7 Penyakit pada Sistem Peredaran Darah yang Patut Diwaspadai, Perhatikan Gejalanya
Ada banyak penyakit sistem peredaran darah yang mengganggu proses kompleks pendistribusian darah ke seluruh tubuh.
Ada banyak penyakit sistem peredaran darah yang mengganggu proses kompleks pendistribusian darah ke seluruh tubuh.
7 Penyakit pada Sistem Peredaran Darah yang Patut Diwaspadai, Perhatikan Gejalanya
Sistem peredaran darah, yang disebut juga sistem kardiovaskular, terdiri dari jantung dan pembuluh darah yang mengalir ke seluruh tubuh. Sistem ini memberikan nutrisi dan oksigen ke seluruh sel tubuh. Oksigen yang kita hirup bercampur ke dalam darah di paru-paru, dan jantung memompa darah ini ke seluruh bagian tubuh. Setiap detak jantung merupakan kontraksi jantung saat memompa darah ke seluruh tubuh.
Jantung memiliki empat ruang: atrium kiri, atrium kanan, ventrikel kanan, dan ventrikel kiri. Semuanya dipisahkan oleh katup satu arah, artinya darah hanya bisa mengalir ke satu arah. Darah dibawa ke jantung melalui vena, dan kembali ke seluruh tubuh melalui arteri.
Ada banyak penyakit sistem peredaran darah yang dapat menyerang, di mana semuanya mengganggu proses kompleks pendistribusian darah ke seluruh tubuh. Gangguan, penyumbatan, atau penyakit yang mempengaruhi cara jantung atau pembuluh darah memompa darah dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit jantung atau stroke.
Komplikasi ini bisa muncul karena berbagai faktor, mulai dari genetik hingga gaya hidup. Pada artikel ini, akan dijelaskan tentang ragam penyakit sistem peredaran darah yang penting diketahui. Simak ulasannya.
-
Apa gejala demam berdarah yang harus diwaspadai? Beberapa gejala yang harus diwaspadai oleh orangtua saat anak mengalami perburukan DBD antara lain tidak adanya perbaikan kondisi setelah suhu tubuh menurun, anak terus menolak makan dan minum, nyeri perut hebat, lemah, lesu, dan keinginan anak untuk terus tidur. Selain itu, perubahan perilaku seperti marah-marah, pucat, tangan dan kaki yang dingin, perdarahan, serta tidak buang air kecil lebih dari 4-6 jam juga perlu diperhatikan.
-
Kapan gangguan sistem peredaran darah terjadi? Tubuh kita akan mengalami gangguan pada sistem peredaran darah ketika gravitasi melemah.
-
Kenapa Darah Tinggi berbahaya? Seperti diketahui, tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit berbahaya dan memiliki sifat membunuh secara diam-diam. Sebab, Anda tidak bisa mengetahui penyakit ini kecuali dengan mengukur tekanan darah.
-
Apa saja jenis kelainan pembuluh darah yang menyebabkan stroke? Kelainan yang dapat menyebabkan kondisi ini sama dengan apa yang terjadi pada penyakit Takayasu Arteritis dan moyamoya. Takayasu adalah kondisi dimana pembuluh darah pada otak menyempit atau buntu. Sementara moyamoya adalah penyempitan pembuluh darah pada area leher menuju otak.
-
Apa saja jenis sakit kepala yang perlu diwaspadai? Ada beberapa jenis sakit kepala yang perlu diwaspadai. Pasalnya, bisa saja sakit kepala yang Anda alami itu akan berakibat fatal pada masalah kesehatan Anda.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
Jenis-Jenis Penyakit pada Sistem Peredaran Darah
Mengutip laman Healthline dan Medical News Today, terdapat 7 jenis penyakit pada sistem peredaran darah yang umum terjadi. Berikut penjelasan masing-masing di antaranya;
1. Tekanan darah tinggi
Penyakit pada sistem peredaran darah yang pertama adalah darah tinggi. Tekanan darah adalah ukuran seberapa besar kekuatan yang digunakan untuk memompa darah melalui arteri. Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi, berarti tekanannya lebih tinggi dari yang seharusnya.
Tekanan darah tinggi dapat merusak jantung dan menyebabkan penyakit jantung, stroke, atau penyakit ginjal. Penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa pun, sehingga sering disebut sebagai “pembunuh dalam diam”.
2. Aterosklerosis dan penyakit arteri koroner
Penyakit pada sistem peredaran darah yang kedua adalah aterosklerosis dan penyakit arteri koroner. Aterosklerosis, juga dikenal sebagai pengerasan arteri, terjadi ketika plak menumpuk di dinding arteri dan akhirnya menghambat aliran darah. Plak terbuat dari kolesterol, lemak, dan kalsium.
Sementara itu, penyakit arteri koroner menunjukkan adanya penumpukan plak di arteri telah menyebabkan arteri menyempit dan mengeras. Gumpalan darah selanjutnya dapat menyumbat arteri. Penyakit arteri koroner berkembang seiring waktu. Anda bisa mengidapnya tetapi tidak menyadari gejala apa pun. Namun terkadang kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dada atau sensasi berat di dada.
3. Serangan jantung
Penyakit pada sistem peredaran darah yang ketiga adalah serangan jantung. Serangan jantung terjadi ketika tidak ada cukup darah mencapai jantung. Hal ini bisa terjadi akibat penyumbatan arteri. Serangan jantung merusak otot jantung dan merupakan keadaan darurat medis.
Segera cari bantuan media atau minta orang lain menelepon jika Anda memiliki gejala seperti:
- nyeri di bagian tengah atau kiri dada yang terasa tidak nyaman, tertekan, dan penuh.
- nyeri yang menjalar dari rahang, bahu, lengan, atau punggung.
- sesak napas.
- berkeringat.
- mual
- detak jantung tidak teratur
- ketidaksadaran
4. Gagal jantung
Gagal jantung adalah jenis penyakit pada sistem peredaran darah yang selanjutnya. Terkadang disebut gagal jantung kongestif, gagal jantung terjadi ketika otot jantung melemah atau rusak dan tidak dapat lagi memompa volume darah yang dibutuhkan ke seluruh tubuh.
Gagal jantung biasanya terjadi ketika Anda mempunyai masalah jantung lainnya, seperti serangan jantung atau penyakit arteri koroner. Gejala awal gagal jantung antara lain kelelahan, pembengkakan pada pergelangan kaki, dan peningkatan keinginan untuk buang air kecil di malam hari. Gejala yang lebih parah termasuk pernapasan cepat, nyeri dada, dan pingsan.
5. Stroke
Penyakit pada sistem peredaran darah yang kelima adalah stroke. Stroke sering kali terjadi ketika bekuan darah menyumbat arteri di otak dan mengurangi suplai darah. Hal ini juga bisa terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah. Kedua peristiwa tersebut menghalangi darah dan oksigen mencapai otak. Akibatnya, sebagian otak kemungkinan besar akan mengalami kerusakan.
6. Aneurisma aorta perut
Aneurisma aorta perut adalah tonjolan di bagian aorta yang melemah. Aorta adalah pembuluh darah terbesar di tubuh yang membawa darah dari jantung ke perut, kaki, dan panggul. Jika aorta pecah, hal ini dapat menyebabkan pendarahan hebat yang mengancam nyawa.
Aneurisma aorta perut bisa tetap kecil dan tidak menimbulkan masalah, dalam hal ini dokter mungkin mengambil pendekatan untuk menunggu dan melihat perkembangannya. Jika ukurannya membesar, Anda mungkin akan mengalami nyeri di perut atau punggung. Aneurisma aorta perut yang besar dan berkembang pesat mempunyai risiko pecah yang membutuhkan perhatian medis segera.
7. Penyakit arteri perifer
Penyakit pada sistem peredaran darah yang terakhir adalah arteri perifer. Penyakit arteri perifer (PAD) adalah aterosklerosis yang terjadi pada ekstremitas, biasanya di kaki. Penyakit ini mengurangi aliran darah ke kaki, juga ke jantung dan otak. Jika Anda menderita PAD, Anda berisiko lebih besar terkena penyakit sistem peredaran darah lainnya.
Banyak orang tidak menunjukkan gejala PAD. Namun jika ada, gejalanya meliputi:
- nyeri atau kram pada kaki, terutama saat berjalan
- tungkai atau kaki terasa sejuk atau dingin
- luka yang tidak kunjung sembuh pada kaki atau tungkai
- kemerahan atau perubahan warna kulit lainnya.
Cara Mencegah Penyakit pada Sistem Peredaran Darah
Meskipun para ilmuwan belum mengetahui apa penyebab pasti dari semua penyakit pada sistem peredaran darah, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit-penyakit tersebut.
Banyak penyakit pada sistem peredaran darah yang saling terkait satu sama lain. Misalnya, tekanan darah tinggi merusak pembuluh darah, sehingga bisa menyebabkan masalah peredaran darah lainnya.
Penyempitan pembuluh darah akibat kolesterol tinggi meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami pembekuan darah.
Kelebihan berat badan atau obesitas juga meningkatkan kemungkinan terkena penyakit peredaran darah. Namun, pola makan yang sehat dan aktif dapat mengurangi risiko tersebut.
Olahraga teratur dapat membantu menjaga kesehatan jantung dengan mengurangi risiko tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan kelebihan berat badan, yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit peredaran darah.
Orang-orang yang mempunyai anggota keluarga yang mengidap penyakit peredaran darah juga lebih besar kemungkinannya untuk mengidap penyakit tersebut. Namun risiko ini dapat dikurangi dengan gaya hidup sehat.