Hasil SBMPTN Sulit Diakses, Ini Penjelasan Panitia
Merdeka.com - Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Ravik Karsidi mengatakan, hasil seleksi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) sudah bisa diketahui siswa melalui snmptn.ac.id. Namun hari ini banyak siswa yang mengeluhkan website tersebut sulit atau bahkan tidak bisa diakses.
Ravik Karsidi tak memungkiri adanya kendala tersebut. Menurut Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) itu, penyebabnya karena pada saat yang sama ada ratusan ribu orang berbondong-bondong mengakses website tersebut.
"Memang tadi beberapa saat laman kami mengalami masalah. Alhamdulillah sekarang laman pendaftaran SNMPTN 2019 web.snmptn.ac.id sudah selesai diperbaiki," katanya, Senin (4/2).
Atas kejadian tersebut, dia meminta kepada para siswa agar tidak panik. Karena proses pendaftaran lanjutan masih bisa dilakukan dalam jangka waktu yang cukup panjang.
"Kami mengimbau para siswa agar tidak perlu panik. Masih banyak waktunya untuk melanjutkan proses pendaftaran bagi siswa yang eligibel. Pendaftaran bisa dilakukan sejak hari ini pukul 14.00 WIB sampai 14 Februari 2019," jelasnya.
Lebih lanjut Ravik menerangkan, jumlah siswa yang berhak mendaftar di SNMPTN 2019 ialah sebanyak 613.860 orang. Mereka berasal dari 14.744 sekolah di seluruh Indonesia. Para siswa yang memenuhi kriteria pemeringkatan dapat segera mendaftarkan diri dengan masuk laman web.snmptn.ac.id menggunakan dengan menggunakan NISN dan passwordnya.
"Siswa kemudian mengisi biodata dan mengunggah dokumen-dokumen seperti pas foto dan dokumen prestasi," katanya.
Sedangkan untuk siswa pendaftar pada program studi bidang seni dan olahraga, imbuh Ravik, wajib mengunggah portofolio dan dokumen bukti keterampilan yang telah disahkan oleh kepala sekolah.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rektor Universitas Pancasila Mangkir Hari Ini, Pemeriksaan Dijadwalkan Ulang 29 Februari
ETH meminta penundaan pemeriksaan hingga Kamis, 29 Februari
Baca SelengkapnyaUsai Diperiksa Polisi, Rektor UP Nonaktif Bersikukuh Ada Unsur Politisasi di Balik Laporan Pelecehan Seksual
ETH telah mengklarifikasi kepada penyidik Polda Metro Jaya terkait laporan dugaan pelecehan seksual terhadapnya.
Baca SelengkapnyaNonaktifkan ETH Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual, 8 Kandidat Bersaing Jadi Rektor Universitas Pancasila
Keputusan menonaktifkan ETH ini berdasarkan hasil Rapat Pleno Yayasan pada hari Senin 26 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sederet Intimidasi kepada Korban Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila
Dugaan pelecehan terjadi pada Februari 2023 bersamaan dengan almarhum ayahnya sakit.
Baca SelengkapnyaRektor Nonaktif Universitas Pancasila Dipastikan Hadiri Pemeriksaan Polisi Besok
Ade Ary menambahkan alasan penundaan karena di hari yang sama sudah terjadwal ada agenda atau kegiatan yang lain di kampus.
Baca SelengkapnyaTKN soal Salam 4 Jari: Kenapa Enggak Lima Jari? Dadah Sudah Selesai
Gerakan itu sebagai bentuk kepanikan lantaran elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat.
Baca SelengkapnyaRespons Melki Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI, Benarkah Buntut Kritik Pemerintah?
Tudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.
Baca SelengkapnyaKemendikbud Turun Tangan Usut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila
Korban dugaan pelecehan seksual dilakukan rektor Universitas Pancasila sebelumnya menyurati Kemendikbud.
Baca SelengkapnyaEndus Kejanggalan & Tak Transparan, Eks Ketua BEM UI Minta Kasusnya Ditinjau Ulang
Melki Sedek mengatakan, pada dasarnya menghargai proses investigasi yang dilakukan Satgas PPKS UI dan tak menghindar.
Baca Selengkapnya