Polisi periksa kejiwaan guru SD cabuli 65 siswanya di Surabaya
Merdeka.com - Polisi terus menyelidiki kasus pencabulan dilakukan guru sekolah dasar berinisial MHS (29) terhadap 65 siswanya. Di samping, itu penyidik dari Unit Renakta Subdit IV Ditreskrimum Polda Jawa Timur, juga akan berkoordinasi dengan Biddokes, untuk melakukan pemeriksaan psikologis pelaku.
"Kejiwaannya juga akan kita lakukan pemeriksaan. Nantinya dilakukan oleh tim dokkes yang ada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frana Barung Mangera, saat dihubungi merdeka.com, Jumat (23/2).
Polisi juga melakukan konseling terhadap para korban. Tujuannya, untuk mengidentifikasi kondisi psikologis korban. Supaya, korban tidak mengalami trauma healing.
"Konseling ini yang dilakukan oleh Psikolog SDM Polda Jatim bersama itm Psikolog PPT Jawa Timur dan Reskrimum Kanit Renata (Remaja Anak dan Wanita)," ujar Barung.
Perlu diketahui, kasus pencabulan dilakukan MHS seorang guru SD terhadap 65 siswanya itu terjadi sudah cukup lama, lebih dari setahun. Hal itu baru terungkap setelah orang tua siswa mendapat laporan dari anaknya.
Kemudian, kasus tersebut dilaporkan ke polisi, tersangka MHS langsung ditangkap. Pencabulan dilakukan tersangka, di banyak tempat seperti di kolam renang, di dalam bus. Bahkan pernah di dalam kelas.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus dugaan pelecehan seksual atau pencabulan yang diduga dilakukan oleh ayah tiri korban yang berprofesi sebagai polisi di Surabaya dibongkar nenek korban.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban dan temannya pun melarikan diri karena ketakutan.
Baca SelengkapnyaPolisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca SelengkapnyaKorban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.
Baca SelengkapnyaBegini duduk perkara kejadian versi korban. pelaku memanggil korban ke ruangannya
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaIbu pembunuh bocah lima tahun AAMS, SNF (26) di Bekasi menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramat Jati dua hari lalu.
Baca Selengkapnya