Balai Besar Penelitian Salatiga Produksi 2 Juta Telur Nyamuk Wobachia Tiap Pekan, Jika Berkembangbiak 60% Disetop
Khusus nyamuk yang d
Khusus nyamuk yang d
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga menyatakan setiap minggunya memproduksi 2 juta telur nyamuk aedes aegypti Wolbachia.
Nantinya 2 juta telur nyamuk Wolbachia akan disebar dibiarkan berkembangbiak secara alami dan tidak merusak proses alam di pemukiman penduduk.
@merdeka.com
Bila dikalkulasikan selama sebulan, ada sebanyak delapan juta telur nyamuk Wolbachia yang dihasilkan. Khusus nyamuk dari Salatiga, disebar atau diuji coba di Bandung dan Bontang.
Hasil sementara dari uji coba penyebaran nyamuk Wolbachia, terdapat penurunan kasus demam berdarah dengue (DBD) sampai 77 persen.
Bahkan, ia juga mengklaim jumlah pasien rawat inap di dua daerah tersebut menurun menjadi 86 persen dan jumlah fogging juga berkurang 83 persen.
Adapun bakteri wolbachia yang dibawa nyamuk aedes aegypti juga bisa efektif menghambat virus dengue yang menjadi penyebab demam berdarah. Yang perlu dikhawatirkan bukanlah nyamuknya. Melainkan virus yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti.
"Setelah nyamuk berwolbachia dikembangkan dan diuji coba, kasus demam berdarah bisa ditekan," ujarnya.
Selain itu, di luar Bontang dan Bandung, ia menekankan ada tiga daerah yang menjadi sasaran uji coba nyamuk Wolbachia. Antara lain Jakarta Barat, Semarang, Kupang.
Menurutnya, yang perlu dilakukan dalam mengembangbiakan nyamuk Wolbachia. Bahkan warga masing-masing daerah perlu diberi pemahaman secara detail mengenai manfaat dari nyamuk Wolbachia.
"Karena inovasi ini berhasil menurunkan kasus demam berdarah secara signifikan. Tapi memang ini tidak meninggalkan cara lain seperti pemberantasan sarang nyamuk dan 3M atau menguras, menutup, mengubur tempat yang berpotensi menjadi tempat kembangbiak nyamuk," tutupnya.
Musim kemarau panjang yang terjadi berpotensi menganggu panen sawit di perkebunan.
Baca SelengkapnyaKemenkes telah menebar jentik nyamuk Wolbachia di lima kota endemis dengue di Indonesia sepanjang 2023. Nyamuk ini diyakini mampu menurunkan kasus DBD.
Baca SelengkapnyaOdading yang diproduksi di Desa Cibolang Kaler dikenal lebih enak dari odading lainnya.
Baca SelengkapnyaPengelola dinilai lalai dalam mengelola wahana jembatan kaca, sebab bahan kaca yang digunakan tidak memiliki izin.
Baca SelengkapnyaAmran mengatakan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah merupakan sebuah keharusan untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada.
Baca SelengkapnyaPeneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) Adi Utarini atau akrab disapa Uut buka-bukaan terkait nyamuk wolbachia.
Baca SelengkapnyaSelain Pempek, Palembang memiliki kuliner khas lainnya yang tak kalah lezat.
Baca SelengkapnyaSang eks Panglima TNI memberikan hadiah yang telah lama dinanti si pengusaha burung perkutut.
Baca SelengkapnyaImbasnya sejumlah peralatan yang digunakan untuk kegiatan syuting hilang digondol maling.
Baca Selengkapnya