BNPB Minta Warga Sekitar Gunung Salak Waspadai Tanah Longsor
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membenarkan terjadinya tanah longsor di Gunung Salak, Provinsi Jawa Barat. Longsoran dipicu hujan lebat dan angin kencang pada Senin (21/9) lalu. Kepala BNPB, Doni Monardo, meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mengingatkan masyarakat yang berada di kawasan Gunung Salak agar berhati-hati.
"Jangan sampai kena material longsor. Kalau ada yang berisiko, ambil langkah mengungsi selama musim hujan," kata Doni, Sabtu (26/9).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, mengatakan berdasarkan laporan Resort PTNW Gunung Salak 1 pada Kamis (24/9), curah hujan mengakibatkan debit air Sungai Cikedung meluap dan longsoran di bibir sungai. Luapan Sungai Cikedung dipicu oleh rusaknya jalur sungai, seperti pendalaman dan pelebaran jalur sungai, serta kerusakan lain di bagian hilir.
Beberapa catatan terkait dengan kerusakan yang teridentifikasi yakni tertutupnya akses jalan dari Kampung Palalangon dan Kampung Loji serta longsor di tiga wilayah yang menimpa rumah warga, musala dan jembatan penghubung Palalangan dan Loji.
"Hasil survei hulu Sungai Cikedung dan Cisereh di puncak Gunung Salak-3 menyebutkan terdapat longsoran di sepanjang bibir hulu sungai akibat hujan deras pada Senin lalu," katanya.
Raditya menyebut, bencana longsor tersebut murni akibat fenomena alam. Berdasarkan pemantauan Tim Resort Salak-1 dan PSSEJ tidak menemukan adanya bekas penebangan liar.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan peringatan dini cuaca, khususnya pada 26 dan 27 September 2020. Prediksi BMKG menyebutkan Jawa Barat termasuk salah satu wilayah dengan potensi hujan lebat yang diikuti petir atau kilat dan angin kencang.
Sedangkan pada 28 September 2020, potensi hujan masih dapat terjadi dengan disertai petir atau kilat dan angin kencang. "Warga diimbau waspada dan siap siaga," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“Maka dalam rencana jangka panjang kami merekomendasikan supaya masyarakat direlokasi ke tempat yang lebih aman," kata Abdul
Baca SelengkapnyaUntuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gempa susulan terjadi pascagempa yang mengguncang sejumlah kawasan di Jawa Timur, Jumat (22/3).
Baca SelengkapnyaMasyarakat dan pendaki diharapkan dapat menaati kebijakan tersebut.
Baca SelengkapnyaPenangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaBPBD meminta pengendara selalu waspada jika melintasi jalan tersebut.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaPopulasi jalak bali atau curik di Taman Nasional Bali Barat (TNBB) terus bertambah. Burung ini merupakan salah satu satwa langka dari Pulau Dewata
Baca Selengkapnya