Mundur, Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi Ingin Fokus Proses Hukum Kasus Korupsi DPRD
Merdeka.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat menyebut, Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Kusnadi mengundurkan diri dari jabatan di partainya. Hal ini terjadi lantaran Kusnadi sempat diperiksa sebagai saksi dalam dugaan korupsi dana hibah yang melibatkan pimpinan DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak beberapa waktu lalu.
Djarot di hadapan wartawan di kantor DPD PDIP Jatim mengatakan, kedatangannya kali ini diakui terkait dengan berbagai peristiwa yang selama ini terjadi di Jawa Timur.
"Saya ditugaskan dengan DPD partai untuk datang ke Jatim dalam rangka menindak lanjuti dan mencermati berbagai peristiwa-peristiwa yang terjadi di Jatim," katanya, Sabtu (4/2).
Secara spesifik, ia mengakui bahwa peristiwa yang dimaksud adalah berkaitan dengan proses penegakan hukum yang tengah dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), atas dugaan tindak pidana, tindak lanjut dari operasi tangkap tangan (OTT) pada 14 Desember 2022.
"DPD PDI Perjuangan mencermati dengan seksama terhadap proses penegakan hukum yang dilakukan oleh KPK RI atas dugaan tindak pidana korupsi sebagai tindak lanjut dari OTT KPK, yang dilakukan pada tanggal 14 Des terhadap Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak," tambahnya.
Berkaitan dengan hal itu, DPP PDIP diakuinya telah menerima laporan dari Kusnadi dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPD PDIP Jatim, menyatakan telah mengundurkan diri dari jabatannya di partai. Alasannya, agar Kusnadi dapat berkonsentrasi pada proses penegakan hukum tersebut.
"Maka DPP PDIP, mengabulkan permohonam diri tersebut," tandasnya.
Meski demikian, ia menyebut jika DPP PDIP tetap mengedepankan asas praduga tidak bersalah dan menganggap apa yang dilakukan oleh Kusnadi sebagai tindakan yang kesatria dan bertanggungjawab.
"DPP PDIP tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah dan menilai apa yang dilakukan pak Kusnadi sebagai suatu sikap ksatria, sikap bertanggung jawab, di dalam mengedepankan kepentingan partai, di atas kepentingan pribadi dan golongan," tegasnya.
"Pengunduran diri Kusnadi dari jabatannya dari Ketua DPD PDIP jatim kami apresiasi, karena Pak Kusnadi tidak ingin mengganggu proses konsolidasi dalam rangka pileg dan pilpres," imbuhnya.
Diketahui, usai penangkapan Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjutak, oleh KPK, beberapa pimpinan dewan turut dimintai keterangannya sebagai saksi oelh komisi antirasuah tersebut. Salah satunya adalah, Ketua DPRD Jatim, Kusnadi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Disinggung soal pernyataan KPK yang menyebut dirinya menghilang saat KPK melakukan operasi tangkap tangan? Gus Muhdlor menepisnya dengan eksepresi mengelak.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor menyatakan menghormati langkah (KPK menetapkan dirinya sebagai tersangka korupsi.
Baca SelengkapnyaTim Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang dipimpin Pudji Hartanto Iskandar memantau persiapan pengamanan Operasi Ketupat 2024 di wilayah hukum Polda Jatim
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penggeledahan dilakukan setelah Kepala Dinas PMD Mamuju Jalaluddin tertangkap tangan diduga menerima suap proyek Dana Alokasi Khusus di Disdikpora Mamuju.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan terkait dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu.
Baca SelengkapnyaAkibatnya, kebocoran infomasi kerap membuat gagal operasi tangkap tangan (OTT).
Baca SelengkapnyaPenghitungan kerugian ekonomi negara bisa menjadi pertimbangan hakim dalam memutus perkara korupsi.
Baca SelengkapnyaGus Mudhlor ditetapkan KPK sebagai tersangka seteah diduga terlibat melakukan pemotongan dana insentif ASN.
Baca SelengkapnyaPenggugat belum menempuh upaya administratif yang diwajibkan peraturan yang berlaku.
Baca Selengkapnya