Aksi donor kornea mata 3 ribu jemaah Ahmadiyah pecahkan rekor

Merdeka.com - Ribuan jemaah Ahmadiyah mendonorkan kornea matanya untuk masyarakat yang sangat membutuhkan. Aksi serentak ini diikuti oleh pengikut Ahmadiyah dari berbagai daerah di Indonesia.

Ketua Jemaah Ahmadiyah Kota Semarang, Ibnu Sartono Minggu (23/7), mengungkapkan aksi donor kornea mata bertujuan meringankan beban warga yang mengalami gangguan penglihatan baik sejak lahir maupun yang disebabkan oleh kecelakaan.

Sebanyak 3.000 jemaah yang tergerak hatinya menyumbangkan korneanya jika mereka wafat nanti. Aksi donor mata ini dilakukan dengan menandatangani surat perjanjian hitam di atas putih sebagai bentuk donor kornea matanya.

"Alhamdulillah, kegiatan yang kami gelar ternyata juga memecahkan rekor dunia sebagai donor kornea terbanyak di Indonesia," ungkap Ibnu usai acara Minggu (23/7) di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Ibnu menjelaskan aksi donor kornea mata itu digelar pada saat acara Seminar Nasional bertajuk 'Gerakan Donor Mata dan Workshop Eksisi Kornea Mata' di kantor Pusat Jemaah Ahmadiyah Indonesia, bertempat di Gedung Baiturahmat, Jalan Balikpapan Timur Nomor 10, Jakarta Pusat.

"Saat dinyatakan memecahkan rekor dunia, Ketua Museum Rekor Indonesia (MURI), Jaya Suprana langsung menyerahkan plakat rekor MURI kepada pimpinan pusat jemaah Ahmadiyah," jelas Ibnu.

Ibnu mengungkapkan aksi donor kornea mata berangkat dari inisiatif dan aspirasi dari Pimpinan Pusat Ahmadiyah dan kemudian langsung mendapatkan respons positif dan diikuti oleh ribuan jemaahnya.

"Kami tak menyangka ternyata jumlah pendonor sangat banyak dan diluar perkiraan semula. Paling tidak, apa yang kami lakukan dapat menginspirasi umat muslim lainnya untuk membantu sesama manusia tanpa memandang ras, agama maupun golongannya," ungkap Ibnu.

Ibnu menargetkan jika aksi donor kornea mata nanti bisa mengumpulkan sebanyak 10.000 calon pendonor.

Ibnu menambahkan, kegiatan rutin tahunan ini sudah membantu pengobatan bagi 516 orang yang mengalami kerusakan kornea mata.

"Ingin kami tunjukan bentuk solidaritas kami kepada sesama umat manusia yang mengalami kesusahan. Sehingga keberadaan kami bisa diberikan tempat yang sama dengan umat dan golongan lainya ditengah-tengah masyarakat Indonesia," pungkasnya.