Perkuat Pertahanan dari Serangan Siber, Tim Tanggap Insiden Siber BSSN Sangat Penting
Merdeka.com - Seiring perkembangan teknologi dan digitalisasi yang semakin pesat, keamanan siber juga semakin rentan dalam menghadapi tantangan. Karena itulah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT) atau Tim Tanggap Insiden Siber yang tersebar di Kementerian/Lembaga untuk memperkuat keamanan siber dan memperkuat pertahanan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) dari serangan siber.
Kepala BSSN RI, Hinsa Siburian dalam dalam peluncurannya CSIRT 25 Februari 2021, menjabarkan, tugas pokok CSIRT diantaranya adalah membangun dan mengonsolidasikan sistem proteksi pada seluruh infrastruktur indormasi vital dengan tujuan untuk melindungi sistem pemerintahan berbasis elektronik.
Computer Security Incident Response Team (CSIRT) merupakan salah satu major project yang dibentuk oleh Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia (BSSN RI) guna memperkuat keamanan siber Indonesia. Pembentukan CSIRT tertuang dalam Perpres No. 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024. Pada tahun 2024 mendatang, BSSN menargetkan untuk membentuk 121 CSIRT yang tersebar di berbagai kementerian/lembaga dan daerah se-Indonesia.
Hinsa menegaskan, BSSN berkomitmen untuk memelihara kesigapan dan ketahanan siber nasional dalam menghadapi ancaman siber.
"CSIRT merupakan organisasi atau tim yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau, dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber. CSIRT terdiri atas CSIRT Nasional atau Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional (Pusopskamsinas), CSIRT Sektoral pada pemerintahan, Infrastruktur Informasi Vital Nasional dan Privat, serta CSIRT Organisasi," ungkap Hinsa.
CSIRT akan melaksanakan tugas menghadapi serangan yang bersifat teknis supaya pada sistem elektronik yang ada di suatu lembaga tidak terjadi insiden siber. Penguatan keamanan siber penting saat ini, terlebih kini objek vital sudah saling terkoneksi dalam satu sistem elektronik. Dengan kata lain, objek vital satu dengan lainnya saling berkaitan dan ketergantungan, sehingga ketika salah satu mengalami gangguan maka akan memengaruhi operasional atau fungsi yang lain.
Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber dan dan Komunikasi CISSReC, Pratama Dahlian Persadha menilai, CSIRT menjadi salah satu kunci untuk menanggulangi kejahatan siber di tanah air. Meski faktanya, masih sering kita mendengar di media berbagai kebocoran - kebocoran yang terjadi baik oleh instansi pemerintah maupun swasta.
CSIRT atau Computer Security Insident Respon Team merupakan suatu tim yang siap dan sigap untuk menghadapi berbagai incident yang mungkin terjadi dan dapat merugikan organisasi.
"Untuk itu, hadirnya CSIRT merupakan salah satu cara untuk mempermudah penanganan masalah keamanan yaitu dengan membuat sebuah unit untuk melaporkan kasus keamanan." Pungkas Pratama.
Lebih lanjut ia mengatakan, Keamanan siber di Indonesia sempat menjadi sorotan. Tidak hanya di sistem milik lembaga pemerintahan, tetapi juga di perusahaan swasta. Kasusnya mulai kebocoran data hingga serangan malware.
"Namun dalam dunia keamanan siber, tidak ada sistem informasi yang benar-benar aman 100%. Doktrinnya adalah keamanan sistem informasi itu proses, bukan hasil. Artinya hari ini aman, belum tentu besok aman dan seterusnya,"tutupnya.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPU Pastikan Tidak Ada Penyimpanan Data Sirekap di Luar Negeri
Ganguan terhadap sistem SIREKAP, KPU menyatakan hal itu disebabkan salah satunya oleh gangguan DDoS.
Baca SelengkapnyaHasto PDIP Mengaku Masih Temukan Perubahan Suara Meski KPU sudah Umumkan Hasil Pemilu 2024
Hasto kemudian juga menyoroti beberapa problematika yang hulunya pada saat pencoblosan 14 Februari lalu pada sistem Sirekap KPU.
Baca Selengkapnya10 Jenis Kejahatan Siber yang Penting Diwaspadai, Baca Selengkapnya
Dunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PSI: Lanjutkan Sirekap, tapi Penyempurnaan Harus Dilakukan
Sirekap penting sebagai wujud keterbukaan informasi pada masyarakat.
Baca SelengkapnyaPolisi Militer Tiba-tiba Tampar & Pukul Bintara TNI AD Baru Dilantik, Ternyata Adiknya Sendiri
Ada satu sosok polisi militer di tengah-tengah pelantikan Bintara TNI AD.
Baca SelengkapnyaPakar Siber Temukan Beda Data Sirekap KPU dan C1 di TPS Depok, Prabowo-Gibran Kelebihan 500 Suara
Pakar keamanan siber menemukan, jumlah suara ke Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) berbeda dengan dokumen C1.
Baca SelengkapnyaJubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran
Dahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca SelengkapnyaPolisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan
Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaPolisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Puncak Bogor Hingga Libur Tahun Baru 2024
Rekayasa Lalu Lintas di Puncak Bogor akan diterapkan hingga Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnya