Pelaku pembunuhan di Cawang sakit hati dimasukkan grup LGBT dan diminta foto kelamin
Merdeka.com - Kepolisian menyebut kasus pembunuhan dilakukan Petrus Paukus Ualubun (21) terhadap Ali Rahman (33), lantaran sakit hati usai dimasukkan ke grup lesbian, gay, biseksual dan transgender alias LGBT. Kepada polisi, pelaku mengaku bukan penganut LGBT.
"Anak itu dimasukkan ke grup WhatsApp yang LGBT itu, tapi dia bukan pelaku (LGBT) maka dia marah kenapa dimasukkan ke dalam grup itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (17/4).
Dalam grup itu, pelaku mengaku diminta memfoto kelaminnya lalu dibagikan di grup tersebut. Namun ia menolaknya hingga akhirnya terjadi pembunuhan itu.
"Akhirnya di situ dia disuruh memotret barang yang tidak bisa ditampilkan. Dia marah dan memanggil dia. Intinya bahwa dia sakit hati, korban diajak ketemu, dianiaya sampai meninggal," ujarnya.
Pelaku yang sakit hati kemudian mengajak korban bertemu. Dalam pertemuan itu pelaku lantas menghabisi nyawa korban.
"Sementara itu (spontan) dia sakit hati," tukasnya.
Polisi hingga kini masih mendalami pengakuan pelaku itu. Termasuk menyelidiki korban adalah penganut LGBT.
"(Korban diduga LGBT?) Kita tidak menduga duga. Di situ tulisannya seperti itu," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria diketahui bernama Ali Rahman ditemukan tewas tergeletak di Gang Waru, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (16/4) malam. Saat itu, penyebab kematian warga Jalan Swasembada, Jakarta Utara tersebut belum diketahui, namun dalam identifikasi ditemukan beberapa luka ditubuhnya. Tidak butuh waktu lama, Jajaran Polres Metro Jakarta Timur langsung mencari pelaku dan berhasil ditangkap di rumah kakaknya di Cikarang Selatan pada Selasa (17/4) pagi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
FOTO: Polisi Bekuk Pelaku Tawuran Antar Geng yang Tewaskan 1 Orang, Celurit-Celurit Panjang Diamankan
Tawuran tersebut melibatkan dua kelompok, yakni Geng Biang Rusuh (Birus) dan Geng Anak Lapak Klender.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnya2 Geng Pemuda di Palembang Tawuran, 1 Tewas Kena Bacok
Dari pemeriksaan sementara, dua kelompok ini merupakan anggota yang membuat akun Instagram
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
FOTO: Ribuan Bilik dan Kotak Suara Pemilu 2024 Mulai Didistribusikan ke Tingkat Kecamatan
Pemungutan suara Pemilu 2024 akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaFOTO: Petugas Gabungan Tertibkan Puluhan Baliho Kampanye Bermasalah di Depok
Baliho-baliho bergambar wajah caleg itu dinilai melanggar aturan yang melarang pemasangan APK di sepanjang jalan utama Kota Depok.
Baca SelengkapnyaCegah Kecurangan Pemilu, Cak Imin: Rakyat Turun Tangan untuk Mengawasi
"KPU harus mengawasi KPUD. Panwas mengawasi. Bawaslu mengawasi, rakyat turun tangan, gunakan kameramu untuk menjaga suara," kata dia.
Baca SelengkapnyaBelasan Tahun Ditinggalkan Warga, Kampung Pangheotan Terbengkalai, Netizen 'Lebih Baik Dijadikan Obyek Wisata'
Banyak bangunan rumah unik dengan pemandangan indah. Sayangnya, perkampungan tersebut kini terbengkalai.
Baca SelengkapnyaMasih Basah dan Tak Bisa Diakses, Aksi Pengecoran Jalan di Gang Perumahan pada Pagi Hari Ini Viral
Aksi pengecoran di gang perumahan ini disayangkan lantaran banyak orang yang tidak bisa beraktivitas karena jalanan masih basah oleh semen.
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca Selengkapnya