Proyek KA Bandara Solo, pembangunan stasiun di Kadipiro dipindah

Merdeka.com - Proyek pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan Bandara Internasional Adi Soemarmo dan Stasiun Solo Balapan terus dikebut. Lokasi pembangunan stasiun penunjang di Kelurahan Kadipiro terpaksa dipindah karena menyesuaikan dengan perubahan konstruksi jalur kereta yang didesain pemerintah pusat.

Menurut rencana, bangunan gedung stasiun akan digeser ke sebelah selatan lokasi semula. Pernyataan tersebut dikemukakan Staf Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Tengah, Dandung Iskandar kepada wartawan di Solo, Senin (20/11).

"Gedung stasiun akan digeser sedikit ke selatan dari rencana semula. Karena rel akan dibuat jalur layang, sehingga diperlukan tambahan lahan untuk keperluan tersebut," ujar Dandung di sela pengukuran lahan terdampak jalur KA bandara di Kadipiro.

Dandung menjelaskan penambahan lahan diperlukan untuk lokasi pengkondisian perjalanan kereta sebelum masuk tanjakan di jalur layang. Dengan dibuat jalur layang, maka jalan di bawahnya bisa dimanfaatkan pengguna jalan lain.

"Lahan yang akan kita gunakan untuk pembangunan stasiun jaraknya sekitar 100 meter dari lokasi semula. Di sana hanya tanah kosong dan gudang. Kalau di lokasi awal kan ada pabrik, sehingga risiko kerugiannya cukup tinggi," ungkapnya.

Pemerintah pusat awalnya merencanakan pembangunan stasiun penunjang Bandara Internasional Adi Soemarmo di kampung Sekip, Kelurahan Kadipiro, Banjarsari. Stasiun penghubung itu rencananya akan dibangun di sisi timur rel.

Pembangunan yang ditargetkan selesai 2018 itu, diawali pekan ini dengan pengukuran 120 petak lahan terdampak milik warga. Pengukuran dimaksudkan guna memastikan titik-titik yang akan digunakan sebagai jalur kereta. Dilanjutkan nantinya dengan verifikasi administrasi kepemilikan tanah dan penaksiran ganti rugi serta pembayaran kompensasi.