Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Muncul Virus Baru Mirip Covid-19, Kemenkes Tunggu Laporan WHO

Muncul Virus Baru Mirip Covid-19, Kemenkes Tunggu Laporan WHO ilustrasi kelelawar. ©AFP

Merdeka.com - Virus baru mirip Covid-19 atau SARS CoV-2 terdeteksi di China selatan. Virus ini dikabarkan lebih berbahaya karena dapat menginfeksi manusia hingga hewan ternak.

Kementerian Kesehatan menanggapi temuan virus baru tersebut. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, sedang menunggu laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Kita tunggu informasi lebih lanjut dari WHO," kata Nadia lewat pesan elektronik, Kamis (1/12).

Temuan Awal

Virus baru mirip Covid-19 ini disebut-sebut berasal dari kelelawar. Virus ini berhasil ditemukan tim ilmuwan China dan Australia.

Awalnya, tim ilmuwan mengambil sampel dari 149 kelelawar yang berada di Provinsi Yunan. Berdasarkan penelitian, tim ilmuwan menemukan beberapa sampel yang terkait erat dengan Sars-Cov-2 dan Sars.

"Ini berarti virus mirip Sars-Cov-2 masih beredar di kelelawar China dan terus menimbulkan risiko kemunculan (wabah)," jelas Profesor Eddie Holmes, ahli biologi evolusi dan ahli virologi di University of Sydney, dikutip dari The Telegraph, Rabu (30/11).

Bahayanya lagi, penelitian menemukan, kelelawar dapat terinfeksi virus itu secara berulang-ulang dalam waktu bersamaan. Kondisi ini menunjukkan kemampuan virus menukar kode genetik untuk membentuk patogen baru yang lebih berbahaya.

"Pesan utama adalah setiap kelelawar dapat menampung banyak spesies virus yang berbeda, kadang-kadang menjadi inang bagi mereka pada saat yang sama," ujar Profesor Jonathan Ball, ahli virologi di University of Nottingham.

Ball kembali menjelaskan virus itu menunjukkan kemampuan untuk menukar kode genetika yang penting bagi ketahanan virus sehingga dapat menimbulkan varian baru.

Ancaman Lompatan Virus ke Manusia

Profesor Stuart Neil dari King’s College London menjelaskan penelitian ini dapat memberikan pemahaman baru terkait evolusi dan ekologi virus Corona. Baginya, penelitian ini menunjukkan ancaman penularan virus dari hewan ke manusia masih ada.

Analisis sebelumnya mengungkap setidaknya setiap tahun sekitar 400.000 orang di China dan Asia Tenggara terpapar virus yang disebarkan kelelawar. Dari lima virus berlabel 'virus yang menjadi perhatian', satu virus bernama BtSY2 yang memiliki karakteristik Sars adalah virus yang membunuh 774 orang dan menginfeksi 8.000 orang dalam wabah pada tahun 2003. Sedangkan Sars-Cov-2 menyebabkan pandemi Covid-19 di dunia.

Virus BtSY2 memiliki domain pengikat reseptor yang sangat mirip dengan Sars-Cov-2. Karena sangat mirip, maka virus itu dapat menginfeksi manusia.

"Ini sedekat virus BANAL kelelawar dari Laos, dan virus hewan terdekat yang pernah kami lihat dari China," jelas Profesor Holmes merujuk pada temuan virus itu pada kelelawar di Laos tahun lalu.

Virus Corona baru yang berbahaya itu ditemukan setelah dilakukannya Kongres One Health di Singapura awal bulan November. Dalam kongres itu, para ahli menjelaskan beberapa virus Corona memiliki asal yang sama dengan Sars-Cov-2.

"Kita perlu mengurutkan seluruh genom virus dari virus kelelawar yang bersirkulasi ini, bukan hanya potongan kecil karena mereka bermutasi dan bergabung kembali secara konstan," jelas Profesor Joel Wertheim, ahli biologi evolusi di University of California San Diego.

"Jika kita tidak mengurutkan potongan kecil genom virus kelelawar ini, kita mungkin kehilangan bagian penting yang mengungkapkan asal Sars-CoV-2," tutupnya.

(mdk/tin)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.

Baca Selengkapnya
Macam-Macam Virus dan Pengaruhnya pada Tubuh, Perlu Diwaspadai

Macam-Macam Virus dan Pengaruhnya pada Tubuh, Perlu Diwaspadai

Terdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.

Baca Selengkapnya
Menahan Tangis, Ini Momen Haru Ibu di Palu Wakili Putrinya yang Meninggal Sebelum Wisuda

Menahan Tangis, Ini Momen Haru Ibu di Palu Wakili Putrinya yang Meninggal Sebelum Wisuda

Momen orang tua wakili anaknya yang meninggal sehari sebelum wisuda ini viral, bikin sedih.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya