Kementerian PUPR: Jembatan Tuban roboh karena kelebihan beban
Merdeka.com - Jembatan cincin lama di ruas Tuban-Widang, Jawa Timur roboh, Selasa (17/4). Insiden ini terjadi sekitar pukul 11.05 WIB. Dua orang tewas akibat peristiwa itu.
Direktorat Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR, Ari Setiadi menuturkan, robohnya jembatan cincin lama disebabkan faktor kelebihan beban (overload).
"Ada 3 truk yang melewati jembatan, dengan 1 truk mengandung limbah smelter dan 2 truk tronton dengan muatan pasir. Data yang masuk dan kesimpulan sementara diakibatkan karena overload," tuturnya di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), Selasa (17/4).
Lebih jauh Ari mengungkapkan, seluruh jembatan nasional didesain untuk menahan beban minimal 45 ton dan maksimal 75 ton. Sedangkan insiden robohnya jembatan karena beban kendaraan jauh di atas batas maksimal.
"Ketiga truk kira-kira beratnya 120 ton," ungkapnya.
Pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengecek kondisi terkini jembatan cincin.
"Besok pagi ada tim ahli independen dari Kabalitbang yang akan turun di lapangan untuk menganalisis penyebabnya seperti apa dan kondisi di lapangan sisanya seperti apa," ujarnya.
Soal biaya perbaikan jembatan, Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Iwan Zarkasi memprediksi, jika pondasi dan pilar tidak rusak maka dibutuhkan dana sekitar Rp 17 miliar.
"Tapi kalau rusak ya jauh bisa diatasnya. Kami juga berdiskusi pada Direktur Jembatan, mudah-mudahan tidak rusak fondasi dan pilar," ujarnya.
"Jika rusak kita akan kirim kerangka yang baru untuk adjustment dan recovery agar bisa digunakan lagi," tambahnya.
Ditjen Bina Marga menargetkan jembatan cincin lama akan bisa kembali digunakan sebelum hari raya Idul Fitri.
"Sebelum Lebaran kita usahakan untuk bisa digunakan kembali tapi baru besok bisa dipastikan setelah penyelidikan," ucapnya.
Pihaknya turut belasungkawa kepada korban yang tewas akibat insiden ambruknya jembatan cincin lama.
"Kami berduka cita dan ini tak boleh berulang. Insiden kemarin di Cisoma 60 persen karena overload, kita tutup langsung. Kami berduka betul dengan kejadian ini," ungkapnya.
Reporter: Bawono YadikaSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baru Diresmikan September 2023, Jembatan Kloposawit Lumajang Kembali Putus Diterjang Banjir Lahar Semeru
Jembatan tersebut memiliki panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter, dibangun dengan konsep Jembatan Bailey yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 50 tahun.
Baca SelengkapnyaH-4 Lebaran 2024, Puluhan Ribu Pemudik Padati Stasiun Pasar Senen
H-4 Lebaran 2024, Puluhan Ribu Pemudik Padati Stasiun Pasar Senen
Baca SelengkapnyaWaspada, Jembatan Cipendawa Bekasi Turun hingga 10 Sentimeter Gara-Gara Baut Hilang Dicuri
Akses jalan penghubung itu ditutup sementara sejak Kamis (25/1) kemarin untuk mengantisipasi hal tak diinginkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
8 Jembatan Gantung Putus Akibat Banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara
Bencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana akan Tarik Pajak Rokok Elektrik, Pengusaha Beri Tanggapan Begini
Dampak berlakunya pajak rokok untuk rokok elektrik sifatnya sangat membebani.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Resmikan 3 Jembatan di Jateng, Ini Rincian Anggaran Biayanya
Ketiga jembatan merupakan bagian dari 37 jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa yang usianya sudah tua.
Baca SelengkapnyaTKN soal Salam 4 Jari: Kenapa Enggak Lima Jari? Dadah Sudah Selesai
Gerakan itu sebagai bentuk kepanikan lantaran elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaPenyebab Banjir Parah di Kudus, Ribuan Rumah Terendam & 6 Meninggal Dunia
Banjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca Selengkapnya