Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Barat dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 2 Jawa Barat, Senin (13/9) menyalurkan 10 ribu dosis vaksin Covid-19 ke Kabupaten Garut. Vaksin itu akan disuntikkan kepada masyarakat yang berkaitan dengan perbankan.

Kepala BI KPw Jabar Herawanto mengatakan, vaksin yang disalurkan merupakan bagian dari skema penanggungan beban antara pemerintah dan Bank Indonesia.

"Ini di luar pakem sebenarnya, jadi sangat-sangat sifatnya extraordinary bank central menyediakan pendanaan ratusan triliun demi untuk mendukung bergeraknya perekonomian Indonesia. Ini merupakan suatu yang extraordinary, tetapi mau tidak mau tentunya harus dilakukan. Salah satu bentuk dari pembiayaan tersebut tentunya adalah vaksinasi, dan oleh karena itu kemudian muncullah 10 juta alokasi khusus untuk industri jasa keuangan dan sistem pembayaran," kata Herawanto.

Sementara itu, Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat, Indarto Budiwitono menyebut bahwa ada target 10 juta penerima vaksin se-Indonesia yang merupakan pegawai dan nasabah dari industri keuangan. Hingga saat ini, pihaknya baru bisa memfasilitasi untuk 438 ribu dosis vaksin.

"Kemarin datang sekitar 42 ribu (vaksin) yang tahap pertama, kemudian datang lagi 112 ribu sudah datang, dan juga barusan kemarin datang lagi 93 ribu. Ini merupakan sebuah game changer atau pengubah dalam pengendalian wabah Covid-19, yang bisa meningkatkan kepercayaan diri dan berdampak pada meningkatnya imunitas pada diri seseorang," sebutnya.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengungkapkan bahwa vaksin dari BI dan OJK Jabar akan langsung disebarluaskan ke puskesmas-puskesmas yang ada di Kabupaten Garut. Ke-10 ribu dosis vaksin itu utamanya akan disuntikkan kepada warga yang berkaitan dengan perbankan, seperti nasabah bank dan lainnya.

Walau begitu, menurutnya, tidak tertutup kemungkinan vaksin tersebut akan disuntikkan kepada masyarakat umum yang tidak berkaitan dengan perbankan. "Kan semua warga Garut harus ada itu (vaksinasi)," ungkapnya.