Dibisiki Kelas Kurang, Jokowi Bangun Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Habiskan Rp200 M
Pembangunan Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa Tengah, yang ditandai dengan pelatakan batu pertama atau groundbreaking yang dilakukan Presiden Joko Widodo, Rabu (3/1).
Saat ini, ada 17.000 mahasiswa dengan 11 fakultas di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
"Tadi Pak Rektor menyampaikan mahasiswanya sudah berjumlah 17.000 mahasiswa, fakultasnya ada 11 fakultas. Bisik- bisik memang ruang kuliahnya kurang, sehingga perlu dibangun gedung baru yang lantainya 14 lantai. Ini menjadi tertinggi mungkin di Purwokerto."
Kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (3/1).
@merdeka.com
"Tadi juga Pak Rektor bisik-bisik habisnya kurang lebih Rp200 miliar. Ini bener-bener sudah dihitung Rp200 miliar, bener ndak? Kalau bener Rp200 miliar biar dibangun PU," ujarnya.
berita untuk kamu.
"Tapi jangan Rp200 (miliar) nanti dihitung Pak Menteri (PUPR), jadi Rp400 (miliar), waduh double nanti. Kalau Rp200 miliar nanti biar dikerjakan Pak Menteri PU. Saya liat tadi desainnya juga sangat bagus."
Kata Jokowi
@merdeka.com
Jokowi menambahkan, Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada tahun 2030. Di mana jumlah penduduk akan didominasi usia produktif. Jokowi menuturkan ini akan menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk melompat menjadi negara maju.
"Dalam peradaban sebuah negara itu hanya sekali akan kita peroleh (bonus demografi). Dan biasanya sebuah negara kalau dapat bonus demografi itu bisa melompatkan negara itu menjadi negara maju atau tidak. diberikan kesempatan untuk melompat jadi negara maju atau tidak."
Ujar Jokowi
@merdeka.com
Jokowi menyebut pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci agar Indonesia bisa melompat menjadi negara maju. Oleh sebab itu, dia menekankan pentingnya penyiapan talenta masa depan agar kesempatan menjadi negara maju tak hilang begitu saja.
"Yang namanya future talent, kebutuhan talent mana yang harus kita butuhkan. Sehingga kesempatan itu (tidak) hilang begitu saja. Kalau sudah hilang, nyari opportunity seperti itu sudah sangat sulit," ucapnya.
Dia juga mengingatkan masyarakat soal pentingnya kepemimpinan nasional di tahun 2024, 2029, dan 2034. Jokowi menuturkan pimpinan nasional harus memiliki visi bagaimana membawa Indonesia menjadi negara maju.
"Di situ kunci menentukan negara ini bisa jadi negara maju atau tidak. Pimpinan nasional itu tau membawa negara ini maju ke arah apa dia harus mengerti. Sehingga saya sampaikan berhati-hati. Kita semuanya harus hati-hati karena ini kesempatan yang diberikan sekali dalam peradaban sebuah negara," kata Jokowi.
"Gerbangnya sudah kelihatan. Tinggal buka dan ngisinya. Kalau buka dan ngisinya bener, tepat, itulah negara maju Indonesia yang kita impi-impikan akan bisa kita capai," imbuh Jokowi.
- Lizsa Egeham
Terkait aksi ini memang tidak dihadiri Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama, namun aksi tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.
Baca SelengkapnyaCivitas akademika Universitas IBA Palembang turut menyampaikan keprihatinan pada kondisi negara menjelang Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Staf Khusus Presiden Jokowi menilai ragam kritik yang ditujukan dalam petisi itu sebenarnya tidak terbukti.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengatakan Indonesia dapat menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan ke depan.
Baca SelengkapnyaDi acara nanti, Presiden Jokowi akan meresmikan Gedung Kampus Terpadu UNU Yogyakarta
Baca SelengkapnyaPengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3).
Baca SelengkapnyaSaat akan mengakhiri pemerintahannya, Presiden bisa mengambil sikap yang tidak menodai prinsip-prinsip utama.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, bangsa yang baik dan terhormat adalah bangsa yang menghormati pemimpin-pemimpinnya
Baca Selengkapnya