup Solo 2023, Christiano Ronaldo Sukses Melaju ke Final
Sekitar 2 Jam yang laluJeritan Korban Tipu-Tipu si Kembar Rihana-Rihani
Sekitar 2 Jam yang laluViral Laporkan Setoran ke Atasan, Anggota Brimob Kini Diburu Propam
Sekitar 3 Jam yang laluMelestarikan Songket Canduang, Kain Minangkabau yang Sempat Hilang Ditelan Zaman
Sekitar 3 Jam yang laluJenderal TNI: Kalau Urusan Kemanusiaan Langsung Bantu, Surat Menyurat Belakangan
Sekitar 3 Jam yang laluBarisan Jenderal Pendukung Soeharto dengan yang Berani Melawan
Sekitar 4 Jam yang laluDemi Berhaji, Bissu Segeri Pangkep 11 Tahun Tinggalkan Ritual
Sekitar 4 Jam yang laluViral Laporkan Setoran ke Atasan, Anggota Brimob Kini Diburu Propam
Sekitar 3 Jam yang laluVIDEO: Anggota Komisi III Sebut Kejaksaan Lebih Cantik dari Polisi & KPK
Sekitar 14 Jam yang laluViral Masuk Brimob karena Salah Pencet, Segini Gaji & Tunjangan Bakal Didapat
Sekitar 19 Jam yang laluIngin Ganti Blok Mesin Kendaraan, Ini Saran dari Iptu Benny Gak Bakalan Kena Tilang
Sekitar 21 Jam yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 1 Minggu yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 1 Minggu yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 1 Minggu yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 2 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 1 Minggu yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 1 Minggu yang laluDeretan Pelatih Asing di BRI Liga 1 2023 / 2024: Persaingan 14 Arsitek Impor untuk Jadi yang Terbaik
Sekitar 22 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Darynaufal Mulyaman, S.S., M.Si
Lecturer at Department of International Relations - FISIPOL UKIMeningkatkan Kemajuan ASEAN dalam 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Korea
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami