Jadi Wajah Baru Entikong, PLBN yang Dibangun Jokowi Bikin Iri Masyarakat Malaysia
Pos lintas batas pertama di Indonesia yang beroperasi sejak 1 Oktober 1989 itu kini punya penampilan keren dan membanggakan bagi warga Indonesia di perbatasan.
Daerah Entikong, Kalimantan Barat kini semakin menarik dengan hadirnya sebuah bangunan megah berbentuk rumah panjang. Dengan hiasan Burung Garuda dan ukiran adat khas Dayak yang indah, bangunan ini sukses menarik perhatian masyarakat lokal yang ada di sekitaran. Seorang demi seorang pun bahkan berkunjung untuk mengambil jepretan dari telepon genggam atau hanya sekedar meramaikan.
Ya, bangunan tersebut adalah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, perbatasan Indonesia-Malaysia. Melihat wajah Entikong sekarang ini tidak ubahnya menatap resort atau mall di Jakarta. Sejak 2015, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat diperintahkan Presiden Jokowi 'menyulap' kawasan terbelakang menjadi beranda depan.
-
Kenapa Jokowi membangun PLBN Motaain? Bagi Jokowi, pembangunan PLBN bukan hanya buat gagah-gagahan semata, dibangun untuk menyalakan ekonomi di daerah itu, jadi syarat pembangunan berkelanjutan.
-
Bagaimana BPIP memperkuat Ideologi Pancasila di Entikong? Ia mengaku, ke depan, BPIP akan bekerja sama antara PLBN dan Satuan Petugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) untuk pembinaan ideologi Pancasila untuk masyarakat perbatasan, terutama di Entikong.
-
Apa yang dilakukan BPIP di Entikong? 'Iya, saya tadi mendengar dan menyaksikan sendiri kondisi masyarakat di beranda Indonesia, di Entikong ini. BPIP hadir di sini untuk penguatan ideologi Pancasila agar rasa cinta tanah air semakin terpatri di hati dan sanubari rakyat di perbatasan,'ujarnya.
-
Apa yang Jokowi rasakan saat pertama kali ke PLBN Motaain? Masih lekat dalam ingatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pertama kali mengunjungi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur pada 2015 silam. Hal yang terpampang saat itu adalah bangunan yang terlihat kusam, cat dinding sebagian pudar, dan gundukan debu menebal di sana-sini. Terlebih, langit-langitnya tampak menganga, bagai rumah tua yang mencoba bertahan hidup.
-
Apa yang PLN bangun di IKN? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
-
Apa yang diresmikan oleh Presiden Jokowi di Purworejo? 'Kalau dulu yang namanya terminal bus image-nya itu preman, kini sudah harus hilang karena terminal bus adalah tempat pelayanan yang juga memberi dukungan pada peningkatan ekonomi dengan keterlibatan UMKM di dalamnya,' Selain Terminal Purworejo, tiga terminal lain yang diresmikan adalah Terminal Mendolo di Kabupaten Wonosobo, Terminal Purboyo di Kota Madiun, dan Terminal Patria di Kota Blitar.
"Ini masalah kebanggaan, masalah nasionalisme, masalah martabat dan harga diri kita. Kalau saya tidak mau seperti itu. Di sana saya bisa melihat, yang di sebelah sangat megah, yang di kita sangat jelek sekali. Saat itu juga saya perintahkan Menteri PU seminggu harus diruntuhkan," ujar Presiden Joko Widodo saat meresmikan PLBN Entikong, 21 Desember 2016.
PLBN Entikong sudah berubah total. Tak ada lagi tampak bangunan tua yang lusuh seperti sebelumnya. Bahkan, dulunya sering diledek seperti kandang ayam oleh si tetangga, Malaysia yang punya bangunan pos lintas perbatasan megah.
"Saya minta dua tahun harus lebih baik dari yang di sana. Inilah sebuah kebanggaan yang ingin kita bangun, bahwa kita ini negara besar. Nyatanya kita bisa kan? Asal punya niat, asal ada kemauan pasti bisa. Tidak ada yang tidak bisa kita buat," tegas Presiden.
Bangun Pasar di Sekitar PLBN untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan wilayah perbatasan tidaklah cukup sebatas bangunan fisik semata. Karena itu, Presiden Jokowi juga instruksinya untuk segera menggerakkan roda perekonomian di kawasan tersebut.
Untuk itu, di sekitar PLBN tersebut, Presiden meminta agar dibangun pasar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
"Nanti kalau tambah pasar yang besar di situ sudah ada pergerakan ekonomi. Saya kira inilah manfaat yang kita dapatkan dari adanya perbatasan di Entikong ini sebagai kawasan terdepan kita," ucap Presiden Jokowi.
Kini situasinya berubah. Pos lintas batas pertama di Indonesia yang beroperasi sejak 1 Oktober 1989, punya penampilan keren dan membanggakan bagi warga perbatasan.
"Presiden Jokowi tidak saja memberikan kebahagian bagi kami yang tinggal menetap di tapal batas negara Entikong, tetapi juga kebanggaan yang tiada tara sebagai warga negara yang selama ini dianggap sebelah mata oleh negara jiran," ujar Honoris Yance, warga sekitar PLBN Entikong.
Habiskan Dana Miliaran untuk Rombak Total PLBN
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) merupakan pelaksana konstruksi yang dipercaya pemerintah untuk melakukan perombakan total Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat dengan nilai proyek Rp152,49 miliar.
Lingkup pekerjaan perseroan meliputi struktur, arsitektur, mechanical, eletrical, plumbing, dan elektronika. Pada tahap pertama, pekerjaan difokuskan kepada pembangunan bangunan utama, kargo, utilitas dan pos pemeriksaan.
Selain bangunan utama PLBN, di dalamnya terdapat pemeriksaan kargo kedatangan dan keberangkatan, mes pegawai, klinik, rumah detensi, masjid, pasar tradisional, area parkir, terminal barang dan penumpang.
Selain itu, PLBN Entikong yang memiliki luas lahan 10,26 Ha dan bangunan seluas 19.431 m2 di zona inti, sub inti, dan pendukung, juga memiliki alur untuk pedestrian yang apik.
Area pemeriksaan keimigrasian pun jauh lebih modern layaknya fasilitas serupa di bandara. Biasanya, Tugu Garuda dan hiasan motif Dayak menjadi spot foto yang banyak dipilih oleh pelintas batas.
Tekad Jokowi membangun perbatasan tak saja sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menebalkan kemampuan dan kebanggaan pada negeri sendiri.
Tidak salah jika ada warga Serian di Sarawak, Malaysia menguraikan keinginannya untuk saling bertukar pemimpin setelah menyaksikan PLBN Entikong yang megah dan maraknya pembangunan infrastruktur di Indonesia.