Merdeka.com - Daihatsu Indonesia bakal menaikkan harga jual mobilnya, karena faktor pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Menurut catatan pabrikan otomotif terbesar kedua di Indonesia ini, di periode Januari-Oktober tahun ini, kurs rupiah terus melemah menjadi di level Rp 15.200 dari Rp 13.500.

Amelia Tjandra, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), menjelaskan kondisi pelemahan rupiah ini tentu berdampak baik, secara langsung maupun tidak langsung, seperti pada biaya produksi. Karena sebagian material produksi masih menggunakan kurs dolar Amerika, sebagai acuan di berbagai lini industri, termasuk di sektor otomotif.

Meski rupiah terus melemah, Daihatsu tidak serta merta menaikan harga jualnya, karena tidak ingin membuat permintaan turun secara drastis. Namun, melihat kondisi rupiah yang sulit kembali ke posisi awal di level Rp 13 ribuan, Daihatsu akan menyesuaikan harga jual kendaraannya, sehingga kenaikan harga mobil Daihatsu segera dilakukan dalam waktu dekat.

“Inilah saat tepat bagi masyarakat Indonesia untuk membeli mobil Daihatsu dengan harga yang lebih menguntungkan. Karena harga mobil Daihatsu akan segera naik,” ungkap Amelia Tjandra di Jakarta, Senin (5/11).

Di Indonesia, Daihatsu memiliki beberapa model, seperti Astra Daihatsu Ayla, Sigra, Xenia, Terios, Luxio, Gran Max, dan Sirion di segmen mobil penumpang.

Sebelumnya, salah satu diler Daihatsu, PT Astra International-Daihatsu Sales Operation, mengungkapkan pada Oktober lalu harga mobil Daihatsu, naik Rp 1-2 juta. Kenaikan ini didorong realisasi standar emisi Euro-4 untuk mobil bermesin bensin produksi Oktober tahun ini. Karena ada penambahan komponen mesin untuk memenuhi standar Euro-4.