Paedofil di Kukar siarkan langsung pencabulan anaknya via Skype
Merdeka.com - Polisi membongkar praktik kejahatan paedofil. Terduga pelaku, DA (41), dibekuk di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Dalam aksinya, pelaku menggelar siaran langsung hubungan seksnya, melalui grup media sosial internasional.
Aksi kejahatan yang dilakukan DA, terbilang rapi. Namun aksinya terendus, setelah tim Cyber Crime Polda Metro Jaya melakukan pelacakan media sosial, seperti Skype dan WhatsApp Messenger. Tidak kurang 6 grup Skype dan puluhan grup WhatsApp Internasional, diikuti oleh pelaku, untuk menyebarluaskan aksi kejahatan seksualnya melalui video streaming.
"Ada video yang beredar, yang dilakukan bersangkutan. Semacam grup jaringan luar negeri. Untuk dalam negeri, hampir tidak punya. Pelaku ini terkoneksi ke luar negeri di jaringan dia," kata Kasubbag Humas Polres Kutai Kartanegara, Iptu Sabar, kepada merdeka.com, Senin (8/5).
"Semua itu memang berawal dari media sosial hingga terlacak. Tim gabungan, dan personil Polres Kukar juga disebar ke sana (rumah korban), hingga diketahui keberadaannya," ujar Sabar.
Rencananya, pelaku DA, Selasa (9/5) besok, bakal diterbangkan ke Jakarta melalui Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan, Kalimantan Timur. Dia bakal menjalani pemeriksaan lanjutan oleh Polda Metro Jaya.
"Ya, dibawa ke Jakarta itu pasti, untuk pengembangan kasus lebih lanjut," ungkap Sabar.
Sementara, untuk 2 korban aksi paedofil DA, saat ini dalam pemulihan psikis, bersama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di Samarinda.
"Benar, untuk korban memang sekarang dalam penanganan KPAI ya. Tentunya untuk memulihkan psikologinya," demikian Sabar.
Diketahui, tim gabungan Polres Kutai Kartanegara bersama dengan unit Cyber Crime Polda Metro Jaya, membekuk DA (41), di rumahnya di Kembang Janggut, Kutai Kartanegara, Minggu (7/5) kemarin. Dia menjadi terduga pelaku paedofil dengan korban putrinya dan keponakannya, yang masih berusia 17 tahun dan 10 tahun.
DA sendiri merupakan karyawan perkebunan kelapa sawit. Dari kasus itu, DA menyebarluaskan aksi paedofilnya melalui siaran langsung melalui Skype dan WhatsApp Messenger. Satu unit laptop dan 3 telepon selular disita sebagai barang bukti.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupanya alih-alih hanya video call karena gagal mudik, Nambunan memilih membawa orang tuanya ke perantauan.
Baca SelengkapnyaBEM berharap kampus memfasilitasi aduan korban sehingga tuntutan korban dapat terakomodir dengan baik.
Baca SelengkapnyaTersandung kasus dugaan pelecehan seksual, kedua kader PSI tersebut dipecat dari jabatannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perselingkuhan itu terungkap setelah terlapor mengirim video syurnya dan istri pelapor melalui WhatsApp.
Baca SelengkapnyaDL berperan sebagai mucikari/mami dibantu RA sebagai operator menyediakan dua wanita UYN dan AF dengan tarif Rp500ribu sekali kencan.
Baca SelengkapnyaDi penghujung momen, ada sikap sang penumpang yang tak terduga.
Baca SelengkapnyaHati Jeki luluh dan langsung memangggil anak buahnya untuk mengambilkan bingkisan dari mobilnya.
Baca SelengkapnyaDalam pesan Whatsapp itu, dosen Fakultas Psikologi UGM ini dituding sebagai pendukung salah satu paslon capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor Kemenag Sulbar Dilaporkan Bawahan ke Polisi, Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual
Baca Selengkapnya