Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kronologi saat satu keluarga memburu & menembaki orangutan dengan 120 peluru

Kronologi saat satu keluarga memburu & menembaki orangutan dengan 120 peluru lima pembunuh orangutan ditangkap. ©istimewa

Merdeka.com - Polisi telah menangkap lima pelaku penembakan Orangutan (Pongo Pygmaeus) di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Kelimanya memberondong 100 kali tembakan ke orangutan tersebut. Mereka sudah ditetapkan sebagai tersangka dan kini meringkuk di penjara.

Penyidik mengurai peran masing-masing pelaku. Adalah Muis (36), yang kali pertama melihat Orangutan di kebunnya, Sabtu (3/2) pagi, sekitar pukul 06.00 Wita. Sambil membawa senapan angin, dia melihat Orangutan bergelantungan di atas pohon. Muis yang pertama kali menembak Orangutan itu.

Lantaran Orangutan bergelagat melawan, Muis meminta bantuan Nasir (55) yang kemudian datang bersama cucunya, He (13) dengan membawa 3 pucuk senapan angin. Sekitar pukul 09.00 Wita, Orangutan bergerak melarikan diri. Muis dan Nasir mengejar hingga Orangutan terdesak di danau kecil sekitar kebun.

"Mereka menghalau dari pinggir danau, dan kemudian melakukan penembakan," kata Kapolres Kutai Timur AKBP Teddy Ristiawan, dalam penjelasannya kepada wartawan di Mapolres Kutai Timur, Sabtu (17/2).

Belakangan, He juga ikut membantu Muis dan Nasir mengusir Orangutan yang terdesak di danau itu dengan menembak menggunakan senapan angin.

"He ini kemudian mengambilkan peluru, dan mengganti senapan angin yang rusak dengan mengganti senapan angin milik Andi. Andi kemudian datang ikut membantu, menembaki Orangutan yang terdesak di tengah danau, di atas ranting pohon kering," ujar Teddy.

Rustam (37) datang membantu menembaki orangutan itu menggunakan senapan angin milik empat orang sebelumnya.

"Penembakan Orangutan itu selesai sekitar jam 11. Total lebih dari 120 butir peluru senapan angin yang dihabiskan, karena tiap kotak ada 60 butir. Karena demikian banyak, mereka tidak bisa lagi hitung jumlahnya," terang Teddy.

Penangkapan kelimanya, dilakukan kepolisian Kamis (15/2) sekitar pukul 15.00 Wita, dan ditetapkan sebagai tersangka, Jumat (16/2) kemarin. Nasir, Rustam, Andi dan He, adalah satu keluarga. Sementara Muis, adalah tetangga di Desa Teluk Pandan.

Penyidik menjeratnya dengan pasal 21 (1) junto pasal 40 (2) Undang-undang No 05 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya junto pasal 55 dan 64 KUHP. "Ancaman penjara paling lama 5 tahun, dan denda Rp 100 juta," ucap Teddy.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kronologi Terungkapnya Kasus Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi, Tusuk hingga 20 Kali

Kronologi Terungkapnya Kasus Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi, Tusuk hingga 20 Kali

"Begitu di sana kita olah TKP, barbuk hanya pisau saja, pisau sempat dicuci, pisau dapur."

Baca Selengkapnya
Pegang Istri Orang, Nyawa Melayang dengan Luka Tusuk dari Kepala Hingga Kaki

Pegang Istri Orang, Nyawa Melayang dengan Luka Tusuk dari Kepala Hingga Kaki

Kedua pelaku menyerahkan diri setelah dilakukan pendekatan dengan keluarga.

Baca Selengkapnya
Kronologi Ibu dan Anak Meninggal Dunia Tertimpa Truk Tambang di Parung Panjang

Kronologi Ibu dan Anak Meninggal Dunia Tertimpa Truk Tambang di Parung Panjang

Ibu dan anak itu meninggal dunia usai tertimpa truk atau angkutan khusus tambang yang melintasi desa tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis

Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).

Baca Selengkapnya
Bagaimana Orangtua Bisa Menjawab Pertanyaan Anak ketika Kita Tidak Tahu Jawabnya?

Bagaimana Orangtua Bisa Menjawab Pertanyaan Anak ketika Kita Tidak Tahu Jawabnya?

Anak memiliki rasa penasaran yang tinggi sehingga mereka bisa melontarkan banyak pertanyaan.

Baca Selengkapnya
Ditinggal Orangtua Kerja, Bocah Tujuh Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Rusun

Ditinggal Orangtua Kerja, Bocah Tujuh Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Rusun

Pihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.

Baca Selengkapnya
Ngeri, Orang Ini Temukan 92 Ekor Ular Derik di Dalam Rumahnya

Ngeri, Orang Ini Temukan 92 Ekor Ular Derik di Dalam Rumahnya

Penemuan 92 ekor ular di rumah yang menimbulkan kepanikan.

Baca Selengkapnya
Kronologi Mayat Pria Mengambang di Kali Kolong Tol Ancol

Kronologi Mayat Pria Mengambang di Kali Kolong Tol Ancol

AR (38) ditemukan tewas mengambang siang tadi oleh dua saksi mata

Baca Selengkapnya