Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Marzuki: Enggak usah lobi-lobi orang DPR

Marzuki: Enggak usah lobi-lobi orang DPR Marzuki Alie. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Mantan Ketua DPR Marzuki Ali mengatakan, dugaan korupsi pada proyek e-KTP terjadi karena adanya lobi tender yang dilakukan oleh pemerintah.

"Karena tander pemerintah, yang ngambil uang dari pemerintah yang bagi uang juga pemerintah, itu sebabnya," kata Marzuki, di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/3).

Menurut Marzuki, kunci utama mencegah munculnya permasalahan seperti e-KTP adalah pemerintah tidak lagi melakukan lobi terhadap anggota DPR. Maka DPR pasti akan bersih.

"Kuncinya di pemerintah. Enggak usah lobi-lobi orang DPR. Jamin deh DPR bakalan bersih," ujarnya.

Dia juga mengatakan, pemerintah melakukan lobi kepada anggota DPR karena ada faktor dorongan dari investor.

"Saya sudah berkali sampaikan tapi tetap pemerintah melakukan lobi karena dipengaruhi investor," ungkapnya.

Marzuki menambahkan, alur pemerintahan hingga akhirnya memutuskan melobi anggota DPR.

"Ada tiga pihak, pengusaha, pemerintah dan DPR. Pengusaha ngusulin proyek, pemerintah ngajuin, dia ngelobi. Pemerintah mengatur tender untuk memenangkan investor tadi," tuturnya.

"Saya sampaikan kepada pemerintah jangan berikan sesuatu kepada DPR. Jangan minta tambahan anggaran dengan DPR," tandasnya.

(mdk/hrs)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terima Banyak Keluhan dari Investor soal Kecepatan Investasi di IKN, Ini Arahan Jokowi ke Para Menteri

Terima Banyak Keluhan dari Investor soal Kecepatan Investasi di IKN, Ini Arahan Jokowi ke Para Menteri

Jokowi juga memerintahkan agar status lahan bagi investor segera ditetapkan dan diperjelas. Basuki menuturkan Jokowi akan memonitor arahan-arahan tersebut.

Baca Selengkapnya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemilihan Presiden 2024: Apa Dampaknya Bagi Para Investor?

Pemilihan Presiden 2024: Apa Dampaknya Bagi Para Investor?

Berikut dampak pemilihan presiden bagi para investor.

Baca Selengkapnya
Jokowi Klaim Banyak Investor Antre Mau Bangun IKN: Tapi Disaring Sesuai Kebutuhan

Jokowi Klaim Banyak Investor Antre Mau Bangun IKN: Tapi Disaring Sesuai Kebutuhan

Pemerintah melakukan verifikasi dan penyaringan investor sesuai kebutuhan di IKN.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun

Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun

Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.

Baca Selengkapnya
Pemilu Berjalan Sukses, Jokowi Ingin Investor Lebih Banyak Tanam Modal di Indonesia

Pemilu Berjalan Sukses, Jokowi Ingin Investor Lebih Banyak Tanam Modal di Indonesia

Diakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bicara RUU Perampasan Aset: Kunci Ada di DPR!

Jokowi Bicara RUU Perampasan Aset: Kunci Ada di DPR!

Jokowi menegaskan pemerintah telah mendesak agar RUU tersebut segera diketok di DPR

Baca Selengkapnya
DPR RI Setujui Usulan Pemerintah soal Pilkada Hanya 1 Putaran

DPR RI Setujui Usulan Pemerintah soal Pilkada Hanya 1 Putaran

Ketua Baleg DPR RI, Supratman Andi Agtas menjelaskan pemenang Pilkada tak perlu memperoleh suara 50+1 seperti pada aturan Pilpres.

Baca Selengkapnya