Merdeka.com - Juru bicara tim kampanye Joko Widodo-Ma'ruf Amin Ruhut Sitompul meminta Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo segera mengembalikan barang milik negara saat masih menjabat Pemuda dan Olahraga (Menpora). Menurutnya, hal tersebut lebih baik dilakukan mantan rekannya di Demokrat itu, daripada terus nyinyir ke pemerintah.

"Ya Roy Suryo jangan terlalu nyinyir lah, jangan ngebacot terus itu yang dibacotin nggak tanggung-tanggung lagi meragukan. Hebat enggak Presiden kita yang ketujuh ini tetap rendah hati target atlet kita 16 medali masuk 10 besar," kata Ruhut di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/9).

"Kembalikan itu cepat," imbuhnya.

Ruhut mengaku mendapat informasi Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono telah menyuruh Roy segera mengembalikan aset. Sebab, kabar 3.226 aset negara yang belum dikembalikan Roy sebenarnya sudah lama beredar. Namun kembali terangkat lantaran Waketum Demokrat itu rajin mengomentari kinerja Presiden Joko Widodo.

"Roy Suryo segera kembalikan itu tapi mestinya Pak SBY jangan sekarang, ini sudah basi sebenarnya masalahnya tapi karena bacotnya dia ini diungkit lagi rupanya yang sekian ribu itu belum dibalikin. Sedih kita kan, ngeri kan sendok, seprai, hordeng aduh," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyurati Roy Suryo untuk mengembalikan 3.226 unit barang milik negara ketika dirinya menjabat sebagai Menpora. Pakar telematika itu menjabat di periode kedua masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Surat bernomor 513/SET.BIII/V/2018 tersebut viral di media sosial. Pihak Kemenpora membenarkan telah mengirimkan surat yang dibuat tanggal 1 Mei 2018 lalu.

Dalam surat disebutkan Roy belum mengembalikan sebanyak 3.226 unit barang. Tak ada penjelasan rinci barang-barang apa saja yang masih dibawa Roy.

Tahun 2016 lalu, Roy Suryo juga sempat dikirimi surat untuk mengembalikan sejumlah barang milik negara.

Barang-barang yang antara lain meliputi antena parabola, karpet turki, hingga komponen alat pemancar itu disebutkan masih dikuasai Roy Suryo sejak dia berstatus sebagai pejabat negara hingga lengser.